Masih Adakah Bias Gender dalam Kredit Perbankan?

Selasa, 12 Oktober 2021 - 17:30 WIB
loading...
A A A
Ia berharap, ke depan pihak-pihak terkait dapat memberikan literasi keuangan dan literasi digital kepada pelaku UMKM perempuan. Selain itu, pemerintah harus menyediakan data tunggal mengenai UMKM di Tanah Air. Tidak adanya data tunggal menjadi salah satu penyebab munculnya permasalahan gender dalam UMKM.

"Kesetaraan gender bisa memberikan peluang peningkatan produk domestik bruto (PDB) cukup besar bagi Indonesia, yakni sekitar Rp135 miliar," tegasnya.



Sementara itu, Dosen FEB Universitas Kristen Satya Wacana, Linda Ariany Mahastanti mengatakan, ada dua perspektif dalam permasalahan gender pelaku UMKM yaitu dari sisi pelaku UMKM perempuan dan pihak perbankan.

Kata Linda, perempuan memiliki karakteristik unik. Rata-rata alasan perempuan melakukan usaha ialah untuk membantu pendapatan keluarga. Lalu, perempuan dianggap memiliki pendidikan yang rendah.

"Akhirnya perempuan akan menggunakan modal sendiri, dari suami, atau keluarga untuk menjalankan usahanya. Karena kalau melakukan mengajukan kredit ke perbankan itu rumit," kata Linda.

Di sisi lain, bank juga tidak bisa disalahkan karena seolah mempersulit UMKM perempuan ketika hendak mengajukan kredit. Sebab, perbankan menggunakan prinsip kehati-hatian. "Bank itu cukup ketat, harus tahu calon peminjamnya itu seperti apa, dan itu wajar," pungkas Linda.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1193 seconds (0.1#10.140)