Ternyata Ini Alasan Toko Indomaret dan Alfamart Saling Berdekatan

Senin, 18 Oktober 2021 - 22:05 WIB
loading...
Ternyata Ini Alasan...
Indomaret dan Alfamart dalam beberapa tahun terakhir kian ekspansif membuka toko-toko minimarketnya. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Duo ritel terkemuka di Tanah Air, Indomaret dan Alfamart dalam beberapa tahun terakhir kian ekspansif membuka toko-toko minimarketnya hingga pedesaaan. Uniknya, lokasinya juga kerap berdekatan. Ketika ada Indomaret, dipastikan ada Alfamart di sekitarnya, begitu pun sebaliknya.

Sebagai catatan, Indomaret berdiri pada 1988, dikelola oleh PT Indomarco Prismatama, bagian dari usaha Salim Grup. Sedangkan Alfamart berdiri pada 1989, dikelola oleh PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk, didirikan oleh Djoko Susanto. Keduanya adalah konglomerat terkenal di Tanah Air.

Di pasar modal, Indomarco memiliki asosiasi emiten PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2000, sementara PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) listing pada 2009.



Kendati bersaing di lokasi yang berdekatan, baik Alfamart maupun Indomaret ternyata melahirkan permintaan atau demand pasar yang cukup signifikan. Permintaan yang besar menghadirkan dinamika persaingan pasar yang sehat. Hal itu disampaikan oleh pakar marketing yang juga Managing Partner Inventure, Yuswohady.

"Lokasi itu penting dan kritikal bagi keduanya. Nah, untuk bisa menemukan tempat yang sudah terjadi atau terbentuk demand, itu bukanlah sesuatu yang mudah," kata Siwo, panggilan akrab Yuswohady, saat dihubungi MNC Portal, Senin (18/10/2021).

Strategi berdekatan, menurut Siwo bertujuan untuk membangun pasar yang luas mengingat perilaku konsumen yang dinamis dalam industri ritel. Siwo menganalisa bahwa konsep berdekatan keduanya justru merupakan strategi kooperatif perusahaan, selain kompetisi.

"Ada anggapan yang mengatakan bahwa orang ketika sudah pergi ke Indomaret, maka tidak akan mengunjungi Alfamart. Kenyataannya tidak begitu," lanjutnya.



Menurut dia, persaingan kedua gerai minimarket tersebut juga dinilai justru membuat permintaan semakin membesar dan pada akhirnya membentuk ekosistem pasar yang sehat.

"Sebenarnya ketika Alfamart duluan yang datang ke lokasi, maka sebenarnya Alfamart sedang membangun ekosistem demand-nya. Nah, ketika sudah terbentuk, maka Indomaret tidak perlu repot melakukan survei demand, sehingga dia ambil lokasi di situ, karena marketnya sudah dibentuk oleh Alfamart. Sebaliknya juga gitu, ketika Indomaret datang duluan di suatu kawasan dan marketnya terbentuk, maka itu akan membuat Alfamart datang," jelas dia.

Siwo melihat bahwa persaingan keduanya yang berdekatan di suatu lokasi bakal menguatkan pasar itu sendiri, sejalan dengan terbentuknya kompetisi bisnis yang sehat.

"Jadi, persaingan itu justru membentuk dan meningkatkan permintaan, menguatkan pasar. Kalau dia main sendiri, pasarnya itu nggak besar-besar. Market akan besar jika dinamis, bagusnya persaingan itu membawa konsumen untuk beli, kalau monopoli justru mematikan demand," terangnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1844 seconds (0.1#10.140)