Dirjen Kementan: Tanam Singkong Lama, Kalau Beli Jangan Ditawar

Sabtu, 16 Oktober 2021 - 20:00 WIB
loading...
Dirjen Kementan: Tanam...
Singkong menjadi salah satu pangan yang didorong Kementan untuk dikonsumsi. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian melalui Direktur Jendral Tanaman Pangan Suwandi meminta masyarakat untuk menghargai jerih payah petani , khususnya petani singkong . Menurutnya untuk menanam singkong memerlukan waktu yang tidak singkat, bahkan butuh sembilan bulan untuk waktu panen.

"Tolong saya harap hargai jerih payah petani, karena nanam singkong sembilan bulan, kalau nanam padi, jagung tiga bulan, tolong kalau petani jual ditawarlah," ujar Suwandi dalam webinar, Rembuk Daerah 1, Tantangan Pangan Masa Depan, Sabtu (16/10/2021).



Suwandi juga mengajak masyarakat untuk mengonsumsi pangan lokal, salah satunya adalah singkong, karena dengan konsumsi tersebut dapat membangun market para petani.

"Supaya produk-produk lokal tumbuh dengan baik walaupun kualitas belum apa, ya dibeli, dengan begitu petani akan semangat untuk meningkatkan kualitasnya. Jangan mengonsumsi produk dari negara tentangga," sambungnya.



Mencintai produk dalam negeri menurutnya dapat menggerakkan dan ekonomi akan tumbuh untuk mencapai bangsa yang kuat. "Bangsa Indonesia bangsa yang besar, untuk menjadi besar, energi dan pangannya harus kuat," tuturnya.

Dalam kesempatannya Suwandi mengatakan potensi pangan Indonesia sebenarnya luar biasa, yang jangan sampai dilupakan oleh generasi selanjutnya. "Ganyong, gadung, gembili, hotong, hanjeli, dan masih banyak lagi potensi yang perlu di dorong dan dikembalikan dan dijaga dengan baik," pungkasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
Panen Perdana, Rembuk...
Panen Perdana, Rembuk Pemuda Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan
Tingkatkan Ekspor Produk...
Tingkatkan Ekspor Produk Pertanian, Kementan Lepas Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo
Ini Strategi Bapanas...
Ini Strategi Bapanas Tekan Harga Cabai yang Tengah Meroket
Mentan Amran Sebut Harga...
Mentan Amran Sebut Harga Cabai Berangsur Turun
Susu Mbok Darmi Perkuat...
Susu Mbok Darmi Perkuat Kemitraan dengan Peternak Susu Lokal
DPN APTI Dorong Kepala...
DPN APTI Dorong Kepala Daerah Terpilih Lindungi Petani Tembakau
Dukung Asta Cita, Legislator...
Dukung Asta Cita, Legislator Arif Rahman Dorong Petani Gunakan Pupuk Berimbang
Kawal Harga Gabah Petani...
Kawal Harga Gabah Petani Rp6.500 per Kg, Kementan Gandeng TNI
Rekomendasi
Tevin Farmer dan 13...
Tevin Farmer dan 13 Petinju Sial Yang Tidak Pernah Memenangkan Gelar
Garap Series VISION+,...
Garap Series VISION+, Jay Sukmo Beberkan Cerita di Balik Culture Shock
Profil Matthew Baker,...
Profil Matthew Baker, Bek Andalan Timnas Indonesia U-17 yang Tolak Panggilan Timnas Australia U-17
Berita Terkini
Pembangunan Perumahan...
Pembangunan Perumahan di RI Disebut Tak Sinkron dengan Layanan Transportasi
3 jam yang lalu
Perluasan Jaringan Penerbangan...
Perluasan Jaringan Penerbangan GIAA-Japan Airlines Diresmikan
5 jam yang lalu
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
6 jam yang lalu
Menuju Industri Baja...
Menuju Industri Baja yang Hijau dan Kompetitif, GRP Tegaskan Komitmen Transformasi
6 jam yang lalu
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
7 jam yang lalu
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
8 jam yang lalu
Infografis
Balas Trump, Denmark...
Balas Trump, Denmark Ingin Beli California Rp16.341 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved