KIT Batang Bakal Sumbang Pendapatan PPRO Rp1,5 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia memberikan angin segar untuk emiten properti dan real estat PT PP Properti Tbk ( PPRO ). Korporasi pelat merah ini pun optimistis kinerja keuangan perseroan akan meningkat.
PPRO memproyeksikan pendapatan selama 2021 sebesar Rp1,7 triliun dan EBITDA sebesar Rp328 miliar. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada pun memperkirakan kinerja PPRO ke depan makin positif.
"Capaian positif itu karena PPRO akan mengembangkan properti KIT Batang yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional di Jawa Tengah dengan total area seluas 4.300 hektare," kata Reza di Jakarta, Senin (13/9/2021).
Dalam hal ini, PPRO diketahui telah melakukan kesepakatan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan KIT Batang pada Rabu, 1 September 2021. Saat ini, ada sekitar 7 hektare yang PPRO siapkan untuk dikembangkan dengan nilai investasi amencapai Rp759 miliar.
"Ke depannya, KIT Batang diproyeksikan mencatat revenue sebesar Rp1,5 triliun, tapi ini akan tergantung dari penyerapan dari para tenant. Tampaknya, KIT Batang akan memberikan tambahan kinerja PPRO sehingga nantinya kinerja PPRO dapat tercatat lebih baik di tahun ini," ujar Reza.
Diketahui, perseroan menargetkan peningkatan yang disertai dengan kenaikan liabilitas dan juga ekuitas perseroan.
Hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan peningkatan aset dari Rp18,58 triliun pada 2020 menjadi Rp19,62 triliun. Ekuitas perseroan pada akhir 2021 diharapkan mencapai Rp4,76 triliun serta liabilitas menjadi Rp14,86 triliun.
Menurut Direktur Utama PP Properti I Gede Upeksa Negara, perseroan optimistis akan proyeksi tahun ini karena membaiknya kondisi pandemi Covid-19 dan juga didorong dengan langkah strategis perseroan.
"Seiring dengan membaiknya kondisi Covid-19 yang sudah menurun cukup bagus dan pelaksanaan PPKM juga sudah mulai turun levelnya, nanti di akhir tahun kami optimistis akan mencapai kinerja seperti yang kami harapkan,” ujar Gede.
PPRO memproyeksikan pendapatan selama 2021 sebesar Rp1,7 triliun dan EBITDA sebesar Rp328 miliar. Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada pun memperkirakan kinerja PPRO ke depan makin positif.
"Capaian positif itu karena PPRO akan mengembangkan properti KIT Batang yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional di Jawa Tengah dengan total area seluas 4.300 hektare," kata Reza di Jakarta, Senin (13/9/2021).
Dalam hal ini, PPRO diketahui telah melakukan kesepakatan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan KIT Batang pada Rabu, 1 September 2021. Saat ini, ada sekitar 7 hektare yang PPRO siapkan untuk dikembangkan dengan nilai investasi amencapai Rp759 miliar.
"Ke depannya, KIT Batang diproyeksikan mencatat revenue sebesar Rp1,5 triliun, tapi ini akan tergantung dari penyerapan dari para tenant. Tampaknya, KIT Batang akan memberikan tambahan kinerja PPRO sehingga nantinya kinerja PPRO dapat tercatat lebih baik di tahun ini," ujar Reza.
Diketahui, perseroan menargetkan peningkatan yang disertai dengan kenaikan liabilitas dan juga ekuitas perseroan.
Hingga akhir tahun ini perseroan menargetkan peningkatan aset dari Rp18,58 triliun pada 2020 menjadi Rp19,62 triliun. Ekuitas perseroan pada akhir 2021 diharapkan mencapai Rp4,76 triliun serta liabilitas menjadi Rp14,86 triliun.
Menurut Direktur Utama PP Properti I Gede Upeksa Negara, perseroan optimistis akan proyeksi tahun ini karena membaiknya kondisi pandemi Covid-19 dan juga didorong dengan langkah strategis perseroan.
"Seiring dengan membaiknya kondisi Covid-19 yang sudah menurun cukup bagus dan pelaksanaan PPKM juga sudah mulai turun levelnya, nanti di akhir tahun kami optimistis akan mencapai kinerja seperti yang kami harapkan,” ujar Gede.