Memasuki Capital League Phase 1, Wirausaha Muda Mandiri Business Existing Berlangsung Sengit!

Minggu, 07 November 2021 - 09:00 WIB
loading...
Memasuki Capital League Phase 1, Wirausaha Muda Mandiri Business Existing Berlangsung Sengit!
Foto: Doc. Mandiri
A A A
JAKARTA - Persaingan antarpeserta Ajang kompetisi Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2021 semakin hari semakin sengit. Usai melewati tahap Project Competition Phase 2: Company Live Tour dan Project Competition Phase 3: Advertising Script, terdapat 15 peserta yang berhak maju ke tahap WMM Capital League Phase 1.

Untuk nama-nama dari lima kategori WMM, yaitu Industri, Perdagangan dan Jasa, Boga, Sosial, Teknologi, dan Kreatif masing-masing kategori terdapat tiga peserta yang berhasil lolos ke tahap WMM Capital League Phase 1. Direktur Kepatuhan dan SDM PT Bank Mandiri Agus Dwi Handaya, mengatakan untuk bisa sampai di tahap ini sungguh tidak mudah, karena para peserta telah menyisihkan 5.540 pendaftar.

“15 besar Wirusaha Muda Mandiri yang terpilih akan mengikuti berbagai tantangan dan mendapatkan pendampingan dari para mentor-mentor professional," ujar Agus.

Kualifikasi peserta Wirausaha Muda Mandiri tahun ini yang dicari adalah mereka yang memiliki kriteria diantaranya original, berdampak, unik, no price hunter, memiliki bisnis yang jelas dan memiliki sikap pribadi yang baik. Dan paling utama para peserta harus menunjukkan sportifitas dan tetap mengikuti protokol kesehatan selama kompetensi berlangsung.

Pada peserta kategori bidang usaha Industri Perdagangan dan Jasa yang berhak melaju ke babak berikutnya adalah Syamsuria Syamsuddin (Duta Samudera Indonesia), Novitha Herawati (CV Nusantara Jaya Food) dan Helmi Nurjamil (Jamur Halwa). Tiga peserta dalam kategori ini sudah melewati penilaian mentor Florentia Jeanne selaku Owner Noonaku Signature.

Duta Samudera Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang menghadirkan sekolah Kapal Pesiar berlokasi di Makassar yang dipimpin oleh Syamsuria Syamsuddin.

“Duta Samudera Indonesia memiliki tiga produk jurusan utama yaitu housekeeping, food and beverage service, food and beverage product. Sekolah ini sudah memiliki ribuan alumni yang sudah memiliki keahlian dan berkualitas tinggi serta digandrungi perusahan-perusahaan di luar negri,” ujar Syamsuddin.

Berikutnya adalah Novitha Herawati, peserta yang berhasil membuat olahan produk makanan frozen yang berhasil menembus pasar mancanegara yakni CV Nusantara Jaya Food. Perusahaan industri kecil dan menengah (IKM) ini memiliki produk unggulan singkong beku. Novitha berhasil berinovasi dengan implementasi teknologi untuk mengoptimalisasi kesegaran singkong dan memperpanjang umur simpannya sehingga dapat memenuhi standar mutu negara tujuan ekspor.

Novitha menjelaskan, untuk menjaga kualitas singkong agar tetap baik, Nusantara Jaya Food memiliki ruang anterum. Tak hanya memproduksi frozen food singkong, namun juga memproduksi dan mengeskpor talas frozen.

Menjawab pertanyaan mentor Florentia Jeanne tentang, apa yang membedakan singkong frozen yang diproduksi Nusantara Jaya Food dengan singkong lainnya. “Singkong kita sehat dan berbeda, singkong ini rendah kalori sangat cocok untuk diet dan tinggi serat serta mudah untuk dikonsumsi hanya tinggal direbus atau goreng sudah bisa dinikmati secara langsung,” ujar Novitha saat memaparkan inovasi produk singkongnya yang berhasil menembus pasar mancanegara.

Masih berkaitkan dengan bisnis produk olahan makanan yakni ada Jamur Halwa asal Bogor milik Helmi Nurjamil. Jamur Halwa perusahaan bergerak di bidang jamur tiram terintegrasi mulai dari pembibitan sampai dengan produk olahan. Jamur Halwa memiliki beberapa jenis produk mulai dari jamur naget, jamur fresh, pupuk, bibit jamur, dan cemilan jamur.

“Dalam sehari kami memasarkan jamur fresh dengan kapasitas 500-800 kg/hari, sementara untuk jamur bibit memasarkan 3000 bibit/hari, pemasarannya cukup mudah karena kita sudah punya 10.000 mitra petani yang pasti sudah menyerap produk jamur kita,” ucap Helmi saat menjelaskan proses pemasaran Jamur Halwa ini.

Selain kategori Industri Jasa dan Perdagangan, tiga peserta yang lolos ke babak selanjutnya ada kategori Sosial yang terdiri dari Aminudi (BIOMAGG), Lintang Kusuma Pratiwi (Neurafarm), dan Sarnata (Arenta) dengan mentor Goris Mustaqim, owner dari PT Resultan Nusantara.

Aminudi merupakan seorang pemuda yang berhasil menelurkan inovasi BIOMAGG, yaitu mengolah sampah organik rumah tangga dengan Biomagg yang bisa dijadikan maget (Ulat) kemudian diolah menjadi pakan ternak dan pupuk tanaman. Untuk memperoleh maget dipersiapkan terlebih dahulu kayu yang dijadikan tempat untuk bertelur lalat hitam BSF (Black Soldier Fly).

