Fintech Indonesia Jadi Magnet Investasi, Sepanjang 2021 Raih Rp12,8 Triliun

Jum'at, 12 November 2021 - 16:59 WIB
loading...
Fintech Indonesia Jadi Magnet Investasi, Sepanjang 2021 Raih Rp12,8 Triliun
Tahun 2021, industri Fintech Indonesia menempati posisi kedua di ASEAN dalam meraih pendanaan. Dimana pendanaan teknologi keuangan (FinTech) di ASEAN meningkat pesat naik lebih dari tiga kali lipat. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Tahun 2021, industri Fintech Indonesia menempati posisi kedua di ASEAN dalam meraih pendanaan yakni tercatat mencapai USD904 juta atau setara Rp12,8 Triliun (Kurs Rp14.170/USD). Ini berarti 26% dari total investasi untuk Fintech di Asia Tenggara.

Sementara Vietnam di posisi tiga melonjak tajam menjadi USD375 juta (11 persen) dengan kontribusi dari dua putaran besar. Singapura mempertahankan posisi teratas dalam pendanaan FinTech dengan enam dari 13 mega-rounds.



Perusahaan-perusahaan FinTech yang berbasis di Singapura terus menarik pendanaan terkuat di ASEAN dan menguasai hampir setengah (49%) dari total 167 kesepakatan senilai USD1,6 miliar dalam pendanaan. Hal ini termasuk enam putaran besar atau mega rounds senilai total USD972 juta.

Perusahaan FinTech di Singapura dan Indonesia menerima pendanaan di hampir setiap kategori, sebuah indikasi industri yang dinamis dan berkembang dengan adegan investasi yang aktif.

Pendanaan teknologi keuangan (FinTech) di ASEAN meningkat pesat pada tahun 2021, naik lebih dari tiga kali lipat dalam sembilan bulan pertama tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 ke rekor tertinggi dalam sejarah, yakni sebesar USD3,5 miliar.

Data ini menurut laporan FinTech in ASEAN 2021 oleh UOB, PwC Singapore dan Singapore FinTech Association (SFA), kenaikan dalam pendanaan FinTech didorong oleh 167 kesepakatan. Itu termasuk 13 putaran besar, yang menyumbang USD2 miliar dari total pendanaan.

Sebagian besar investor menunjukkan minat yang kuat terhadap perusahaan FinTech tahap akhir dan berkomitmen mendukung 10 dari 13 mega rounds atau putaran besar tahun ini.

Head of Group Channels and Digitalisation, UOB Janet Young, mengatakan, kembalinya minat investasi di industri FinTech ASEAN telah mendorong pendanaan hingga USD3,5 Miliar tahun ini.

Melihat rebound yang kuat, peluang untuk menjalin kemitraan yang bersifat saling menguntungkan (win-win-win) antara industri perbankan, perusahaan FinTech dan pemain platform ekosistem dan perluasan di seluruh kawasan akan tetap berperan dalam mendorong pertumbuhan perusahaan FinTech ASEAN yang berkelanjutan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.7273 seconds (0.1#10.140)