Bos BI Ramal Transaksi E-Commerce Tembus Rp395 Triliun Tahun Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan ekonomi dan keuangan nasional berkembang pesat secara digital. Bahkan, dengan tingginya minat belanja online, transaksi e-commerce pada tahun ini diproyeksikan mencapai Rp395 triliun.
"Inilah Indonesia baru sedang berkembang pesat secara digital ekonomi dan keuangan nasional. Untuk transaksi e-commerce tahun ini diprediksi oleh Bank Indonesia tumbuh 48,4% menjadi Rp395 triliun," kata Perry dalam webinar OJK Virtual Innovation Day 2021, Selasa (12/10/2021).
Dia mengungkapkan, transaksi elektronik hingga akhir tahun ini tumbuh sebesar 35,7% dengan nilai mencapai Rp278 triliun. Sedangkan transaksi dan layanan perbankan secara digital diprediksi tumbuh sebanyak 30,1% dengan nilai mencapai Rp35.600 triliun.
Guna mencapai hal tersebut, bank sentral terus menguatkan koordinasi dengan berbagai otoritas dan kementerian/lembaga terkait. Diantaranya dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta berbagai otoritas dan kementerian/lembaga terkait lainnya.
Di sisi lain, Bank Indonesia juga terus meningkatkan digitalisasi sistem pembayaran dengan meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Blueprint ini bertujuan untuk mengintegrasikan proses digitalisasi.
"Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 bertujuan untuk mengintegrasikan proses dari ujung ke ujung ekonomi dan keuangan digital nasional. Dari digital banking terintegrasi dengan fintech, e-money, hingga terintegrasi pada e-commerce," pungkas Perry.
"Inilah Indonesia baru sedang berkembang pesat secara digital ekonomi dan keuangan nasional. Untuk transaksi e-commerce tahun ini diprediksi oleh Bank Indonesia tumbuh 48,4% menjadi Rp395 triliun," kata Perry dalam webinar OJK Virtual Innovation Day 2021, Selasa (12/10/2021).
Dia mengungkapkan, transaksi elektronik hingga akhir tahun ini tumbuh sebesar 35,7% dengan nilai mencapai Rp278 triliun. Sedangkan transaksi dan layanan perbankan secara digital diprediksi tumbuh sebanyak 30,1% dengan nilai mencapai Rp35.600 triliun.
Guna mencapai hal tersebut, bank sentral terus menguatkan koordinasi dengan berbagai otoritas dan kementerian/lembaga terkait. Diantaranya dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta berbagai otoritas dan kementerian/lembaga terkait lainnya.
Di sisi lain, Bank Indonesia juga terus meningkatkan digitalisasi sistem pembayaran dengan meluncurkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025. Blueprint ini bertujuan untuk mengintegrasikan proses digitalisasi.
"Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025 bertujuan untuk mengintegrasikan proses dari ujung ke ujung ekonomi dan keuangan digital nasional. Dari digital banking terintegrasi dengan fintech, e-money, hingga terintegrasi pada e-commerce," pungkas Perry.
(ind)