Drop Out Kuliah Saat Usia 24 Tahun, Kini Sukses Bangun Brand Pakaian Dalam

Senin, 11 Oktober 2021 - 10:08 WIB
loading...
Drop Out Kuliah Saat...
2 tahun lalu, ketika rekan-rekannya sibuk memilih jurusan kuliah di Columbia University, Cami Tellez justru berlari ke arah yang lain. Ia diam-diam membangun perusahaan bernilai multi-jutaan dolar. Foto/Dok
A A A
NEW YORK - Dua tahun lalu, ketika banyak rekan-rekannya sibuk memilih jurusan kuliah di Columbia University, Cami Tellez justru berlari ke arah yang lain. Ia bekerja paruh waktu dan diam-diam membangun perusahaan bernilai multi-jutaan dolar.

Tellez mendirikan Parade, sebuah brand pakaian dalam saat dirinya masih menjadi mahasiswa di Columbia bersama dengan rekan bisnis nya Jack DeFuria yang juga kuliah. Bersama-sama, mereka mendapatkan pendanaan awal senilai USD3,5 juta.

Cami Tellez telah mempelajari sejarah bahasa Inggris dan seni selama tujuh semester sebelum akhirnya memutuskan putus sekolah pada Januari 2020 untuk menjadi CEO dan direktur kreatif secara penuh di Parade.



Risiko itu terbayar: Parade telah menjual lebih dari 2 juta pasang pakaian dalam sejak diluncurkan dan saat ini bernilai USD140 juta, dengan dukungan dana dari investor seperti Neil Blumenthal, Shakira dan Karlie Kloss. Parade telah menemukan kesuksesan dalam dunia fesyen, dengan mewakili ciri beda dari pesaingnya di bisnis pakaian dalam.

Alih-alih mengusung keseksian dalam produknya yang bergantung pada supermodel dengan harga sangat mahal. Parade fokus menciptakan pakaian dalam yang nyaman dan terjangkau untuk semua jenis tubuh. Koleksi pakaian dalam Parade dijual berkisar USD8-USD15 dan memiliki ukuran XS hingga 3XL, dan mereka baru-baru ini memperkenalkan garis bralettes.

Tellez, (24 tahun) dibesarkan di Princeton, New Jersey dan Berkeley, California bersama orang tuanya yang melarikan diri dari rumah mereka di Barranquilla, Kolombia pada tahun 1994 di tengah kerusuhan sipil. Dia mengatakan kepada CNBC Make it, bahwa tekad orang tuanya telah membuatnya menjadi memimpin startup yang tumbuh cepat.

"Saya melihat mereka sebagai visioner dalam mengejar impian Amerika dan membuat kehidupan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri," katanya.

"Ketabahan mereka yang luar biasa menanamkan dalam diri saya untuk mempunyai misi dan tujuan nyata yang sangat penting bagi saya dalam memimpin Parade," ucap Tellez.

Keputusan untuk putus sekolah sangat sulit bagi Tellez, karena orang tuanya melihat gelar Ivy League sebagai simbol utama kesuksesan di Amerika. "Saya yakin pengusaha Latinx lainnya memahami betapa menantangnya mengejar kewirausahaan dalam budaya yang menghargai mengikuti jalur karir institusional," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1383 seconds (0.1#10.140)