Pelaku UMKM Ditantang Unjuk Kemampuan Promosi di Era Digital

Senin, 11 Oktober 2021 - 21:52 WIB
loading...
Pelaku UMKM Ditantang...
Pelaku UMKM ditantang unjuk kemampuan promosi dalam kompetisi digital. Dimana para pelaku UMKM diajak untuk membuat video promosi produk/jasa mereka dengan durasi satu menit. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pelaku UMKM ditantang unjuk kemampuan promosi serta menerapkan pembelajaran dari kegiatan pelatihan yang sebelumnya telah lebih dulu diberikan. Diawali dengan pelatihan pada 20, 24, dan 28 September lalu, SAPA untuk Indonesia mengadakan kompetisi digital bagi usaha kecil.

Rangkaian kegiatan Semangat dan Aksi Perempuan Andalan (SAPA) untuk Indonesia mengumpulkan berbagai pemangku kepentingan untuk memajukan sektor UMKM sebagai salah satu penggerak utama perekonomian, utamanya terkait peranan perempuan di dalam sektor ini.



SAPA Untuk Indonesia merupakan wujud komitmen nyata PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) kepada pengembangan UMKM dan pemulihan ekonomi nasional melalui program Sampoerna untuk Indonesia yang diselenggarakan bersama Katadata dengan dukungan Sirclo, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan Smesco.

Kepala Urusan Eksternal PT HM Sampoerna Tbk., Ishak Danuningrat menyatakan, pengembangan UMKM adalah salah satu fokus Sampoerna untuk Indonesia dan khususnya sekarang guna menyikapi situasi pandemi.

“Harapan kami, SAPA dapat menjadi platform untuk memberikan UMKM keterampilan praktis agar mereka bisa tetap produktif dan berdaya saing di tengah pukulan pandemi Covid-19,” kata Ishak, Senin (11/10/2021).

Pada kompetisi tersebut, para pelaku UMKM diajak untuk membuat video promosi produk/jasa mereka dengan durasi satu menit. Kompetisi ini menguji kemampuan para peserta untuk menyampaikan informasi produk/jasa mereka secara kreatif dalam durasi yang singkat dengan di media sosial yang menjadi keterampilan penting bagi UMKM masa kini.

Kompetisi digital SAPA untuk Indonesia menerima 227 unggahan, dan dari total unggahan tersebut terdapat 59 video yang lolos kurasi dan melalui proses penjurian. Empat pemenang telah dipilih oleh dewan juri dari Sirclo dan Smesco berdasarkan kriteria product knowledge (pemahaman produk) yang mencakup deskripsi produk/jasa, harga, serta informasi akses ke barang atau layanan yang ditawarkan; dan kreativitas dari pelaku UMKM dalam mengemas informasi.

Juara satu kompetisi adalah Vera Damayanti, pemilik usaha Kopi Lelet Cangkir, UMKM asal Rembang Jawa Tengah yang telah berdiri sejak 1982. Dengan tagline “Nikmatnya Beda, Aromanya Berasa”.

Dalam durasi satu menit, Vera mampu mengemas beragam informasi menarik dari proses produksi hingga varian produk yang ditawarkan sembari menunjukkan fasilitas produksi dan suasana toko.

UMKM @littlepalmerco milik Miranti menjadi juara kedua. Dengan gaya editing sederhana, Miranti memasarkan produk pakaian jadi untuk anak-anak buatannya, memamerkan ragam corak dan bentuk pakaian untuk anak yang menarik dengan imbuhan informasi yang ringkas dengan tambahan teks.

Sementara, juara ketiga adalah @mrart.paint milik Siti Masruroh yang menawarkan phyrografi, seni lukis yang unik. Tidak menggunakan tinta atau cat melainkan menggunakan teknik membakar pada medium kayu. Siti menunjukkan teknik uniknya dan menempatkannya sebagai alternatif hadiah unik dan berkesan.

Terakhir, ada Febri Yunarta, pengusaha kerajinan @creabush_indonesia sebagai juara keempat. Dalam video unggahan akun @creabrush_indonesia, Febri memamerkan kreasi tas yang memanfaatkan tenunan lidi dikombinasikan dengan kulit sebagai alternatif ramah lingkungan yang tetap berkesan eksklusif.



Keempat pemenang tadi mendapatkan hadiah utama berupa modal usaha dengan total nilai mencapai Rp 25.000.000 dan laptop. Selain itu, 10 video favorit mendapatkan saldo e-wallet dengan nilai total Rp 2.000.000. Lebih lagi, ada 100 peserta terpilih yang mendapatkan kelas mentoring dari Sirclo dan akan terhubung dengan platform dropshipper Siren.id milik Smesco Indonesia.

Pengumuman pemenang kompetisi digital menutup webinar SAPA Untuk Indonesia pada 5 dan 6 Oktober. Webinar dibuka pada hari Selasa (5/10) dengan sambutan oleh Direktur PT HM Sampoerna Tbk. Elvira Lianita dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki selaku pembicara utama mewakili Presiden Joko Widodo mengungkapkan, peran perempuan dalam UMKM di Indonesia sangat besar. Dari sekitar 65 juta unit UMKM yang ada di Indonesia, jika dilihat berdasarkan usahanya, 34% usaha menengah dijalankan perempuan. Kemudian 50,6% usaha kecil dan 52,9% usaha mikro juga dijalankan oleh perempuan.

Selain itu, Ia menyebutkan pentingnya transformasi digital untuk membangkitkan UMKM. Mengutip riset dari Temasek dan Google, Menkop UKM Teten menyebutkan besarnya potensi ekonomi digital Indonesia. “Ekonomi digital Indonesia di 2025 diproyeksikan akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dengan nilai transaksi mencapai Rp 1.826 triliun,” Teten menambahkan.

Webinar SAPA Untuk Indonesia menghadirkan regulator, pelaku usaha, dan juga pelaku UMKM untuk membahas tantangan dan kesempatan untuk memajukan UMKM dan peranan perempuan di Indonesia.

Potensi dari pemberdayaan UMKM, khususnya perempuan, dinilai dapat berperan besar dan dapat membawa multiplier effect kepada perekonomian. Digitalisasi menjadi salah satu solusi pemberdayaan untuk membangkitkan daya saing dan menyiasati kondisi pandemi, namun juga dibutuhkan kerja sama antar pihak untuk dapat merealisasikan potensi tersebut.

Turut hadir dalam diskusi SAPA Untuk Indonesia adalah Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019 Susi Pudjiastuti, Ketua Umum IWAPI Nita Yudi, Deputi IV Kemenko Perekonomian Rudy Salahuddin, Perwakilan dari Tokopedia dan Bukalapak, para pemilik UMKM binaan Sampoerna Entrepreneurship Training Center dan Sampoerna Retail Community, serta pembicara menarik lainnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019 Susi Pudjiastuti menilai, memajukan peran perempuan di perekonomian memerlukan peran aktif para perempuan untuk saling menyemangati.

Menurutnya, ada banyak tanggung jawab yang bergantung di pundak perempuan dari urusan keluarga, rumah tangga, hingga bisnis. "Kita yang sudah berdaya atau sudah punya kemampuan harus jangan malas memprovokasi perempuan lainnya untuk ikut berdaya," tuturnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1316 seconds (0.1#10.140)