Bali Buka Pintu Bagi Wisman 19 Negara, Industri Pariwisata Gelar Karpet Merah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pembukaan bandara Ngurah Rai di Bali untuk penerbangan internasional mulai hari ini menjadi penanda bahwa Pulau Dewata sudah siap untuk kembali menyambut kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) .
Turis asing dibolehkan berwisata di Pulau Bali dengan menaati peraturan yang berlaku seperti penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat, aturan terkait status vaksinasi, dan ketentuan karantina.
Meskipun belum ada permintaan pendaratan pesawat dari luar negeri ke bandara Ngurah Rai, yang berarti belum akan ada wisman yang datang ke Bali dalam waktu dekat, pelaku industri pariwisata dan perhotelan di Bali tetap antusias menyambut pembukaan ini. Terlebih, pemerintah mengizinkan wisman dari 19 negara untuk masuk ke Bali dan Kepulauan Riau (Kepri).
"Kami menyambut positif, karena kita memang harus memulai dan bergerak meskipun masih terbatas negaranya dan masih harus karantina juga. Mudah-mudahan ini bisa menjadi semacam percobaan dan bisa sukses supaya orang luar juga melihat bahwa destinasi di sini siap menyambut wisman," ujar General Manager Pacto PT Bali Prima Holidays Rika Larasati kepada SINDOnews, dikutip Kamis (14/10/2021).
Menurut Rika, di tengah kondisi pandemi yang belum usai, pihaknya tetap menerima permintaan kunjungan wisata dari pasar mancanegara meskipun waktu kunjungan belum bisa dipastikan karena melihat perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Untuk market inbound (wisman masuk Indonesia) rata-rata bookingan itu untuk bulan Desember dan setelahnya. Untuk group tour kami mulai terima untuk Maret 2022 dan bulan setelahnya. Market Pacto untuk inbound itu kebanyakan Eropa, India, Amerika," bebernya. "Jadi, statusnya masih menunggu, tapi pada prinsipnya kami di industri pariwisata dan travel siap," tegas Rika.
Senada, pelaku bisnis akomodasi seperti hotel dan resor di Bali juga menyatakan kesiapannya untuk kembali menyambut tamu mancanegara. General Manager The Samaya Seminyak Erick Hardiansyah mengatakan, pihaknya siap menyambut para tamu mancanegara dan memastikan kenyamanan para tamu menjadi prioritas utama di resor yang memiliki akses langsung ke Pantai Seminyak itu.
Terlebih di masa pandemi ini, pihaknya juga menjamin penerapan prokes di The Samaya Seminyak yang dibuktikan dengan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability) dari pemerintah Indonesia.
Sebagai informasi, CHSE merupakan program standar protokol kesehatan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam menanggapi pandemi Covid-19 sebagai bagian dari komitmen The Samaya Seminyak untuk selalu memberikan keunggulan di segala aspek.
“The Samaya Seminyak telah menerapkan berbagai protokol baru dan pelayanan kesehatan yang ditingkatkan, juga termasuk beberapa penyesuaian pada layanan, perlengkapan, dan fasilitas yang tersedia selama tamu menginap," kata Erick.
Dengan komitmen memberikan liburan mewah terbaik bagi para tamu, resor peraih penghargaan The Leading Beach Resort of Asia dari The World Luxury Hotel Awards itu menyediakan fasilitas komprehensif untuk memastikan para tamu dan orang-orang yang merencanakan perjalananan dapat melakukan reservasi dengan percaya diri.
Berlokasi di tepi pantai, The Samaya Seminyak berada di tengah situasi area yang paling sibuk dengan jejeran kafe-kafe trendi dan pusat hiburan malam. “Lokasinya sangat strategis, dekat dengan Seminyak Square yang hanya berjarak 5 menit berjalan kaki, 15 menit ke Legian, 25 menit dari Bandara International Ngurah Rai, dan 10 menit berkendara menuju area Canggu,” beber Erick.
Dia menjelaskan, The Samaya Seminyak memiliki 52 vila pribadi dengan lima tipe vila, di mana setiap unitnya didesain sempurna untuk para tamu yang datang bersama pasangan, berbulan madu, keluarga, dan juga grup. Vila-vilanya hadir dengan kolam renang pribadi, gazebo untuk bersantai, area terbuka yang luas, dan kamar mandi mewah.
“Tentunya kesemua fasilitas ini memberikan kenyamanan bagi setiap tamu dibalut dengan pengalaman khas Samaya yang berakar pada keramahtamahan Bali, dan jaminan privasi di dalam kompleks mewah yang dirancang secara modern,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani juga menyebut pembukaan Bali dapat menjadi angin segar yang menggeliatkan kembali sektor pariwisata, khususnya di Bali. Selain itu, kata dia, dibukanya Bali untuk wisman juga akan menambah okupansi sektor perhotelan yang terpuruk akibat pandemi.
