Dibongkar Dahlan Iskan, Garuda Indonesia Punya Utang Avtur ke Pertamina Rp12 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan membongkar bahwa Garuda Indonesia memiliki utang bahan bakar pesawat atau Avtur ke Pertamina sebesar Rp12 triliun. Utang tersebut salah satunya yang membuat bisnis maskapai BUMN itu kini berada diujung tanduk.
"Maka nyawa Garuda Indonesia sebenarnya ada di tangan Pertamina, bukan di perusahaan penyewa pesawat di Amerika atau Eropa," ungkap Dahlan seperti dikutip dari disway.id, Senin (26/10/2021).
Dahlan memperkirakan, pertimbangan pemegang saham memilih Pelita Air Service (PAS) lantaran bahan bakarnya akan lebih efsien. "Soal bahan bakar itulah, menurut pendapat saya, salah satu pertimbangan mengapa nama Pelita Air muncul sebagai calon pengganti Garuda," kata dia.
Rencana Menteri BUMN Erick Thohir mengalihkan bisnis Garuda Indonesia kepada Pelita Air dinilai sebagai langkah tepat. Rencana tersebut bila Garuda benar-benar dipailitkan. "Menteri BUMN memang cerdas, memilih Pelita sebagai pengganti Garuda Indonesia, kalau memang itu diperlukan," kata dia.
Menurutnya, Garuda akan baik-baik saja sepanjang Garuda bisa melunasi utangya dan Peramina terus memberi bahan bakar dan . Pasalnya Garuda saat ini bergantung pada bahan bakar yang di supply Pertamina.
"Maka nyawa Garuda Indonesia sebenarnya ada di tangan Pertamina, bukan di perusahaan penyewa pesawat di Amerika atau Eropa," ungkap Dahlan seperti dikutip dari disway.id, Senin (26/10/2021).
Dahlan memperkirakan, pertimbangan pemegang saham memilih Pelita Air Service (PAS) lantaran bahan bakarnya akan lebih efsien. "Soal bahan bakar itulah, menurut pendapat saya, salah satu pertimbangan mengapa nama Pelita Air muncul sebagai calon pengganti Garuda," kata dia.
Rencana Menteri BUMN Erick Thohir mengalihkan bisnis Garuda Indonesia kepada Pelita Air dinilai sebagai langkah tepat. Rencana tersebut bila Garuda benar-benar dipailitkan. "Menteri BUMN memang cerdas, memilih Pelita sebagai pengganti Garuda Indonesia, kalau memang itu diperlukan," kata dia.
Menurutnya, Garuda akan baik-baik saja sepanjang Garuda bisa melunasi utangya dan Peramina terus memberi bahan bakar dan . Pasalnya Garuda saat ini bergantung pada bahan bakar yang di supply Pertamina.
(nng)