Sepi Bak Tak Beroperasi, Ini Penjelasan Pengelola Bandara JB Soedirman
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengelola Bandara Jenderal Besar (JB) Soedirman buka suara mengenai kondisi terkini bandara yang ditujukan untuk menggenjot konektivitas ke lima kabupaten, yakni Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, dan Kebumen tersebut.
Belum lama ini, Bandara JB Soedirman ramai diberitakan setelah pengamat kebijakan publik Agus Pambagio melalui akun media sosialnya mengaku terpaksa gigit jari ketika hendak memesan tiket penerbangan ke Purbalingga. Berdasarkan informasi yang diterimanya, Citilink , satu-satunya maskapai yang terbang ke bandara tersebut ternyata sudah sebulan tak lagi mengoperasikan penerbangan ke bandara itu.
Saat dikonfirmasi, Executive General Manager Bandara JB Soedirman Catur Sudarmo menegaskan bahwa bandara tersebut bukannya tidak beroperasi. Namun, dia mengakui bahwa Bandara JB Soedirman, memang beberapa kali tidak melayani penerbangan karena tidak adanya penumpang yang diangkut.
Catur menjelaskan, maskapai Citilink yang memiliki rute terbang ke bandara tersebut memang tidak beroperasi pada pekan ke-3 dan 4 bulan Oktober ini. Namun, kata dia, hal itu tidak berarti Citilink secara resmi menghentikan operasinya di Bandara JB Soedirman.
"Kondisinya bukannya tidak beroperasi, Citilink itu tidak beroperasinya hanya dua pekan, karena memang di-cancel, penumpangnya tidak ada," jelasnya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (26/10/2021).
Catur beralasan, saat ini pasar penerbangan memang tengah sepi sehingga banyak penerbangan yang terpaksa ditunda. Namun, kata dia, maskapai Citilink beberapa waktu lalu sudah menyampaikan pengajuan penambahan slot.
"Dari situ muncul bahwa keseriusan untuk umur penerbangan tetap jalan, dan mereka juga masih open tiket secara online. Jadi Citilink bukan mencabut operasional," sambungnya.
Terkait dengan itu, Catur berharap agar pemerintah daerah di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan turut membantu menjaga dan meningkatkan konektivitas penerbangan di Purbalingga. Caranya dengan meningkatkan potensi pariwisata untuk menarik Wisatawan berkunjung.
"Kita akan melakukan upaya-upaya dengan pemerintah daerah wilayah Bralingmascakep, berharap berkontribusi secara aktif dalam peningkatan jumlah wisatawan di wilayahnya. Mungkin dalam beberapa waktu perjalanan dinas bisa dialihkan melalui perjalanan udara lewat Bandara Jenderal Besar Soedirman," lanjut Catur.
Catur berharap, kehadiran Bandara JB Soedirman dapat turut bermanfaat terhadap pertumbuhan sektor ekonomi dan pariwisata di Purbalingga dan kota-kota sekitarnya.
Untuk diketahui, saat ini Citilink menjadi satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan ke Bandara JB Soedirman. Citilink Indonesia melayani penerbangan Jakarta - Purbalingga - Surabaya dan sebaliknya, dengan menggunakan pesawat turbo propeller ATR 72-600 berkapasitas sekitar 72 kursi penumpang.
Belum lama ini, Bandara JB Soedirman ramai diberitakan setelah pengamat kebijakan publik Agus Pambagio melalui akun media sosialnya mengaku terpaksa gigit jari ketika hendak memesan tiket penerbangan ke Purbalingga. Berdasarkan informasi yang diterimanya, Citilink , satu-satunya maskapai yang terbang ke bandara tersebut ternyata sudah sebulan tak lagi mengoperasikan penerbangan ke bandara itu.
Baca Juga
Saat dikonfirmasi, Executive General Manager Bandara JB Soedirman Catur Sudarmo menegaskan bahwa bandara tersebut bukannya tidak beroperasi. Namun, dia mengakui bahwa Bandara JB Soedirman, memang beberapa kali tidak melayani penerbangan karena tidak adanya penumpang yang diangkut.
Catur menjelaskan, maskapai Citilink yang memiliki rute terbang ke bandara tersebut memang tidak beroperasi pada pekan ke-3 dan 4 bulan Oktober ini. Namun, kata dia, hal itu tidak berarti Citilink secara resmi menghentikan operasinya di Bandara JB Soedirman.
"Kondisinya bukannya tidak beroperasi, Citilink itu tidak beroperasinya hanya dua pekan, karena memang di-cancel, penumpangnya tidak ada," jelasnya kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (26/10/2021).
Catur beralasan, saat ini pasar penerbangan memang tengah sepi sehingga banyak penerbangan yang terpaksa ditunda. Namun, kata dia, maskapai Citilink beberapa waktu lalu sudah menyampaikan pengajuan penambahan slot.
"Dari situ muncul bahwa keseriusan untuk umur penerbangan tetap jalan, dan mereka juga masih open tiket secara online. Jadi Citilink bukan mencabut operasional," sambungnya.
Terkait dengan itu, Catur berharap agar pemerintah daerah di wilayah Jawa Tengah bagian Selatan turut membantu menjaga dan meningkatkan konektivitas penerbangan di Purbalingga. Caranya dengan meningkatkan potensi pariwisata untuk menarik Wisatawan berkunjung.
"Kita akan melakukan upaya-upaya dengan pemerintah daerah wilayah Bralingmascakep, berharap berkontribusi secara aktif dalam peningkatan jumlah wisatawan di wilayahnya. Mungkin dalam beberapa waktu perjalanan dinas bisa dialihkan melalui perjalanan udara lewat Bandara Jenderal Besar Soedirman," lanjut Catur.
Catur berharap, kehadiran Bandara JB Soedirman dapat turut bermanfaat terhadap pertumbuhan sektor ekonomi dan pariwisata di Purbalingga dan kota-kota sekitarnya.
Untuk diketahui, saat ini Citilink menjadi satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan ke Bandara JB Soedirman. Citilink Indonesia melayani penerbangan Jakarta - Purbalingga - Surabaya dan sebaliknya, dengan menggunakan pesawat turbo propeller ATR 72-600 berkapasitas sekitar 72 kursi penumpang.
(fai)