Sebagai catatan, selain Bali, pemerintah juga memberikan izin bagi wisman dari 19 negara untuk bisa melakukan perjalanan ke Kepulauan Riau. Adapun 19 negara tersebut ialah Saudi Arabia, United Arab Emirates, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
Turis asing dibolehkan berwisata di Pulau Bali dengan menaati peraturan yang berlaku seperti penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat, aturan terkait status vaksinasi, dan ketentuan karantina.
Meskipun belum ada permintaan pendaratan pesawat dari luar negeri ke bandara Ngurah Rai, yang berarti belum akan ada wisman yang datang ke Bali dalam waktu dekat, pelaku industri pariwisata dan perhotelan di Bali tetap antusias menyambut pembukaan ini. Terlebih, pemerintah mengizinkan wisman dari 19 negara untuk masuk ke Bali dan Kepulauan Riau (Kepri).
"Kami menyambut positif, karena kita memang harus memulai dan bergerak meskipun masih terbatas negaranya dan masih harus karantina juga. Mudah-mudahan ini bisa menjadi semacam percobaan dan bisa sukses supaya orang luar juga melihat bahwa destinasi di sini siap menyambut wisman," ujar General Manager Pacto PT Bali Prima Holidays Rika Larasati kepada SINDOnews, dikutip Kamis (14/10/2021).
Menurut Rika, di tengah kondisi pandemi yang belum usai, pihaknya tetap menerima permintaan kunjungan wisata dari pasar mancanegara meskipun waktu kunjungan belum bisa dipastikan karena melihat perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.
"Untuk market inbound (wisman masuk Indonesia) rata-rata bookingan itu untuk bulan Desember dan setelahnya. Untuk group tour kami mulai terima untuk Maret 2022 dan bulan setelahnya. Market Pacto untuk inbound itu kebanyakan Eropa, India, Amerika," bebernya. "Jadi, statusnya masih menunggu, tapi pada prinsipnya kami di industri pariwisata dan travel siap," tegas Rika.
Senada, pelaku bisnis akomodasi seperti hotel dan resor di Bali juga menyatakan kesiapannya untuk kembali menyambut tamu mancanegara. General Manager The Samaya Seminyak Erick Hardiansyah mengatakan, pihaknya siap menyambut para tamu mancanegara dan memastikan kenyamanan para tamu menjadi prioritas utama di resor yang memiliki akses langsung ke Pantai Seminyak itu.
Terlebih di masa pandemi ini, pihaknya juga menjamin penerapan prokes di The Samaya Seminyak yang dibuktikan dengan sertifikat CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability) dari pemerintah Indonesia.
Sebagai informasi, CHSE merupakan program standar protokol kesehatan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam menanggapi pandemi Covid-19 sebagai bagian dari komitmen The Samaya Seminyak untuk selalu memberikan keunggulan di segala aspek.
“The Samaya Seminyak telah menerapkan berbagai protokol baru dan pelayanan kesehatan yang ditingkatkan, juga termasuk beberapa penyesuaian pada layanan, perlengkapan, dan fasilitas yang tersedia selama tamu menginap," kata Erick.
Dengan komitmen memberikan liburan mewah terbaik bagi para tamu, resor peraih penghargaan The Leading Beach Resort of Asia dari The World Luxury Hotel Awards itu menyediakan fasilitas komprehensif untuk memastikan para tamu dan orang-orang yang merencanakan perjalananan dapat melakukan reservasi dengan percaya diri.
Berlokasi di tepi pantai, The Samaya Seminyak berada di tengah situasi area yang paling sibuk dengan jejeran kafe-kafe trendi dan pusat hiburan malam. “Lokasinya sangat strategis, dekat dengan Seminyak Square yang hanya berjarak 5 menit berjalan kaki, 15 menit ke Legian, 25 menit dari Bandara International Ngurah Rai, dan 10 menit berkendara menuju area Canggu,” beber Erick.
Dia menjelaskan, The Samaya Seminyak memiliki 52 vila pribadi dengan lima tipe vila, di mana setiap unitnya didesain sempurna untuk para tamu yang datang bersama pasangan, berbulan madu, keluarga, dan juga grup. Vila-vilanya hadir dengan kolam renang pribadi, gazebo untuk bersantai, area terbuka yang luas, dan kamar mandi mewah.
“Tentunya kesemua fasilitas ini memberikan kenyamanan bagi setiap tamu dibalut dengan pengalaman khas Samaya yang berakar pada keramahtamahan Bali, dan jaminan privasi di dalam kompleks mewah yang dirancang secara modern,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani juga menyebut pembukaan Bali dapat menjadi angin segar yang menggeliatkan kembali sektor pariwisata, khususnya di Bali. Selain itu, kata dia, dibukanya Bali untuk wisman juga akan menambah okupansi sektor perhotelan yang terpuruk akibat pandemi.
Sebagai catatan, selain Bali, pemerintah juga memberikan izin bagi wisman dari 19 negara untuk bisa melakukan perjalanan ke Kepulauan Riau. Adapun 19 negara tersebut ialah Saudi Arabia, United Arab Emirates, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
(ind)