LPKR Berkomitmen Kembangkan Industri Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia melalui PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) .LPKR merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4% saham per 3 Agustus 2021.
Dalam webinar Sustainable Action for Futures Economy (SAFE) Forum 2021, baru-baru ini, CEO LPKR John Riady menjelaskan industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia, jika Indonesia ingin maju lebih lagi menjadi negara middle income, advance, dan seterusnya. “Apalagi, perekonomian Indonesia diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi,” ujar John Riady dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/9/2021).
(Baca juga:Wow! Harga Test PCR dan Antigen Kolaborasi Garuda dan Siloam Hospitals cuma Seperak)
John Riady yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris SILO, menambahkan bahwa potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi. Pada tahun 2019 misalnya, pengeluaran di sektor kesehatan berbanding dengan PDB di Indonesia baru mencakup 3,1%. Angka tersebut di bawah Malaysia yang mencapai 3,9%, Singapura 4,7%, dan China 5,2%.
John Riady optimistis rasio expenditure kesehatan dari 3,1% pelan-pelan akan naik menjadi 4%-5% seiring dengan peningkatan perekonomian Indonesia. Di sisi lain, suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk.
(Baca juga:Industri Properti Pulih Cendana Parc North LPKR Ludes dalam Enam Jam)
Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali. Pandemi Covid-19 yang sedang dialami juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan.
Oleh karena itu, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. “Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh,” tegasnya.
Pada semester I/2021, SILO meraih pendapatan sebesar Rp3,81 triliun, naik 51,7% YoY (year on year) dari sebelumnya Rp2,51 triliun pada semester I/2020, dengan laba bersih mencapai Rp291,54 miliar. SILO memiliki jaringan rumah sakit terbanyak di Indonesia dengan portofolio 40 rumah sakit di 29 kota, dan kapasitas tempat tidur sebanyak 3.726 unit.
Dalam webinar Sustainable Action for Futures Economy (SAFE) Forum 2021, baru-baru ini, CEO LPKR John Riady menjelaskan industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia, jika Indonesia ingin maju lebih lagi menjadi negara middle income, advance, dan seterusnya. “Apalagi, perekonomian Indonesia diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi,” ujar John Riady dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/9/2021).
(Baca juga:Wow! Harga Test PCR dan Antigen Kolaborasi Garuda dan Siloam Hospitals cuma Seperak)
John Riady yang juga menjabat sebagai Presiden Komisaris SILO, menambahkan bahwa potensi industri kesehatan di dalam negeri untuk berkembang masih sangat tinggi. Pada tahun 2019 misalnya, pengeluaran di sektor kesehatan berbanding dengan PDB di Indonesia baru mencakup 3,1%. Angka tersebut di bawah Malaysia yang mencapai 3,9%, Singapura 4,7%, dan China 5,2%.
John Riady optimistis rasio expenditure kesehatan dari 3,1% pelan-pelan akan naik menjadi 4%-5% seiring dengan peningkatan perekonomian Indonesia. Di sisi lain, suplai ketersediaan tempat tidur rumah sakit di Indonesia masih minim dengan rasio 1,1 tempat tidur per 1.000 penduduk.
(Baca juga:Industri Properti Pulih Cendana Parc North LPKR Ludes dalam Enam Jam)
Di negara tetangga seperti Vietnam dan Malaysia, rasio tempat tidur rumah sakit per 1.000 penduduk masing-masing mencapai 1,7 kali dan 1,8 kali. Pandemi Covid-19 yang sedang dialami juga menunjukkan tingginya kebutuhan akan fasilitas kesehatan.
Oleh karena itu, LPKR melalui SILO akan terus melanjutkan ekspansi. “Kami punya misi untuk memenuhi kebutuhan healthcare di Indonesia, dan tentunya berkomitmen untuk terus bertumbuh,” tegasnya.
Pada semester I/2021, SILO meraih pendapatan sebesar Rp3,81 triliun, naik 51,7% YoY (year on year) dari sebelumnya Rp2,51 triliun pada semester I/2020, dengan laba bersih mencapai Rp291,54 miliar. SILO memiliki jaringan rumah sakit terbanyak di Indonesia dengan portofolio 40 rumah sakit di 29 kota, dan kapasitas tempat tidur sebanyak 3.726 unit.
(dar)