Perjuangan Si Kembar Hitam Manis: Dari Penjual Bola Golf Bekas hingga Punya Unicorn Rp17 Triliun

Senin, 01 November 2021 - 13:54 WIB
loading...
Perjuangan Si Kembar Hitam Manis: Dari Penjual Bola Golf Bekas hingga Punya Unicorn Rp17 Triliun
Oliver dan Alexander Kent Braham pendiri Marshmallow. Foto/moneyinc.com
A A A
JAKARTA - Untuk menjadi seorang pebisnis di sebuah negara yang mayoritas berkulit putih, jelas bukan perkara mudah bagi mereka yang berkulit hitam atau etnis minoritas. Akan ada banyak tantangan yang menghadang, bahkan menerjang.

Itulah yang dialami oleh si kembar Oliver dan Alexander Kent Braham saat mereka memutuskan keluar dari sebuah perusahaan fintech untuk merintis sebuah usaha yang menggabungkan antara fintech dan asuransi, alias insurtech.

Kendala pertama yang dihadapi adalah mencari permodalan. Para pemilik modal, khususnya di Inggris, baik personal maupun lembaga keuangan konvensional, kerap tak menganggap para pebisnis yang berasal dari komintas BAME (kulit hitam, keturunan Asia, dan etnis minoritas lainnya).



Statistik Pemerintah Inggris menyebutkan, aplikasi pinjaman bisnis milik kulit hitam peluang ditolaknya empat kali lebih besar dibanding bisnis milik kulit putih atau Asia Selatan. Di tahun 2020, dari 10X10 pebisnis pemula berkulit hitam, hanya 22% yang mendapatkan permodalan untuk memulai usaha mereka.

Saat memulai usaha, modal pertama mereka adalah ide dan kegigihan mewujdukan cita-cita. Tanpa modal awal yang cukup, mereka hanya berkantor di serambi depan sebuah gym.

"Kami semua adalah anggota gym. Ada wi-fi, dan kopi," kata Oliver, seperti dikutip dari BBC, Senin (1/11/2021).

Dibantu co-founder dan chief technology officer (CTO) David Goate, di serambi depan gym itulah asuransi Marshmallow lahir sekitar tahun 2015. Saat itu mereka hanya memiliki ide yang kuat.

Kesulitan mencari pendanaan tak membuat mereka patah arang. Meski si kembar dan timnya bekerja tanpa bayaran sama sekali.

"Itu benar-benar terjadi. Selama sembilan bulan tim bergabung dalam perusahaan kami, mereka tak menerima gaji," kata Oliver.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1888 seconds (0.1#10.140)