Bos IMF Georgieva Sangkal Beri Tekanan Pro-China pada Laporan Bank Dunia
loading...
A
A
A
Beberapa negara anggota IMF, yang mendanai pinjaman darurat dan proyek-proyek lain yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan dan memperkuat stabilitas keuangan global, menyuarakan keprihatinan dan mengatakan mereka sedang meninjau laporan etika. Ini termasuk Amerika Serikat, Prancis, Inggris dan Jepang.
Di bagian lain, Bank Dunia menyatakan bahwa pihaknya akan membatalkan seri laporan "Doing Business", yang telah berjalan sejak tahun 2003. Langkah ini mengecewakan investor yang mengandalkannya untuk membantu mereka menilai risiko sebuah negara.
Sementara, pembatalan penerbitan laporan itu serta menyeruaknya tuduhan itu telah berdampak di Wall Street dan Washington.
"Keterlibatan itu harus dimintai pertanggungjawaban, dan negara-negara bebas perlu secara serius mengevaluasi kembali peran yang kami izinkan dimainkan Beijing di lembaga-lembaga global," kata Senator Marco Rubio dari Florida dalam sebuah pernyataan.
Sedangkan Senator Bill Hagerty, Republikan teratas di subkomite perdagangan dan keuangan internasional Komite Perbankan Senat, meminta "pemulihan laporan berharga ini dalam kondisi yang dapat dipercayai daripada pembatalannya." Dihentikannya laporan tahunan ini dinilai akan mempersulit investor untuk menilai di mana harus meletakkan investasi mereka.
Paul Romer, mantan kepala ekonom Bank Dunia, mengatakan Georgieva "mengesampingkan" dia dari membuat perbaikan yang dia sewa untuk integritas penelitian bank. Romer mengatakan kepada Reuters bahwa Georgieva "menghapus" kekhawatirannya tentang data laporan "Doing Business" untuk Chile, yang katanya mungkin telah menunjukkan bias terhadap mantan pemerintah sosialis.
Romer, seorang ekonom pemenang Nobel di Universitas New York, meninggalkan lembaga itu karena kontroversi pada 2018.
"Ada kemauan untuk melakukan apa pun yang berhasil atau apa pun yang tampak tepat pada titik mana pun tanpa prinsip panduan apa pun," kata Romer tentang Georgieva.
Juru Bicara Bank Dunia menolak mengomentari pernyataan Romer tersebut. Di sisi lain, berita dan dampak apa pun kemungkinan akan mendominasi pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang diadakan secara bersamaan di Washington pada minggu kedua Oktober mendatang.
Di bagian lain, Bank Dunia menyatakan bahwa pihaknya akan membatalkan seri laporan "Doing Business", yang telah berjalan sejak tahun 2003. Langkah ini mengecewakan investor yang mengandalkannya untuk membantu mereka menilai risiko sebuah negara.
Sementara, pembatalan penerbitan laporan itu serta menyeruaknya tuduhan itu telah berdampak di Wall Street dan Washington.
"Keterlibatan itu harus dimintai pertanggungjawaban, dan negara-negara bebas perlu secara serius mengevaluasi kembali peran yang kami izinkan dimainkan Beijing di lembaga-lembaga global," kata Senator Marco Rubio dari Florida dalam sebuah pernyataan.
Sedangkan Senator Bill Hagerty, Republikan teratas di subkomite perdagangan dan keuangan internasional Komite Perbankan Senat, meminta "pemulihan laporan berharga ini dalam kondisi yang dapat dipercayai daripada pembatalannya." Dihentikannya laporan tahunan ini dinilai akan mempersulit investor untuk menilai di mana harus meletakkan investasi mereka.
Paul Romer, mantan kepala ekonom Bank Dunia, mengatakan Georgieva "mengesampingkan" dia dari membuat perbaikan yang dia sewa untuk integritas penelitian bank. Romer mengatakan kepada Reuters bahwa Georgieva "menghapus" kekhawatirannya tentang data laporan "Doing Business" untuk Chile, yang katanya mungkin telah menunjukkan bias terhadap mantan pemerintah sosialis.
Romer, seorang ekonom pemenang Nobel di Universitas New York, meninggalkan lembaga itu karena kontroversi pada 2018.
"Ada kemauan untuk melakukan apa pun yang berhasil atau apa pun yang tampak tepat pada titik mana pun tanpa prinsip panduan apa pun," kata Romer tentang Georgieva.
Juru Bicara Bank Dunia menolak mengomentari pernyataan Romer tersebut. Di sisi lain, berita dan dampak apa pun kemungkinan akan mendominasi pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia yang diadakan secara bersamaan di Washington pada minggu kedua Oktober mendatang.