Spanduk Airlangga Hartarto Mejeng di Warung-warung, Tenang Ini Maksudnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada yang berbeda di warung jajanan milik Afria Fitriani, di bilangan Gandaria, Jakarta Selatan. Di warung kecil miliknya, terpampang spanduk bergambar wajah Menteri Koordinator (Menko Perekonomian) yang juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto .
Spanduk bertuliskan ajakan untuk membeli di warung miliknya itu, ternyata Afria dapatkan setelah bergabung dengan komunitas UMKM usAHA. Afria mengaku dibantu oleh pengurus UMKM usAHA yang memasang spanduk tersebut sebagai penanda anggota komunitas, dimana Airlangga Hartarto adalah pembinanya.
Menurut Afria, pemasangan spanduk itu tidak memberikan kerugian untuk dirinya dan warung yang Ia kelola. Bahkan ia mengaku senang, karena spanduk tersebut justru memudahkan pelanggan dan ojek online yang mencari warungnya.
"Kan ada nama warungnya di spanduk, orang-orang jadi gampang nyari warung saya. Soalnya udah jelas ada namanya tuh," ungkap mpok sapaan akrab Afria kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/10/2021).
Ketika ditanya soal keterkaitan spanduk dengan status Airlangga yang juga seorang politisi, Afria mengaku tidak mempermasalahkan jika ada yang bilang hal tersebut merupakan aktivitas kampanye, karena caranya tidak merugikan dan justru membawa manfaat.
Menurutnya, hal itu merupakan sesuatu yang wajar, mengingat Airlangga adalah seorang politisi.
"Jika tujuannya mau memperkenalkan diri ke masyarakat, siapa saja boleh. Apalagi kalau caranya bermanfaat seperti Pak Airlnggga ini, dengan menunjukkan kepedulian pada pedagang kecil seperti kita dan memberi pelatihan," kata Afria.
Ibu rumah tangga berusia 45 tahun itu mengaku, awalnya bergabung karena diajak ikut pelatihan untuk UMKM, oleh koordinator dari UMKM usAHA, yang kebetulan ia kenal baik. Afria pun kemudian bersedia mendaftar dan ikut pelatihan secara online.
Hal pertama yang Afria dapatkan dari pelatihan online itu adalah bagaimana mengelola keuangan untuk berdagang. Menurut Afria, diusianya yang sekarang, ia merasa kesulitan untuk belajar kembali. Namun ia merasa, pelatihan yang diberikan cukup mudah dipahami.
"Saya jadi tahu mengelola keuangan, misah-misahinnya. Dulu kan enggak tahu apa-apa tuh, ya jualan asal jualan aja, pas ikut itu jadi, ooooh begini ya ternyata. Saya juga jadi paham soal cara ngejualin dagangan yang efektif gimana. Enaklah pokoknya, nambah ilmu," ungkap Afria.
Setelah itu, Afria baru dikirimi spanduk warung dan banyak kantong belanja non-plastik, yang diberikan secara cuma-cuma untuk pelanggannya.
"Kantongnya itu bermanfaat banget buat saya, karena saya kan jadi ngurangin modal buat kantong plastik ya. Terus kantongnya bagus, bukan plastik gitu, gratis pula. Kalau belanja di minimarket gitu kan kantong yang bahan begitu harus beli dulu, ini mah dikasih cuma-cuma, sampe pada minta "mpok, maunya pake kantong itu dong" jadi pelanggan juga pada senang, saya juga senang," ujarnya.
Selain warungnya, Afria mengatakan ada ratusan UMKM lain di Jakarta yang ikut pelatihan dan bergabung dalam komunitas, namun Afria tidak mengetahui jumlahnya secara pasti. " Kalau waktu pelatihan sih ada lah seratusan, kalau di group se Jakarta Selatan aja mungkin ada sekitar 300 an," pungkas Afria.
Spanduk bertuliskan ajakan untuk membeli di warung miliknya itu, ternyata Afria dapatkan setelah bergabung dengan komunitas UMKM usAHA. Afria mengaku dibantu oleh pengurus UMKM usAHA yang memasang spanduk tersebut sebagai penanda anggota komunitas, dimana Airlangga Hartarto adalah pembinanya.
Menurut Afria, pemasangan spanduk itu tidak memberikan kerugian untuk dirinya dan warung yang Ia kelola. Bahkan ia mengaku senang, karena spanduk tersebut justru memudahkan pelanggan dan ojek online yang mencari warungnya.
"Kan ada nama warungnya di spanduk, orang-orang jadi gampang nyari warung saya. Soalnya udah jelas ada namanya tuh," ungkap mpok sapaan akrab Afria kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/10/2021).
Ketika ditanya soal keterkaitan spanduk dengan status Airlangga yang juga seorang politisi, Afria mengaku tidak mempermasalahkan jika ada yang bilang hal tersebut merupakan aktivitas kampanye, karena caranya tidak merugikan dan justru membawa manfaat.
Menurutnya, hal itu merupakan sesuatu yang wajar, mengingat Airlangga adalah seorang politisi.
"Jika tujuannya mau memperkenalkan diri ke masyarakat, siapa saja boleh. Apalagi kalau caranya bermanfaat seperti Pak Airlnggga ini, dengan menunjukkan kepedulian pada pedagang kecil seperti kita dan memberi pelatihan," kata Afria.
Ibu rumah tangga berusia 45 tahun itu mengaku, awalnya bergabung karena diajak ikut pelatihan untuk UMKM, oleh koordinator dari UMKM usAHA, yang kebetulan ia kenal baik. Afria pun kemudian bersedia mendaftar dan ikut pelatihan secara online.
Hal pertama yang Afria dapatkan dari pelatihan online itu adalah bagaimana mengelola keuangan untuk berdagang. Menurut Afria, diusianya yang sekarang, ia merasa kesulitan untuk belajar kembali. Namun ia merasa, pelatihan yang diberikan cukup mudah dipahami.
"Saya jadi tahu mengelola keuangan, misah-misahinnya. Dulu kan enggak tahu apa-apa tuh, ya jualan asal jualan aja, pas ikut itu jadi, ooooh begini ya ternyata. Saya juga jadi paham soal cara ngejualin dagangan yang efektif gimana. Enaklah pokoknya, nambah ilmu," ungkap Afria.
Setelah itu, Afria baru dikirimi spanduk warung dan banyak kantong belanja non-plastik, yang diberikan secara cuma-cuma untuk pelanggannya.
"Kantongnya itu bermanfaat banget buat saya, karena saya kan jadi ngurangin modal buat kantong plastik ya. Terus kantongnya bagus, bukan plastik gitu, gratis pula. Kalau belanja di minimarket gitu kan kantong yang bahan begitu harus beli dulu, ini mah dikasih cuma-cuma, sampe pada minta "mpok, maunya pake kantong itu dong" jadi pelanggan juga pada senang, saya juga senang," ujarnya.
Selain warungnya, Afria mengatakan ada ratusan UMKM lain di Jakarta yang ikut pelatihan dan bergabung dalam komunitas, namun Afria tidak mengetahui jumlahnya secara pasti. " Kalau waktu pelatihan sih ada lah seratusan, kalau di group se Jakarta Selatan aja mungkin ada sekitar 300 an," pungkas Afria.
(akr)