Milenial Semakin Berat Miliki Rumah

Sabtu, 02 Oktober 2021 - 05:30 WIB
loading...
Milenial Semakin Berat Miliki Rumah
Kaum milenial saat ini dihadapkan pada tantangan tinginya harga rumah. FOTO/WIN CAHYONO
A A A
JAKARTA - Impian para generasi muda untuk memiliki hunian idaman semakin terkendala mahalnya harga hunian rumah tapak maupun apartemen . Terlebih, hunian yang layak khususnya di tengah kota. Tak hanya di Jakarta, juga di kota besar lainnya seperti Surabaya, Malang, Yogyakarta hingga Bandung.

Pandemi Covid-19 sempat membuat industri properti terperosok cukup dalam. Bahkan, para pengembang memberikan diskon besar-besaran. Pemerintah pun memberikan dukungan dengan memberikan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk rumah tapak dan rumah susun dengan harga maksimal Rp5 miliar.

Namun, mimpi kalangan muda untuk memiliki hunian seolah masih jauh panggang dari api. Pengetatan kredit membuat mereka masih menemukan beragam tantangan yang menghadang. Alhasil, hanya kalangan menengah atas dan para investor yang berkantong tebal yang memanfaatkan kondisi tersebut.


Hal ini bisa terlihat dari data Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) dimana rumah dengan segmen harga Rp2 miliar sangat laris pada April hingga Mei 2021 lalu. Ada peningkatan penjuakan sebesar 15% di segmen yang tentunya tak terjangkau oleh kalangan muda itu. Saat ini, pengembang sedang berusaha menghabiskan stok rumah baru yang ada.

''Rumah stok saat ini masih memiliki harga jual yang sama seperti pada kuartal pertama tahun ini," kata Ketua Umum DPP REI Totok Lusida di Jakarta, kemarin.

Namun demikian, apabila ada kenaikan harga, Toto menilai hal tersebut bisa dimungkinkan dari penggunaan bahan bangunan tertentu seperti besi, dan baja ringan yang harganya sudah naik.

"Saat ini harga material naik, berarti tren harga hunian naik. Tetapi ini hanya untuk beli rumah baru yang belum dibangun," tuturnya.

Meski begitu, sejatinya masih ada hunian yang ditawarkan dengan harga lebih miring di sejumlah daerah. Totok mengatakan, jika mencarinya di ibu kota Jakarta memang sudah tidak ada lagi rumah tapak baru dengan harga dibawah Rp 500 juta. Kalaupun ada, kondisinya sudah tidak bagus seperti sudah rusak dan tidak memadai.

Baca juga: Harga Rumah Mewah Ini Anjlok dari Rp558 Miliar Jadi Rp66 Miliar, Kok Bisa?

"Biasanya masuk gang sempit. Bangunannya, umumnya sudah rusak dan tidak layak lagi, makanya harga yang ditawarkan cenderung murah," ungkapnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1474 seconds (0.1#10.140)