Optimisme Terhadap Ekonomi Dorong Wall Street Menguat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wall Street melalui tiga indeks utamanya ditutup menguat pada perdagangan Rabu waktu Amerika atau Kamis pagi waktu Indonesia, (14/10/2021). S&P 500 (SPX) menguat (0,30%) di 4.363,80, Nasdaq naik (0,73%) di 14.571,6, dan Dow Jones stagnan (0,00%) di 34.377,81.
Saat ini fokus pasar modal Amerika Serikat berangkat dari sentimen dalam negeri karena Pemerintah AS tengah bersiap untuk melonggarkan kebijakan moneter. Hal ini dianggap angin segar bagi pemulihan ekonomi.
Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi membantu sejumlah indeks mengalami penguatan, kendati Dow Jones Industrial Average masih berakhir datar pagi ini.
Kabar terbaru, Federal Reserve (The Fed) telah mengisyaratkan pada Rabu (13/10) bahwa agenda pengurangan pembelian obligasi /tapering dimungkinkan bakal terjadi pada pertengahan November.
Sejumlah analis khawatir tingginya angka inflasi dapat bertahan cukup lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Beberapa dari mereka percaya, percepatan inflasi diperparah dengan melonjaknya sejumlah harga komoditas energi yang diklaim mampu menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Inflasi yang terus-menerus ini menunjukkan kita masih berada dalam ekonomi yang mengkhawatirkan, yang dapat mendorong The Fed untuk bergerak lebih cepat," kata Analis Bank of America dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Kamis (14/10/2021).
Analis merekomendasikan agar investor mencermati sejumlah saham-saham sektor energi, bahan baku, industri, dan keuangan dibandingkan yang lainnya.
"Secara historis, pasar modal berjalan baik dalam periode kenaikan harga minyak, khususnya periode setelah krisis," lanjutnya.
Sementara itu, analis JPMorgan memperingkatkan akan bahaya stagflasi, yaitu periode ketika stagnasi ekonomi dan inflasi terjadi secara bersamaan.
Saat ini fokus pasar modal Amerika Serikat berangkat dari sentimen dalam negeri karena Pemerintah AS tengah bersiap untuk melonggarkan kebijakan moneter. Hal ini dianggap angin segar bagi pemulihan ekonomi.
Optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi membantu sejumlah indeks mengalami penguatan, kendati Dow Jones Industrial Average masih berakhir datar pagi ini.
Kabar terbaru, Federal Reserve (The Fed) telah mengisyaratkan pada Rabu (13/10) bahwa agenda pengurangan pembelian obligasi /tapering dimungkinkan bakal terjadi pada pertengahan November.
Sejumlah analis khawatir tingginya angka inflasi dapat bertahan cukup lama dari yang diperkirakan sebelumnya. Beberapa dari mereka percaya, percepatan inflasi diperparah dengan melonjaknya sejumlah harga komoditas energi yang diklaim mampu menghambat pertumbuhan ekonomi.
"Inflasi yang terus-menerus ini menunjukkan kita masih berada dalam ekonomi yang mengkhawatirkan, yang dapat mendorong The Fed untuk bergerak lebih cepat," kata Analis Bank of America dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Kamis (14/10/2021).
Analis merekomendasikan agar investor mencermati sejumlah saham-saham sektor energi, bahan baku, industri, dan keuangan dibandingkan yang lainnya.
"Secara historis, pasar modal berjalan baik dalam periode kenaikan harga minyak, khususnya periode setelah krisis," lanjutnya.
Sementara itu, analis JPMorgan memperingkatkan akan bahaya stagflasi, yaitu periode ketika stagnasi ekonomi dan inflasi terjadi secara bersamaan.
(uka)