Baru Diuji Coba, 2 Kereta LRT Seharga Rp250 Miliar Rusak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Publik tengah digemparkan atas tabrakan dua kereta light rail transit ( LRT ) yang sedang melakukan uji coba di jalur layang ruas Munjul, Jakarta Timur, Senin siang tadi (25/10/2021). Dari video yang beredar terlihat ada satu gerbong terangkat ke atas menindih rangkaian lainnya.
Seperti diketahui, pada 17 Oktober 2021 lalu, operator LRT baru menerima rangkaian dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. BUMN perkeretaapian itu dimandatkan oleh pihak LRT untuk membuat 31 trainset.
Dari informasi yang dirangkum tim MNC Portal Indonesia, kontrak yang disepakati untuk merancang seluruh trainset tersebut senilai Rp3,9 triliun. Dengan demikian, satu rangkaian kereta LRT senilai Rp125 miliar.
Satu rangkaian LRT mencakup enam gerbong. Setiap rangkaian ini dapat membawa sampai dengan 740 penumpang di saat normal atau maksimal 1.300–1.500 orang dalam kondisi padat. Menurut rencana, LRT ini akan beroperasi secara komersial pada pertengahan 2022 mendatang.
LRT Jabodetabek yang dirancang oleh perusahaan yang berlokasi di Madiun, Jawa Timur, ini menggunakan teknologi yang baru dikembangkan. LRT ini tidak menggunakan tenaga masinis atau driverless.
Selain teknologi yang dikembangkan, desain dari LRT Jabodebek juga lebih disempurnakan. Setiap trainset LRT Jabodebek mampu melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam.
Menariknya, untuk bahan baku atau material pembuatan kereta LRT Jabodebek ini didapati dari dalam negeri. Di samping itu, pembuatan kereta LRT tanpa masinis ini merupakan komitmen dari sejumlah BUMN yang tergabung dalam konsorsium.
Seperti diketahui, pada 17 Oktober 2021 lalu, operator LRT baru menerima rangkaian dari PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. BUMN perkeretaapian itu dimandatkan oleh pihak LRT untuk membuat 31 trainset.
Dari informasi yang dirangkum tim MNC Portal Indonesia, kontrak yang disepakati untuk merancang seluruh trainset tersebut senilai Rp3,9 triliun. Dengan demikian, satu rangkaian kereta LRT senilai Rp125 miliar.
Satu rangkaian LRT mencakup enam gerbong. Setiap rangkaian ini dapat membawa sampai dengan 740 penumpang di saat normal atau maksimal 1.300–1.500 orang dalam kondisi padat. Menurut rencana, LRT ini akan beroperasi secara komersial pada pertengahan 2022 mendatang.
LRT Jabodetabek yang dirancang oleh perusahaan yang berlokasi di Madiun, Jawa Timur, ini menggunakan teknologi yang baru dikembangkan. LRT ini tidak menggunakan tenaga masinis atau driverless.
Selain teknologi yang dikembangkan, desain dari LRT Jabodebek juga lebih disempurnakan. Setiap trainset LRT Jabodebek mampu melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam.
Menariknya, untuk bahan baku atau material pembuatan kereta LRT Jabodebek ini didapati dari dalam negeri. Di samping itu, pembuatan kereta LRT tanpa masinis ini merupakan komitmen dari sejumlah BUMN yang tergabung dalam konsorsium.
(uka)