Pelaku Usaha Perlu Gabung E-commerce Agar Tidak Tertinggal

Rabu, 22 September 2021 - 16:24 WIB
loading...
Pelaku Usaha Perlu Gabung...
Acara pelatihan B2B E-commerce Opportunities for Indonesian Export Oriented Companies di Cibitung, Jawa Barat, Rabu (22/9/2021). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan ( Kemendag ) mengajak pelaku usaha dalam negeri untuk cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital dan bergabung ke e-commerce baik yang bergerak dalam perdagangan dalam negeri maupun ekspor.

"Perubahan berlangsung sangat cepat termasuk dalam perdagangan digital. Kita semua, para pelaku bisnis, harus siap beradaptasi dan join ke e-commerce yang ada," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Didi Sumedi, dalam sambutannya di acara pelatihan "B2B E-commerce Opportunities for Indonesian Export Oriented Companies" di Cibitung, Jawa Barat, Rabu (22/9/2021).



Didi menambahkan, dengan bergabung dalam platform e-commerce, berbagai produk Indonesia yang ada bisa langsung dilihat langsung oleh pasar global. "Ini peluang yang amat besar," tandasnya di acara yang terselenggara atas kerja sama Kemendag, Madeinindonesia.com dan PT Jababeka Infrastruktur tersebut.

Dia menegaskan, mau tidak mau pelaku Indonesia di Tanah Air harus siap beradaptasi dan terjun mengembangkan bisnis lewat e-commerce. Langkah ini juga bisa membantu meningkatkan kontribusi nilai ekspor oleh pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Tanah Air.

Mengutip data Kemendag, Didi menyebutkan bahwa kontribusi ekonomi digital baru sekitar 4% dari produk domestiik bruto (PDB). Kontribusi ekonomi digital ini diproyeksikan akan terus meningkat. Melalui platform digital, semua akan tumbuh cepat. "Namun, platform digital masih butuh dukungan agar bisa membantu meningkatkan jumlah UKM yang bisa melakukan ekspor," tambahnya.

Sementara itu, Development Certification Services Analyst di Kemendag Cindy Cesara menjelaskan riset mengenai e-commerce yang diselenggarakan oleh Kemendag dan Arise+ Indonesia. Mengutip temuan riset, Indy menjelaskan bahwa saat ini ada 5 kategori produk Indonesia yang diminati pasar global.

Kelima kategori produk itu adalah makanan dan minuman (F&B), handicraft (kerajinan), apparel (pakaian), footwear (alas kaki) dan furniture (mebel).

Riset juga menunjukkan bahwa pelaku usaha (UKM) yang ingin mengembangkan ekspor menghadapi beberapa tantangan, antara lain, biaya pengiriman mahal, kurangnya keterampildan dalam pemasaran (marketing skill), tingginya biaya pendaftaran di marketplace, kesiapan e-commerce lintas batas yang belum memadai dan kurangnya informasi mengenai pembeli potensial mancanegara.

Sementara itu, Sr. Export Manager Madeinindonesia.com Rico Dwi menekankan kurangnya visibilitas dan promosi merek (branding) produk Indonesia di pasar mancanegara.

"Kehadiran platform B2B e-commerce Madeinindonesia.com ini membantu penjual dan perusahaan untuk meningkatkan visibilitas di pasar global. Platform ini juga memudahkan penjual (Indonesia) dan pembeli potensial untuk bertemu (dan membuat kesepakatan bisnis),” katanya.



Sr. Business Development Manager PT Jababeka Infrastruktur Iman Firmansyah menambahkan bahwa pihaknya juga mendorong perusahaan (tenant) di Kawasan Industri Jababeka untuk mengembangkan bisnis ke mancanegara.

"Kami terus memfasilitasi perusahaan yang menjalankan usaha di Jababeka. Kami mengembangkan JSmart, sebuah aplikasi pintar, untuk memfasilitasi tenant kami," kata Iman. Jababeka sudah bekerja sama dengan Madeinindonesia.com di mana perusahaan di Jababeka bisa langsung mengakses platform ekspor ini langsung melalui aplikasi JSmart.

Menutup diskusi, Direktur Kerja Sama Pengembangan Ekspor Marolop Nainggolan menekankan bahwa UKM harus diberdayakan agar ekonomi nasional semakin kuat. "Kegiatan hari ini adalah contoh bagaimana Kemendag secara nyata mendukung UKM. Dulu pakai cara lama dan lebih rumit. Sekarang dengan memakai gadget sudah bisa ekspor," katanya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1360 seconds (0.1#10.140)