Bidik Dana Rp3,7 Triliun dari IPO, Cimory Siap Ekspansi Besar-besaran
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Cisarua Mountain Dairy atau Cimory akan melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) sebanyak 1.190.203.000 saham baru atau setara 15% saham perseroan ke publik melalui E-IPO.
Emiten penghasil produk susu premium bermerek dagang 'Cimory' serta produk makanan dengan merek dagang Besto dan Kanzler itu memperkirakan bakal meraup dana dari IPO sekitar Rp3,3-3,7 triliun dengan harga penawaran berkisar Rp2.780-3.160.
Melalui prospektus ringkasnya, perseroan memaparkan bakal menggunakan 33% dana hasil IPO untuk belanja modal yang berkaitan dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik, dan peralatan.
Perseroan bakal menambah lini produksi dengan mengakuisisi tanah atau bangunan, memperluas pabrik dan membeli peralatan di lokasi Sentul, Jawa Barat. Sementara di Pasuruan, Jawa Timur, perseroan bakal memperluas pabrik dan membeli peralatan. Keduanya diestimasikan mulai pada kuartal III/2022.
"Rencana alokasi yang berkaitan dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik dan peralatan diestimasikan akan beroperasi pada tahun 2022. Adapun pembelian aset baru sehubungan dengan hal tersebut juga akan dilakukan di tahun 2022," tulis perseroan dalam prospektus ringkasnya, Rabu (10/11/2021).
Selanjutnya, 25% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk menambah modal anak usaha perseroan yakni PT Macroprima Panganutama (MP) yang bergerak di bidang pengolahan dan pengalengan makanan.
Adapun di dalam entitas usaha MP, dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli peralatan guna menambah lini produksi perseroan di Semarang, Jawa Tengah. Di samping itu, perseroan juga bakal mengakuisisi tanah atau bangunan, membangun pabrik, dan membeli peralatan di wilayah baru di Jawa Barat.
Kemudian, 20% dana hasil IPO akan disetorkan perseroan kepada entitas anak yakni PT Macrosentra Niagaboga (MN) untuk menambah modal. Melalui MN, dana akan digunakan untuk belanja modal terkait rencana ekspansi pusat distribusi yang terletak sebagian besar di wilayah Jawa Barat, dalam bentuk akuisisi tanah, bangunan dan peralatan penunjang yang berkaitan dengan kegiatan operasional.
Macrosentra Niagaboga juga bakal menggunakan dana tersebut untuk modal kerja seperti pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, yang tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, utang usaha, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.
Lebih jauh, 15% dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan sekitar 68.000 chiller di toko dan retail dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi fasilitas pelatihan dan pengembangan. Sisanya yakni 7% akan digunakan perseroan untuk modal kerja yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari.
Hingga berita ini dibuat, proses IPO perseroan tengah memasuki masa penawaran awal atau book building dari tanggal 10-17 November 2021. Berikut merupakan indikasi jadwal transaksi hingga tercatat di BEI:
- Masa Penawaran Awal: 10 -17 November 2021
- Perkiraaan Ijin Efektif: 26 November 2021
- Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 30 Nov– 2 Des. 2021.
- Perkiraaan Tanggal Penjatahan: 2 Desember 2021
- Perkiraaan Distribusi Saham Secara Elektronik: 3 Desember 2021
- Perkiraaan Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 6 Desember 2021
Emiten penghasil produk susu premium bermerek dagang 'Cimory' serta produk makanan dengan merek dagang Besto dan Kanzler itu memperkirakan bakal meraup dana dari IPO sekitar Rp3,3-3,7 triliun dengan harga penawaran berkisar Rp2.780-3.160.
Melalui prospektus ringkasnya, perseroan memaparkan bakal menggunakan 33% dana hasil IPO untuk belanja modal yang berkaitan dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik, dan peralatan.
Perseroan bakal menambah lini produksi dengan mengakuisisi tanah atau bangunan, memperluas pabrik dan membeli peralatan di lokasi Sentul, Jawa Barat. Sementara di Pasuruan, Jawa Timur, perseroan bakal memperluas pabrik dan membeli peralatan. Keduanya diestimasikan mulai pada kuartal III/2022.
"Rencana alokasi yang berkaitan dengan penambahan kapasitas untuk fasilitas produksi dalam bentuk properti, pabrik dan peralatan diestimasikan akan beroperasi pada tahun 2022. Adapun pembelian aset baru sehubungan dengan hal tersebut juga akan dilakukan di tahun 2022," tulis perseroan dalam prospektus ringkasnya, Rabu (10/11/2021).
Selanjutnya, 25% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk menambah modal anak usaha perseroan yakni PT Macroprima Panganutama (MP) yang bergerak di bidang pengolahan dan pengalengan makanan.
Adapun di dalam entitas usaha MP, dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli peralatan guna menambah lini produksi perseroan di Semarang, Jawa Tengah. Di samping itu, perseroan juga bakal mengakuisisi tanah atau bangunan, membangun pabrik, dan membeli peralatan di wilayah baru di Jawa Barat.
Kemudian, 20% dana hasil IPO akan disetorkan perseroan kepada entitas anak yakni PT Macrosentra Niagaboga (MN) untuk menambah modal. Melalui MN, dana akan digunakan untuk belanja modal terkait rencana ekspansi pusat distribusi yang terletak sebagian besar di wilayah Jawa Barat, dalam bentuk akuisisi tanah, bangunan dan peralatan penunjang yang berkaitan dengan kegiatan operasional.
Macrosentra Niagaboga juga bakal menggunakan dana tersebut untuk modal kerja seperti pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, yang tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, utang usaha, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.
Lebih jauh, 15% dana hasil IPO akan digunakan perseroan untuk belanja modal dalam bentuk penambahan sekitar 68.000 chiller di toko dan retail dan sarana pendukung terkait peningkatan jumlah Miss Cimory yang meliputi fasilitas pelatihan dan pengembangan. Sisanya yakni 7% akan digunakan perseroan untuk modal kerja yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari.
Hingga berita ini dibuat, proses IPO perseroan tengah memasuki masa penawaran awal atau book building dari tanggal 10-17 November 2021. Berikut merupakan indikasi jadwal transaksi hingga tercatat di BEI:
- Masa Penawaran Awal: 10 -17 November 2021
- Perkiraaan Ijin Efektif: 26 November 2021
- Perkiraan masa penawaran umum perdana saham: 30 Nov– 2 Des. 2021.
- Perkiraaan Tanggal Penjatahan: 2 Desember 2021
- Perkiraaan Distribusi Saham Secara Elektronik: 3 Desember 2021
- Perkiraaan Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 6 Desember 2021
(ind)