Erick Thohir Kasih Catatan Ini Saat BRI Digabung Pegadaian dan PNM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN, Erick Thohir memastikan Holding Ultra Mikro atau penggabungan daripada BRI , Pegadaian dan juga PNM akan memudahkan pemberian kredit atau pembiayaan kepada UMKM dengan bunga murah. Langkah itu dinilai sebagai bentuk keberpihakan perusahaan pelat merah kepada pelaku usaha skala mikro.
Saat ini progres pendirian holding memasuki tahap penyerahan saham negara dari pada PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM kepada PT Bank BRI (Persero) Tbk,. Dimana, nilai pengalihan saham mencapai Rp54,7 triliun.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, target pembentukan holding bisa rampung pada November 2021 ini. Hal itu sesuai kesepakatan awal dengan Direktur Utama ketiga perseroan.
"Karena itu, saya mengharapkan penggabungan daripada BRI, Pegadaian dan juga PNM, disini saya ada catatannya, bahwa ingin memastikan bisa terjadi bagaimana keberpihakan bunga lebih murah untuk yang di bawah. Dan sesuai kesepakatan kita waktu itu para Dirut November (2011) ini sudah benar-benar terjadi," ujar Erick, Senin (13/9/2021).
Catatan Kementerian BUMN, integrasi bisnis antara Pegadaian, PNM, dan BRI harus mendorong bisnis UMKM. Pasalnya, dari pantauan langsung Erick Thohir di lapangan, sejumlah pelaku usaha mikro begitu membutuhkan kemudahan kredit.
Kemudahan dana, kata dia memberikan keseimbangan ekonomi antara pelaku usaha dan masyarakat sekitar. Sebab, semakin baik kinerja UMKM karena mudahnya akses biaya, semakin banyak pula penyerapan tenaga kerja baru.
Keseimbangan pun terjadi antara BUMN dan UMKM. Karena kedua entitas bisnis tersebut saling menguatkan satu sama lain. Erick justru mengutuk perusahaan negara yang mendominasi bisnis UMKM.
"Dan itulah kenapa saya diberi kesempatan turun dan melihat bagaimana apa yang terjadi di bawah, apakah PMN dengan Mekaar-nya, nanti pegadaian saya cek juga Pak, bahwa impact-nya luar biasa. Ini kita harus pastikan dalam kondisi keseimbangan ekonomi harus terjadi. Tidak bisa yg besar makin besar, yang kecil makin kecil," ungkap dia.
Saat ini progres pendirian holding memasuki tahap penyerahan saham negara dari pada PT Pegadaian (Persero), PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM kepada PT Bank BRI (Persero) Tbk,. Dimana, nilai pengalihan saham mencapai Rp54,7 triliun.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyebut, target pembentukan holding bisa rampung pada November 2021 ini. Hal itu sesuai kesepakatan awal dengan Direktur Utama ketiga perseroan.
"Karena itu, saya mengharapkan penggabungan daripada BRI, Pegadaian dan juga PNM, disini saya ada catatannya, bahwa ingin memastikan bisa terjadi bagaimana keberpihakan bunga lebih murah untuk yang di bawah. Dan sesuai kesepakatan kita waktu itu para Dirut November (2011) ini sudah benar-benar terjadi," ujar Erick, Senin (13/9/2021).
Catatan Kementerian BUMN, integrasi bisnis antara Pegadaian, PNM, dan BRI harus mendorong bisnis UMKM. Pasalnya, dari pantauan langsung Erick Thohir di lapangan, sejumlah pelaku usaha mikro begitu membutuhkan kemudahan kredit.
Kemudahan dana, kata dia memberikan keseimbangan ekonomi antara pelaku usaha dan masyarakat sekitar. Sebab, semakin baik kinerja UMKM karena mudahnya akses biaya, semakin banyak pula penyerapan tenaga kerja baru.
Keseimbangan pun terjadi antara BUMN dan UMKM. Karena kedua entitas bisnis tersebut saling menguatkan satu sama lain. Erick justru mengutuk perusahaan negara yang mendominasi bisnis UMKM.
"Dan itulah kenapa saya diberi kesempatan turun dan melihat bagaimana apa yang terjadi di bawah, apakah PMN dengan Mekaar-nya, nanti pegadaian saya cek juga Pak, bahwa impact-nya luar biasa. Ini kita harus pastikan dalam kondisi keseimbangan ekonomi harus terjadi. Tidak bisa yg besar makin besar, yang kecil makin kecil," ungkap dia.
(akr)