Petani Milenial Gobleg Bali Padukan Organik dan Smart Farming

Minggu, 19 September 2021 - 07:30 WIB
loading...
Petani Milenial Gobleg...
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi (kanan) mengamati produk olahan PMK Goblek. (Foto: Dok. BPPSDMP)
A A A
JAKARTA - Gagasan ideal pertanian maju, mandiri dan modern tercermin pada kombinasi pertanian organik dengan smart farming oleh petani milenial Bali di Desa Goblek, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Hasilnya, produk hortikultura dengan harga platinum di pasar lokal hingga menembus ekspor ke mancanegara.

Sejauh ini sudah ada beberapa petani milenial berhasil. Di antaranya Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Petani Muda Keren (PMK) Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.

Capaian tersebut sejalan upaya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang mendorong pengembangan petani milenial. Pasalnya, harapan besar pertanian modern bertumpu pada milenial untuk mencapai mandiri pangan.

(Baca juga:Petani Milenial Bali Sukses Kembangkan Pertanian Organik Smart Farming)

“Kenapa kita terus mencetak petani milenial, karena pertanian modern didukung teknologi yang cocok bagi anak muda. Sektor pertanian harus berkembang seiring teknologi. Kalau masih memakai cara-cara lama akan tertinggal. Jadi bertani itu keren,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (19/9/2021).

Menurutnya, Kementan terus memotivasi petani milenial melalui aneka kegiatan seperti bimbingan teknis, bantuan peralatan, kemudahan permodalan dan pelatihan kewirausahaan. Sejauh ini banyak yang berhasil seperti PMK Goblek dan AA Gede Agung Wedhatama di Buleleng.

(Baca juga:Regenerasi Petani Milenial, Kementan Kebut Sekolah Vokasi dan Modernisasi Alat Pertanian)

Capaian PMK Gobleg diapresiasi Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi pada kunjungannya, Jumat (17/9/2021) yang meyakini kejayaan pertanian Indonesia berada di genggaman setelah melihat kinerja PMK Gobleg.

“Begitu datang ke Bali, khususnya di Buleleng, saya yakin kejayaan pertanian Indonesia akan hadir, karena SDM di sini sangat luar biasa. Kita menemukan di Buleleng, SDM pertanian profesional, mandiri dan berdaya saing dengan jiwa entrepreneurship,” kata Dedi.

Dedi meyakini apabila semakin banyak milenial dan PMK Goblek maka pertanian Indonesia akan melambung, petani sejahtera dan menembus ekspor. Pasalnya, P4S PMK memadukan pertanian organik dan smart farming menjadi sistem pertanian terpadu.

(Baca juga:Petani Milenial Bantaeng Dilatih untuk Tingkatkan Pertanian Kopi)

“Tentu ini capaian luar biasa. Kombinasi antara kualitas dan harga tinggi pada pertanian organik dengan efisiensi yang dihasilkan melalui smart farming,” kata Dedi.

Kendati begitu, dia mengajak PMK Goblek memikirkan hilirisasi. Misalnya, produk organik berupa dry fruits maka kadar airnya dihilangkan agar lebih awet tanpa mengurangi rasa dan kandungan nutrisi dan rasa.

Terlebih dalam pemupukan, PMK Goblek menggabungkan dengan irigasi sehingga keuntungannya berlipat ganda lantaran peningkatan produktivitas dengan kualitas tinggi dan lebih sehat, akan lebih mudah dipasarkan di Bali sebagai destinasi wisata utama Indonesia.

“Bali ini dikenal mancanegara, bahkan lebih dikenal dari Indonesia-nya sendiri. Artinya, Bali tidak perlu promosi jauh-jauh, tinggal memanfaatkan para turis yang datang. Mereka nantinya bisa membawa produk-produk kita ke negaranya,” kata Dedi.
(dar)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1771 seconds (0.1#10.140)