Al-Qasabi: KTT G20 Tuntaskan Roadmap yang Ditetapkan Arab Saudi untuk Pemulihan Global
loading...
A
A
A
RIYADH - Menteri Perdagangan Arab Saudi Majid Bin Abdullah Al-Qasabi memastikan bahwa KTT G20 yang diadakan di Italia berfokus pada penyelesaian keberhasilan dan peta jalan (roadmap) yang telah ditetapkan oleh Arab Saudi. Peta jalan tersebut berisi upaya untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi dan pemulihan global melalui kepemimpinan Arab Saudi tahun lalu dan pekerjaannya dengan G20 untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh COVID-19 dan implikasinya yang luas bagi ekonomi global.
"Sebagai kelanjutan dari pencapaian yang dibuat selama kepresidenan Kerajaan pada G20 2020, para menteri perdagangan dan investasi mendasarkan pernyataan menteri selama kepresidenan Italia G20 tentang 'Inisiatif Riyadh untuk Masa Depan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)' yang disetujui oleh para pemimpin G20 tahun lalu," ungkap Al-Qasabi kepada Saudi Press Agency yang dikutip dari Saudigazette.com, Minggu (31/10/2021).
Dia menjelaskan, inisiatif ini didasarkan pada penentuan kesamaan tujuan dan prinsip-prinsip dasar sistem perdagangan multilateral dan membahas reformasi WTO dan peran organisasi dalam memulihkan pertumbuhan dan mempromosikan pemulihan ekonomi dan membatasi efek dari pandemi pada perdagangan dan investasi internasional. "Dengan menekankan pada pentingnya kerja sama global untuk menjaga sistem perdagangan yang terbuka dan adil untuk semua," tambahnya.
Al-Qasabi menekankan bahwa kondisi pandemi COVID-19 saat ini membutuhkan pemulihan ekonomi yang kuat dan efektif dari pemerintah, dan bahwa mereka menjadikan layanan, investasi, dan perdagangan digital elemen penting dalam kebijakan responsif mereka, karena pandemi telah menunjukkan bahwa perdagangan digital bukan hanya kebutuhan, tetapi lebih merupakan persyaratan penting untuk partisipasi penuh dalam perdagangan dan ekonomi terutama untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang.
Dia menunjukkan bahwa pandemi telah memperburuk tantangan dan hambatan yang dihadapi usaha mikro, kecil dan menengah. Menurutnya, perlu upaya kolektif yang fokus membantu perusahaan-perusahaan ini untuk pulih dari pandemi dengan mengatasi gangguan pada produksi, rantai pasokan, jaringan bisnis, pembayaran pinjaman, dan kurangnya sumber daya modal untuk mempertahankan atau melanjutkan bisnis.
Perlu dicatat bahwa negara-negara G20, selama masa kepresidenan Arab Saudi tahun lalu, mengambil tindakan segera untuk mengurangi gangguan dalam perdagangan dan rantai pasokan global serta memulihkan kepercayaan dan kelangsungan perdagangan dengan mengembangkan langkah-langkah jangka panjang dan pendek untuk mendukung respons dan mengurangi dampak negatif dari pandemi COVID-19.
"Sebagai kelanjutan dari pencapaian yang dibuat selama kepresidenan Kerajaan pada G20 2020, para menteri perdagangan dan investasi mendasarkan pernyataan menteri selama kepresidenan Italia G20 tentang 'Inisiatif Riyadh untuk Masa Depan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)' yang disetujui oleh para pemimpin G20 tahun lalu," ungkap Al-Qasabi kepada Saudi Press Agency yang dikutip dari Saudigazette.com, Minggu (31/10/2021).
Dia menjelaskan, inisiatif ini didasarkan pada penentuan kesamaan tujuan dan prinsip-prinsip dasar sistem perdagangan multilateral dan membahas reformasi WTO dan peran organisasi dalam memulihkan pertumbuhan dan mempromosikan pemulihan ekonomi dan membatasi efek dari pandemi pada perdagangan dan investasi internasional. "Dengan menekankan pada pentingnya kerja sama global untuk menjaga sistem perdagangan yang terbuka dan adil untuk semua," tambahnya.
Al-Qasabi menekankan bahwa kondisi pandemi COVID-19 saat ini membutuhkan pemulihan ekonomi yang kuat dan efektif dari pemerintah, dan bahwa mereka menjadikan layanan, investasi, dan perdagangan digital elemen penting dalam kebijakan responsif mereka, karena pandemi telah menunjukkan bahwa perdagangan digital bukan hanya kebutuhan, tetapi lebih merupakan persyaratan penting untuk partisipasi penuh dalam perdagangan dan ekonomi terutama untuk negara-negara berkembang dan kurang berkembang.
Dia menunjukkan bahwa pandemi telah memperburuk tantangan dan hambatan yang dihadapi usaha mikro, kecil dan menengah. Menurutnya, perlu upaya kolektif yang fokus membantu perusahaan-perusahaan ini untuk pulih dari pandemi dengan mengatasi gangguan pada produksi, rantai pasokan, jaringan bisnis, pembayaran pinjaman, dan kurangnya sumber daya modal untuk mempertahankan atau melanjutkan bisnis.
Perlu dicatat bahwa negara-negara G20, selama masa kepresidenan Arab Saudi tahun lalu, mengambil tindakan segera untuk mengurangi gangguan dalam perdagangan dan rantai pasokan global serta memulihkan kepercayaan dan kelangsungan perdagangan dengan mengembangkan langkah-langkah jangka panjang dan pendek untuk mendukung respons dan mengurangi dampak negatif dari pandemi COVID-19.
(fai)