Pendapatan Restoran Anjlok Imbas Pandemi, Percepatan Vaksinasi Mendesak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Assistant Vice President Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Yogie Surya Perdana menilai, industri restoran di Tanah Air masih menantang walaupun sudah mengalami pemulihan lebih cepat dari diprediksi.
Menurut dia, faktor pandemi ditambah kebijakan PPKM masih menjadi tantangan utama bagi pelaku usaha restoran. Pembatasan kapasitas pengunjung juga masih menjadi ancaman karena tidak seluruh menu restoran bisa dilayani dengan layanan pesan antar (delivery) atau ojek online.
"Walaupun ada perbaikan signifikan namun outlook sektor restoran cukup menantang akibat Covid-19 yang tidak bisa diprediksi berakhirnya karena masih ada ancaman mutasi sehingga tetap berisiko," ujarnya dalam live IDX Channel di Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Menurut dia, restoran umumnya beroperasi dengan margin tipis di bawah 10%. Pada kondisi normal, tingkat konsumsi masyarakat terbilang tinggi namun dengan adanya pandemi membuat margin usaha restoran jatuh minus cukup dalam.
"Para operator restoran harus jatuh sangat buruk. Namun di semester I tahun ini sudah ada perbaikan kinerja. Kemudian muncul varian Delta dan PPKM diperketat. Saat ini setidaknya pemulihan lebih baik dari 2020 karena sudah ada relaksasi PPKM. Ini terlihat dari pengunjung mal yang meningkat," bebernya.
Dia menambahkan, industri restoran sebenarnya sudah memiliki titik cerah dengan sebuah harapan terjadinya pemulihan secara bertahap. Namun, dibutuhkan peningkatan vaksinasi yang merata dan pengembangan food industry 4.0. Para pelaku restoran pun harus melakukan pengembangan atau leverage dengan teknologi digital.
"Karena itu sangat butuh herd immunity secepatnya. Prospek pemulihan restoran lebih cepat dari antisipasi awal karena konsumsi masyarakat tinggi," tandasnya.
Sebelumnya, BPS mengeluarkan data bahwa tempat perdagangan, retail dan rekreasi sudah mengalami perbaikan kondisi. Pada Oktober 2021 ini angkanya mencapai 4,4% dibandingkan bulan September yang masih minus 8%.
Selanjutnya untuk tempat belanja dan kebutuhan sehari-hari juga mengalami perbaikan pada Oktober 2021 sebesar 24,6%, lebih baik dibandingkan September 2021. Kemudian, mobilitas di taman juga mengalami perbaikan pada Oktober 2021 sebesar 2,3%.
Menurut dia, faktor pandemi ditambah kebijakan PPKM masih menjadi tantangan utama bagi pelaku usaha restoran. Pembatasan kapasitas pengunjung juga masih menjadi ancaman karena tidak seluruh menu restoran bisa dilayani dengan layanan pesan antar (delivery) atau ojek online.
"Walaupun ada perbaikan signifikan namun outlook sektor restoran cukup menantang akibat Covid-19 yang tidak bisa diprediksi berakhirnya karena masih ada ancaman mutasi sehingga tetap berisiko," ujarnya dalam live IDX Channel di Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Menurut dia, restoran umumnya beroperasi dengan margin tipis di bawah 10%. Pada kondisi normal, tingkat konsumsi masyarakat terbilang tinggi namun dengan adanya pandemi membuat margin usaha restoran jatuh minus cukup dalam.
"Para operator restoran harus jatuh sangat buruk. Namun di semester I tahun ini sudah ada perbaikan kinerja. Kemudian muncul varian Delta dan PPKM diperketat. Saat ini setidaknya pemulihan lebih baik dari 2020 karena sudah ada relaksasi PPKM. Ini terlihat dari pengunjung mal yang meningkat," bebernya.
Dia menambahkan, industri restoran sebenarnya sudah memiliki titik cerah dengan sebuah harapan terjadinya pemulihan secara bertahap. Namun, dibutuhkan peningkatan vaksinasi yang merata dan pengembangan food industry 4.0. Para pelaku restoran pun harus melakukan pengembangan atau leverage dengan teknologi digital.
"Karena itu sangat butuh herd immunity secepatnya. Prospek pemulihan restoran lebih cepat dari antisipasi awal karena konsumsi masyarakat tinggi," tandasnya.
Sebelumnya, BPS mengeluarkan data bahwa tempat perdagangan, retail dan rekreasi sudah mengalami perbaikan kondisi. Pada Oktober 2021 ini angkanya mencapai 4,4% dibandingkan bulan September yang masih minus 8%.
Selanjutnya untuk tempat belanja dan kebutuhan sehari-hari juga mengalami perbaikan pada Oktober 2021 sebesar 24,6%, lebih baik dibandingkan September 2021. Kemudian, mobilitas di taman juga mengalami perbaikan pada Oktober 2021 sebesar 2,3%.
(ind)