Pengguna Ponsel Pintar di Indonesia Lampaui 160 Juta, Peluang Besar Bagi Insurtech

Jum'at, 15 Oktober 2021 - 23:01 WIB
loading...
Pengguna Ponsel Pintar di Indonesia Lampaui 160 Juta, Peluang Besar Bagi Insurtech
Besarnya populasi dan pengguna ponsel pintar di Indonesia menjadi pasar menggiurkan bagi industri asuransi. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Besarnya populasi dan pengguna ponsel pintar di Indonesia menjadi pasar menggiurkan bagi pelaku bisnis. Industri asuransi pun melirik potensi ini dengan menawarkan perlindungan atas risiko konsumen kerusakan dan kehilangan gawai kesayangannya.

Berdasarkan data Newzoo, pengguna ponsel pintar di Indonesia pada 2020 telah mencapai 160,23 juta orang. Ini menandakan bahwa hidup di era teknologi seperti saat ini nyaris tidak bisa lepas dari gawai.

Terlebih setelah munculnya ponsel pintar alias smartphone , fungsi gawai kian meluas tak hanya sebagai alat komunikasi melainkan juga penunjang kebutuhan sehari-hari seperti saat menggunakan transportasi umum, memesan makanan, belanja, hingga bekerja.

Lantaran fungsinya yang serbaguna, smartphone merupakan salah satu barang yang sangat dijaga agar tetap awet. Meski begitu, risiko smartphone jatuh atau rusak seringkali tak terhindarkan.

Alhasil, kini mulai banyak pemain industri asuransi maupun asuransi berbasis teknologi (insurance technology/insurtech) yang menawarkan perlindungan atas risiko kerugian akibat kerusakan atau kehilangan smartphone.



Asuransi tersebut diklaim dapat meningkatkan rasa aman dan tenang pengguna smartphone karena telah terlindungi dari berbagai risiko yang mungkin terjadi.

VP of Direct to Customer Qoala Theresia Ateng mengatakan, kerusakan smartphone tentunya akan berdampak pada banyak aspek kehidupan karena saat ini gawai sangat dibutuhkan dalam segala aktivitas harian manusia modern. Maka, perlindungan smartphone yang tepat dan menyeluruh sangat diperlukan. Dia pun lantas membeberkan tiga alasan pentingnya asuransi smartphone, sebagai berikut:

1. Perlindungan smartphone dari kerusakan layar
Layar merupakan bagian yang paling rentan retak atau pecah ketika terjatuh yang berdampak pada kenyamanan dan produktivitas seseorang ketika menggunakan smartphone. Biaya perbaikan yang perlu dikeluarkan untuk mengganti sparepart layar atau LCD pun tidak murah.

Parahnya lagi, ketika smartphone mengalami benturan atau goresan yang parah, hal tersebut bisa berakibat pada kerusakan lanjutan pada motherboard. Dengan adanya asuransi smartphone, konsumen bisa mendapatkan jaminan perlindungan apabila perangkat mengalami kerusakan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3589 seconds (0.1#10.140)