Lanjutkan! Neraca Dagang RI Surplus 17 Bulan Beruntun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS ) melaporkan kinerja neraca dagang pada bulan September surplus sebesar USD4,37 miliar. Pada Agustus lalu neraca perdagangan juga mencatatkan surplus sebesar USD4,74 miliar.
Kepala BPS Margo Yuwono merinci, nilai ekspor September 2021 mencapai USD20,60 miliar. Sedangkan, impor pada Agustus ini mencapai USD16,23 miliar.
Surplus bulan ini menambah panjang pencapaian bulan-bulan sebelumnya. Pencapaian surplus terjadi sejak April tahun lalu.
"17 bulan beruntun surplus terus," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam video virtual, Jumat (15/10/2021).
Namun, nilai ekspor bulan September jika dibandingkan dengan Agutus kemarin terjadi penurunan sebesar USD0,83 miliar. Pada Agutustu 2021 nilai ekspor mencapai USD21,43miliar.
Jika dilihat per sektornya, penurunan terbesar terjadi di sektor migas, yakni 12,56% mtm. Sektor non-migas mengalami penurunan yang lebih rendah, yakni 3,38% mtm.
Sementara itu, kinerja impor pada September tahun ini turun secara bulanan 2,67% sedangkan secara tahunan (YoY) impor Indonesia tercatat naik 40,31%.
"Jika dirinci secara YoY impor migas naik 59,15% dan nonmigas meningkat 38,18%," tandas Margo.
Kepala BPS Margo Yuwono merinci, nilai ekspor September 2021 mencapai USD20,60 miliar. Sedangkan, impor pada Agustus ini mencapai USD16,23 miliar.
Surplus bulan ini menambah panjang pencapaian bulan-bulan sebelumnya. Pencapaian surplus terjadi sejak April tahun lalu.
"17 bulan beruntun surplus terus," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam video virtual, Jumat (15/10/2021).
Namun, nilai ekspor bulan September jika dibandingkan dengan Agutus kemarin terjadi penurunan sebesar USD0,83 miliar. Pada Agutustu 2021 nilai ekspor mencapai USD21,43miliar.
Jika dilihat per sektornya, penurunan terbesar terjadi di sektor migas, yakni 12,56% mtm. Sektor non-migas mengalami penurunan yang lebih rendah, yakni 3,38% mtm.
Sementara itu, kinerja impor pada September tahun ini turun secara bulanan 2,67% sedangkan secara tahunan (YoY) impor Indonesia tercatat naik 40,31%.
"Jika dirinci secara YoY impor migas naik 59,15% dan nonmigas meningkat 38,18%," tandas Margo.
(uka)