Sesuai Ramalan, Ekonomi RI Kuartal III 2021 Tumbuh 3,51%
loading...
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III tahun 2021 mencapai 1,55% secara per kuartal (qoq) dan 3,51% secara (year-on-year/yoy). Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS ) merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal III tahun 2021 mencapai 1,55% secara per kuartal (qoq) dan 3,51% secara (year-on-year/yoy). Kepala BPS, Margo Yuwono menyampaikan, posisi pertumbuhan ekonomi pada Kuartal III/2021 memang melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Adapun sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2021 tembus 7,07% sedangkan pada kuartal pertama minus 0,74%.
"Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia 1,55% per kuartal sedangkan secara tahunan 3,51%. Ini belum pulih karena ada PPKM yang menghambat mobilitas," kata Margo dalam video virtual, Jumat (5/11/2021).
Kata dia, pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh ekonomi global yang mengalami perubahan. Sementara itu Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia terus meningkat selama Juli hingga September dan harga komoditas yang mengalami peningkatan di pasar Internasional
"PMI secara global Juli Agustus September angkanya di atas 50. Serta harga komoditas minyak kelapa sawit dan kopi dan tambang serta nikel, alumunium di pasar internasional mengalami peningkatan," tandasnya.
Adapun sebelumnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua 2021 tembus 7,07% sedangkan pada kuartal pertama minus 0,74%.
"Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia 1,55% per kuartal sedangkan secara tahunan 3,51%. Ini belum pulih karena ada PPKM yang menghambat mobilitas," kata Margo dalam video virtual, Jumat (5/11/2021).
Kata dia, pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh ekonomi global yang mengalami perubahan. Sementara itu Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia terus meningkat selama Juli hingga September dan harga komoditas yang mengalami peningkatan di pasar Internasional
"PMI secara global Juli Agustus September angkanya di atas 50. Serta harga komoditas minyak kelapa sawit dan kopi dan tambang serta nikel, alumunium di pasar internasional mengalami peningkatan," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
