Pembukaan Mal Jadi Sentimen Positif, Saham Sektor Ritel Layak Dilirik

Rabu, 15 September 2021 - 20:14 WIB
loading...
Pembukaan Mal Jadi Sentimen Positif, Saham Sektor Ritel Layak Dilirik
Suasana sebuah mal di Jakarta. Foto/Dok SINDOphoto/Astra Bonardo
A A A
JAKARTA - Pemerintah masih memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) meskipun levelnya perlahan turun seiring melandainya angka kasus positif Covid-19 di Tanah Air.

Seiring penurunan level tersebut, pelonggaran pun dilakukan terhadap sejumlah sektor, mulai dari pembukaan kembali pusat perbelanjaan atau mal hingga pembukaan bioskop di wilayah PPKM level 2 dan 3.

Dengan adanya sejumlah pelonggaran tersebut, emiten-emiten ritel bisa kembali menjalankan usahanya yang sebelumnya sebagian harus tutup akibat penutupan mal.



Dilihat dari prospek sahamnya, Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menyebut investor bisa memanfaatkan saham sektor tersebut saat ini.

"Untuk ritel, bisa saja menjadi pertimbangan. Namun, perlu juga melihat volume perdagangan dan kinerja fundamental mereka," ujarnya kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Rabu (15/9/2021).

Menurut Reza, pembukaan kembali mal seharusnya memang bisa menjadi sentimen positif untuk saham-saham di sektor ritel. Dia juga menyebutkan beberapa saham-saham sektor ritel yang bisa menjadi pilihan para investor saat ini, mulai dari PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT).



Tidak hanya itu, Reza juga memasukkan beberapa saham sektor mal atau properti yang bisa dimanfaatkan di tengah penurunan level PPKM, seperti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

"Harusnya ini menjadi sentimen positif untuk saham-saham ritel seperti RANC, MPPA, ACES, RALS, AMRT dan lain-lain. Termasuk yang ada malnya seperti PWON, LPKR, SMRA. Pelaku pasar bisa mencermati saham-saham tersebut sebagai pertimbangan untuk investasi pelaku pasar," urainya.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2364 seconds (0.1#10.140)