Dari Durian, Kopi hingga Danau Toba, Wamendag Dukung Sumut Kembangkan Potensi Ekonomi

Senin, 18 Oktober 2021 - 23:43 WIB
loading...
Dari Durian, Kopi hingga...
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Sumatera Utara (Sumut) memiliki kekayaan alam yang berlimpah dan bernilai jual. Beragam potensi dapat dikembangkan dari daerah tersebut, seperti sektor pertanian, perkebunan, pertambangan, energi, UMKM dan pariwisata.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan, sektor-sektor tersebut punya potensi besar untuk dikembangkan dan digenjot produktivitasnya agar mampu memenuhi kebutuhan logistik dan perdagangan nasional.

"Dalam bidang pertanian dan perkebunan, beberapa kabupaten yang saya kunjungi mempresentasikan potensi tanaman pangan, kopi dan kelapa sawit. Jagung, bawang merah dan kentang tengah dikembangkan sangat intensif melalui program food estate. Saat ini program tersebut berada pada tahap Demonstration Plot (Demplot) atau pembukaan lahan percontohan. Meski demikian hasilnya cukup baik," ujarnya, Senin (18/10/2021).



Dia menuturkan, hasil dari produktivitas sektor pertanian rata-rata melebihi produktivitas nasional. Untuk jagung misalnya, per hektar bisa mencapai 5,7 ton. Sementara dalam bidang perkebunan terdapat potensi kopi, kelapa sawit dan buah-buahan seperti durian.

Durian Medan atau Sumut yang terkenal banyak dipasok salah satunya dari kawasan itu. Hal menarik lain yang perlu didorong, kata Jerry, adalah pengembangan pariwisata yang berpusat di Danau Toba.

Seperti diketahui, Danau Toba sudah ditetapkan sebagai kawasan super prioritas oleh pemerintah pusat. Terkait hal ini, Wamendag berkomitmen akan membantu mendukung dari sektor perdagangan.

"Ada beberapa fokus kami dalam hal ini yaitu membantu menunjang logistik, penyediaan sarana dan prasarana perdagangan dan fasilitasi perdagangan bagi semua level, baik level kecil dan menengah maupun level besar. Tujuannya agar perdagangan benar-benar bisa menunjang perekonomian secara umum dan tentu demi kesejahteraan masyarakat," bebernya.

Untuk membantu produsen lokal khususnya petani, peternak dan nelayan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) punya skema fasilitasi gudang SRG maupun non SRG. Selain itu juga ada fasilitas pelatihan untuk desain produk hingga pemasaran. "Bahkan kami menggandeng perusahaan teknologi besar seperti Google untuk berkolaborasi dalam pelatihan-pelatihan UMKM," ungkapnya.



Menurut Wamendag, kolaborasi dengan semua pelaku dan stakeholder adalah kunci untuk menunjang perdagangan. Pemerintah berupaya terus membangun regulasi yang kondusif bagi pelaku serta fasilitasi yang tepat. Stakeholder lain yang punya sumber daya dan kepentingan bisa mendorong agar perdagangan masyarakat terus tumbuh.

Sebagai contoh, dalam Sistem Resi Gudang, Jerry mengatakan bahwa dirinya dan jajaran di Kemendag terus berupaya menyambungkan petani dengan perbankan, pelaku usaha pengelola gudang dan jaringan ritel sebagai off taker. Tujuannya agar perdagangan bisa berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan bagi semua pihak.

Lebih lanjut, Wamendag melihat tekad masing-masing pemerintah kabupaten di Sumut luar biasa untuk membantu masyarakat mengembangkan potensi-potensinya. Oleh karena itu, dia memberikan apresiasi kepada Bupati-Bupati Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Kabupaten, Toba, Kabupaten Samosir, Simalungun dan Kabupaten lain di Sumut.

Menurut dia, banyak terobosan yang sudah dilakukan dan pemerintah pusat selalu siap mendukung pembangunan daerah. "Saya juga mengapresiasi Bang Lamhot Sinaga yang sangat aktif memfasilitasi pemgembangan potensi daerah. Ke depan kami berharap bisa berkoordinasi lebih baik agar perdagangan masyarakat makin baik bahkan bisa menembus ekspor," pungkasnya.
(ind)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1678 seconds (0.1#10.140)