Gaet Investasi Hijau Rp131,9 Triliun, Jokowi: Indonesia Tak Suka Membuat Retorika

Selasa, 02 November 2021 - 00:02 WIB
loading...
Gaet Investasi Hijau Rp131,9 Triliun, Jokowi: Indonesia Tak Suka Membuat Retorika
Presiden Jokowi mengadakan pertemuan CEOs Forum dengan beberapa investor besar asal Inggris, pada Senin pagi, 1 November 2021. Foto/BPMI Setpres
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengadakan pertemuan CEOs Forum dengan beberapa investor besar asal Inggris sebelum menghadiri KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, pada Senin (1/11/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi menekankan pembahasan pada investasi di bidang ekonomi hijau . Bahkan, beberapa hari lalu Presiden menggarisbawahi dirinya telah menandatangani peraturan presiden mengenai instrumen nilai ekonomi karbon yang akan mengatur mekanisme carbon trading ke depan.



“Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, langkah ini juga meningkatkan pendanaan pembangunan. Pasar karbon harus dikelola dengan berkeadilan dan transparan. Kebijakan pengendalian perubahan iklim Indonesia juga mencakup transisi menuju green economy,” ujarnya dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Senin (1/11/2021).

Selain itu, di sektor energi, Indonesia membuka peluang Investasi untuk melakukan early retirement dari pembangkit-pembangkit batu bara dan menggantikannya dengan energi terbarukan.

Pemerintah telah mengidentifikasi ada 5,5 GW PLTU batu bara yang bisa masuk dalam proyek ini dengan kebutuhan pendanaan sebesar USD25-30 miliar selama delapan tahun ke depan.

“Indonesia akan mengalihkan pembangkit batu bara dengan renewable energy pada tahun 2040. Dengan catatan, jika terdapat kerja sama, teknologi, nilai keekonomian yang layak, dan pendanaan internasional yang membantu transisi energi tersebut,” tutur Presiden.



Tidak hanya itu, Presiden juga menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi pengembangan kendaraan dan baterai listrik, karena kekayaan mineral seperti nikel, tembaga dan bauksit atau alumunium.

“Saat ini ada USD35 miliar investasi yang sudah terkomitmen dan juga sedang berjalan dalam mata rantai baterai dan kendaraan listrik,” tutur Presiden.

Indonesia juga sedang membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektare yang akan menggunakan sumber energi ramah lingkungan seperti hydropower dan solar panel farm, sehingga produk yang dihasilkan akan ramah lingkungan.

Pertemuan dengan CEO ini diharapkan dapat mengakselerasi realisasi komitmen investasi perusahaan yang hadir dalam pertemuan sebesar USD9,29 miliar (Rp131,9 triliun) guna mendukung percepatan transisi energi dan ekonomi hijau di Indonesia.

“Sekali lagi, Indonesia selalu jalankan komitmennya. Indonesia tidak suka membuat retorika. Tapi kami terus bekerja untuk memenuhi komitmen. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan apresiasi komitmen investasi Bapak Ibu sekalian ke Indonesia sebesar USD9,29 miliar. Indonesia siap menjadi mitra yang baik bagi investasi anda,” kata Presiden.

Mendengarkan penjelasan Presiden, para CEOs sepakat menganggap Indonesia adalah tempat yang menarik untuk berinvestasi dan juga mendukung keketuaan Indonesia di G20.



“Indonesia telah menjadi destinasi yang sangat atraktif bagi foreign direct investment. Kita percaya Indonesia akan terus menarik investasi dari seluruh dunia,” ucap salah satu dari CEO.

Para CEO yang hadir dalam kesempatan tersebut bergerak di berbagai macam industri. Antara lain di bidang renewable energy, sustainable commodities dan keuangan serta infrastruktur yang berasal perusahaan-perusahaan terkemuka seperti British Petroleum (BP), Jardine Matheson, Mars Wrigley UK, Standard Chartered, HSBC, dan Shire Oak.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1728 seconds (0.1#10.140)