Kementan Genjot Percepatan Tanam, Bupati Luwu Utara Beri Dukungan Penuh
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian terus menggenjot Gerakan Ketahanan Pangan Nasional untuk menjadikan Indonesia agar mandiri pangan. Untuk itu, petani dan penyuluh diajak melakukan percepatan tanam. Dukungan pun diberikan Bupati Luwu Utara untuk mendukung program tersebut sebagai antisipasi adanya krisis pangan dampak Covid-19 yang dinyatakan oleh FAO.
Dalam setiap kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Pangan tidak boleh tertunda apalagi berhenti walaupun di tengah pandemi global Covid-19 dan percepatan tanam sebagai kunci untuk ketersediaan pangan nasional.
"Kegiatan percepatan olah lahan dan tanam hingga panen harus tetap berlangsung di tengah kondisi seperti saat ini, demi menjaga ketersediaan pangan nasional kedepannya. Usai panen, kita tidak boleh terlena, harus langsung tanam," tegas Mentan SYL.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengingatkan jika para petani harus memaksimalkan diversifikasi pangan lokal.
"Sudah saatnya kita beralih ke pangan lokal. Apalagi sekarang memang kita tidak bisa impor, karena negara-negara eksportir menahan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan negara mereka sendiri. Untuk itu, kita harus berdiri dengan hasil pertanian kita sendiri, tentunya dengan pangan lokal yang beraneka ragam hasil kita sendiri," kata Dedi Nursyamsi di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Menurutnya, dengan memproduksi pangan lokal kita telah mendukung ketahanan pangan nasional, juga turut membantu kesejahteraan para petani.
Program ini didukung Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. Dukungan disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Malangke Barat, untuk menyerahkan bantuan bibit jagung, kakao dan alat mesin pertanian berupa alat pemipil jagung di Kecamatan Malangke Barat.
Pada kesempatan tersebut hadir Anggota DPRD Luwu Utara Amir Mahmud dan Muhammad Ibrahim, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Rusydi Rasyid dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Alauddin Sukri, serta Camat Malangke Barat.
Bupati Indah menekankan pentingnya menjaga ketersediaan pangan masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19, tanpa mengesampingkan protokol kesehatan. Ditambah harus mempersiapkan diri dalam menghadapi musim kemarau panjang menurut prakiraan BMKG.
"Sesuai pesan Mentan dalam virtual meeting bersama para Gubernur dan Bupati beberapa waktu yang lalu, kita harus segera melalukan percepatan tanam pada komoditi padi dan jagung. Karena prakiraan BMKG awal musim kemarau akan terjadi di awal bulan Juli. Untuk itu, ketersediaan pangan menjadi perhatian lebih agar tetap terjaga ketersediannya, pertanian tidak boleh berhenti walau ditengah Covid-19," tegas Indah.
Bupati Luwu Utara juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian dan sangat mengapresiasi program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) yang ada di Luwu Utara. Menurutnya, dengan program READSI Kabupaten Luwu Utara mampu ikut menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan ditengah merebaknya pandemi Covid-19, khususnya untuk komoditas seperti padi, jagung, sayuran dan komoditis perkebunan seperti kakao.
"Yang tidak kalah penting adalah READSI meningkatkan peran petani wanita dalam Kelompok Wanita Tani (KWT)," tambah Indah.
Dalam kesempatan itu, Bupati Indah meminta agar penyuluh pertanian bersama Fasilitator Desa (FD) di setiap desa sasaran READSI untuk bersemangat dalam melakukan pendampingan pada kelompok petani, sehingga sasaran program READSI dapat tercapai dalam upaya melakukan pemberdayaan masyarakat petani dan mampu menjadi motor penggerak pembangunan pertanian di pedesaan.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
Dalam setiap kesempatan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan pangan merupakan kebutuhan dasar manusia. Pangan tidak boleh tertunda apalagi berhenti walaupun di tengah pandemi global Covid-19 dan percepatan tanam sebagai kunci untuk ketersediaan pangan nasional.
"Kegiatan percepatan olah lahan dan tanam hingga panen harus tetap berlangsung di tengah kondisi seperti saat ini, demi menjaga ketersediaan pangan nasional kedepannya. Usai panen, kita tidak boleh terlena, harus langsung tanam," tegas Mentan SYL.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengingatkan jika para petani harus memaksimalkan diversifikasi pangan lokal.
"Sudah saatnya kita beralih ke pangan lokal. Apalagi sekarang memang kita tidak bisa impor, karena negara-negara eksportir menahan bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan negara mereka sendiri. Untuk itu, kita harus berdiri dengan hasil pertanian kita sendiri, tentunya dengan pangan lokal yang beraneka ragam hasil kita sendiri," kata Dedi Nursyamsi di Jakarta, Rabu (3/6/2020).
Menurutnya, dengan memproduksi pangan lokal kita telah mendukung ketahanan pangan nasional, juga turut membantu kesejahteraan para petani.
Program ini didukung Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani. Dukungan disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke kantor Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Malangke Barat, untuk menyerahkan bantuan bibit jagung, kakao dan alat mesin pertanian berupa alat pemipil jagung di Kecamatan Malangke Barat.
Pada kesempatan tersebut hadir Anggota DPRD Luwu Utara Amir Mahmud dan Muhammad Ibrahim, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Rusydi Rasyid dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Alauddin Sukri, serta Camat Malangke Barat.
Bupati Indah menekankan pentingnya menjaga ketersediaan pangan masyarakat terutama di masa pandemi Covid-19, tanpa mengesampingkan protokol kesehatan. Ditambah harus mempersiapkan diri dalam menghadapi musim kemarau panjang menurut prakiraan BMKG.
"Sesuai pesan Mentan dalam virtual meeting bersama para Gubernur dan Bupati beberapa waktu yang lalu, kita harus segera melalukan percepatan tanam pada komoditi padi dan jagung. Karena prakiraan BMKG awal musim kemarau akan terjadi di awal bulan Juli. Untuk itu, ketersediaan pangan menjadi perhatian lebih agar tetap terjaga ketersediannya, pertanian tidak boleh berhenti walau ditengah Covid-19," tegas Indah.
Bupati Luwu Utara juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Pertanian dan sangat mengapresiasi program Rural Empowerment and Agricultural Development Scaling-up Initiative (READSI) yang ada di Luwu Utara. Menurutnya, dengan program READSI Kabupaten Luwu Utara mampu ikut menjaga dan meningkatkan ketersediaan pangan ditengah merebaknya pandemi Covid-19, khususnya untuk komoditas seperti padi, jagung, sayuran dan komoditis perkebunan seperti kakao.
"Yang tidak kalah penting adalah READSI meningkatkan peran petani wanita dalam Kelompok Wanita Tani (KWT)," tambah Indah.
Dalam kesempatan itu, Bupati Indah meminta agar penyuluh pertanian bersama Fasilitator Desa (FD) di setiap desa sasaran READSI untuk bersemangat dalam melakukan pendampingan pada kelompok petani, sehingga sasaran program READSI dapat tercapai dalam upaya melakukan pemberdayaan masyarakat petani dan mampu menjadi motor penggerak pembangunan pertanian di pedesaan.
Lihat Juga: Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Kementan Sabet Penghargaan Komunikasi Publik Terbaik di AMH 2024
(bon)