Kemudian bahan dasar yang diperlukan adalah sampah organik dari rumah tangga, kemudian dijadikan makanan maget. Setelah berkembang banyak, maget dapat dipanen dan diolah menjadi makanan ternak unggas maupun ikan. Dengan menggunakan Maget dapat mengurangi biaya pakan hingga 50-70 persen untuk ternak dan hasilnya lebih baik daripada menggunakan pakan ternak olahan.

Selain mengambil manfaat untuk makan ternak juga dapat mengolah sampah lingkungan. Untuk ukuran 1 M2 dapat mengolah sampah 50 kg. Sehingga BIOMAGG sangat efektif untuk mengolah sampah dan bernilai ekonomis.

Ketika ditanya Juri, Apakah sanggup untuk mengolah sampah di Bantar Gebang? Aminudin dengan tegas pun mengatakan sanggup untuk mengolah sampah yang ada di Bantar Gebang Bekasi untuk dijadikan Maget.

Selain Aminudi yang berhasil lolos kategori sosial ada Lintang Kusuma Pratiwi dengan karyanya Bernama Aplikasi Dr.Tania atau (Neurafarm).

Neurafarm atau Dr. Tania merupakan aplikasi android untuk mengidentifikasi penyakit berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan chatbot sehingga dapat mengidentifikasi dengan akurat, cepat untuk menangani pertanian seperti penyakit tumbuhan bahkan sampai jenis tanah yang cocok untuk bertanam serta dapat melakukan diskusi interaktif bersama Dr. Tania.

“Penggunaan dari Dr. Tania sendiri hanya perlu memotret bagian tanaman terutama pada bagian gambar daun yang sakit lalu mengirimkannya pada Dr. Tania, kemudian ia mengirimkan diagnosis lengkap termasuk gejala dan cara menanganinya,” ujar Lintang saat menceritakan proses penggunakan aplikasi Neurafarm.

Selanjutnya ada inovasi Arenta milik Sarnata. Arenta adalah produk gula semut yang terbuat dari tanaman aren, sehingga disebut gula aren. Di tangan pemuda Sarnata ini gula aren dengan berbagai varian seperti gula semut rasa original, rasa jahe, dan gula cair serta gula cair mpek-mpek.

Untuk kategori lainnya yang berhasil lolos ada kategori kreatif dengan tiga peserta yang lolos dengan mentor Fathia Izzati, Youtuber, content creator & Malinda Amalia, Founder Linean dan Juara 1 WMM 2018. Sukriyatun Niamah peserta yang lolos dengan inovasi Brand Robries miliknya menghantarkan dia ke 15 peserta lolos WMM 2021.

Robries merupakan inovasi produk furniture daur ulang dengan sumber material dari bak sampah, tutup botol. Ia mengambil dari pengepul berupa cacahan, lalu diolah sampai halus, diproses, nnti dicetak berupa flat atau papan, selanjutnya ada yang diolah menjadi produk asesoris, meja, kursi, jam dinding, hingga pot hias tetapi ada juga yang dijual berupa papan atau flat.

Seiring berjalannya waktu, bisnis milik Niam ini mulai mengalami peningkatan eksistensi. Bahkan, Robries tak hanya dikenal di pasar lokal saja tetapi juga pasar mancanegara. Paling banyak menurutnya ke Eropa seperti di Italia, Belanda, Jerman, karena warga di sana pada umumnya lebih aware isu lingkungan, selain itu juga di ekspor sejumlah negara di Asia serta Australia.

Peserta yang lolos selanjut di bidang kreatif ada Ecky Anugrah dengan brand Ammossi miliknya. Usaha Ecky adalah outfit lengkap baik yang nyaman untuk travelling dengan santai. Dia menyatakan produk yang dijualnya nyaman tetapi low budget.

Menariknya, saat tour virtual company salah satu juri yaitu Izzati begitu semangat menyaksikan ruang pamer Ammosi. Pasalnya toko yang disebutnya outdoor tersebut memiliki design interior yang sangat menarik. sehingga ambience travelling begitu terasa. "Aduh saya jadi pingin ikut main ke sana. Menarik banget tokonya, " ungkap Izzati.

Menurut Ecky desain interior yang menarik bagian dari service untuk pelanggan offlinenya. Selain itu, untuk mengapresiasi pelanggan, dia juga sering menyelipkan asesoris atau merchandise pada barang yang dibeli pelanggan, tentunya dengan gratis.

Selain offline, Ammossi juga melakukan pemasaran melalui online. Ada pula Nurman Farieka Ramdhany dengan brand miliknya Bernama Hirka yang berhasil membuat inovasi sepatu dari kulit kaki ayam sebagai bahan bakunya.

Setiap kategori bidang usaha memiliki mentornya masing-masing, yaitu untuk kategori IPJ dimentori oleh Florentia Jeanne, Owner Noonaku Signature; kategori Sosial digawangi mentor Goris Mustaqim, Owner PT Resultan Nusantara; kategori Boga dijaga oleh mentor Hendy Setiono, Owner Baba Rafi Enterprises; terakhir di kategori Kreati ada YouTuber, content creator Fathia Izzati, Founder Linean & Juara 1 WMM 2018 Malinda Amalia.

Kini, 15 peserta yang lolos dan sudah melawati persaingan ketat Project Competition Phase 2-3, akan bertarung di babak WMM Capital League Phase 1 yang akan di selenggarakan mulai dari 7-11 November 2021 di Bali. Nah jangan sampai ketinggalan untuk menyaksikan keseruan 15 peserta Business Existing yang akan melanju ke babak WMM Capital League Phase 1. Untuk menyaksikan keseruan yuk klik di sini . CM
(atk)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3420 seconds (0.1#10.140)