Kerugian Pertamina akibat Kebakaran Kilang-kilangnya: Ada yang Ditaksir hingga Rp1,2 Triliun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kerugian Pertamina akibat kebakaran Kilang Minyak Cilacap , Sabtu malam (13/11/2021), belum terungkap. Pertamina sendiri belum menaksir nilai kerugian akibat kebakaran itu.
Sementara, pihak kepolisian yang menyelidiki kebakaran juga belum menghitung kerugian materi yang ditimbulkan. "Kerugian materi sementara ini masih dalam penyelidikan," kata Kombes Ahmad Ramadhan, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, saat konferensi pers di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/11/2021).
Namun ada pihak yang mencoba mengestimasi secara umum kerugian Pertamina akibat kebakaran Kilang Cilacap dengan menghitungnya berdasarkan harga dan kapasitas pertalite di tangki yang dilalap api. Jika tangki itu berisi 31.000 kilo liter, maka kerugiannya mencapai Rp237 miliar.
Kendati nilai kerugian belum terungkap, yang jelas kebakaran Kilang Minyak Cilacap menambah beban kerugian Pertamina. Pasalnya, pada Juni lalu, kilang tersebut juga mengalami kebakaran dengan nilai kerugian yang tak sedikit.
Kerugian bisa ditimbulkan dari beberapa musabab. Pertama, jumlah minyak yang terbakar dan biaya untuk membangun kembali tangki yang terbakar.
Ndilalahnya, kebakaran yang menimpa kilang minyak milik Pertamina bukan terjadi sekali atau dua kali saja sepanjang tahun ini. Sudah tiga kali terjadi kebakaran di kilang minyak Pertamina, sehingga nilai kerugiannya pun akan semakin membesar.
Ketiga peristiwa kebakaran kilang minyak itu adalah:
1. Kebakaran Kilang Minyak Balongan pada Maret 2021
Kilang minyak milik Pertamina VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin, 29 Maret 2021, pukul 00.45 WIB. Pada peristiwa ini, petir diduga menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran.
kebakaran yang menimpa selama dua hari di Kilang Minyak Balongan membuat Pertamina harus menanggung rugi yang diperkirakan cukup besar.
Abra Tallatov, peneliti Indef, pernah mengkalkulasi kerugian Pertamina yang disebabkan oleh kebakaran Kilang Balongan. Menurut perhitungannya, besar kerugian yang dialami Pertamina berkisar USD8 juta. Dengan kurs saat itu di kisaran Rp14.500, maka kerugian Pertamina ditaksir mencapai Rp116 miliar.
Perhitungan Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), bahkan lebih besar lagi. Menurutnya, potensi kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran empat tangki di Kilang Minyak Balongan mencapai Rp1,25 triliun.
Perhitungan kerugian itu berdasarkan jumlah minyak yang ludes selama kebakaran. Ditambah biaya pembuatan kembali tangki dan biaya ganti rugi dan pengobatan buat warga yang mesti ditanggung Pertamina.
2. Kebakaran Kilang Minyak Cilacap pada Juni 2021
Kilang minyak milik Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, terbakar pada Jumat malam tanggal 11 Juni 2021 lalu. Kejadian ini bermula dari sebuah tangki yang meledak dan kemudian membakar sebagian area Kilang Minyak Cilacap.
Pada kejadian ini, Pertamina harus menelan kerugian yang juga tak sedikit. Hal ini juga belum termasuk kerugian immateri seperti waktu, pikiran, tenaga, dan citra Pertamina.
Jika iseng-iseng mau membandingkan, bisa menggunakan perhitungan kerugian Pertamina yang terjadi pada 2011 lalu. Saat itu, dari ketiga tangki Kilang Cilacap yang terbakar, Pertamina menanggung kerugian sebesar USD30 juta atau sekitar Rp225 miliar (kurs saat itu di kisaran Rp8.500).
3. Kebakaran Kilang Minyak Cilacap November 2021
Kebakaran kilang minyak Cilacap yang terjadi lagi pada 13 November kemarin akan semakin membuat Pertamina tertekan. Pasalnya kerugian yang dialami ini pasti akan menambah kerugian yang ditimbulkan pada kebakaran yang terjadi pada Juni lalu.
Menurut Abra Tallatov terdapat beberapa kerugian yang jelas terdampak pada kejadian kebakaran kilang minyak Cilacap kali ini. Menurut perhitungannya, besaran kerugian yang dialami Pertamina bisa mencapai Rp237 miliar dari total 31.000 kiloliter (kl) minyak yang ada di tangki yang terbakar.
MG07-Fransiska Xaveria Eda
Sementara, pihak kepolisian yang menyelidiki kebakaran juga belum menghitung kerugian materi yang ditimbulkan. "Kerugian materi sementara ini masih dalam penyelidikan," kata Kombes Ahmad Ramadhan, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, saat konferensi pers di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (15/11/2021).
Namun ada pihak yang mencoba mengestimasi secara umum kerugian Pertamina akibat kebakaran Kilang Cilacap dengan menghitungnya berdasarkan harga dan kapasitas pertalite di tangki yang dilalap api. Jika tangki itu berisi 31.000 kilo liter, maka kerugiannya mencapai Rp237 miliar.
Kendati nilai kerugian belum terungkap, yang jelas kebakaran Kilang Minyak Cilacap menambah beban kerugian Pertamina. Pasalnya, pada Juni lalu, kilang tersebut juga mengalami kebakaran dengan nilai kerugian yang tak sedikit.
Kerugian bisa ditimbulkan dari beberapa musabab. Pertama, jumlah minyak yang terbakar dan biaya untuk membangun kembali tangki yang terbakar.
Ndilalahnya, kebakaran yang menimpa kilang minyak milik Pertamina bukan terjadi sekali atau dua kali saja sepanjang tahun ini. Sudah tiga kali terjadi kebakaran di kilang minyak Pertamina, sehingga nilai kerugiannya pun akan semakin membesar.
Ketiga peristiwa kebakaran kilang minyak itu adalah:
1. Kebakaran Kilang Minyak Balongan pada Maret 2021
Kilang minyak milik Pertamina VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Senin, 29 Maret 2021, pukul 00.45 WIB. Pada peristiwa ini, petir diduga menjadi pemicu utama terjadinya kebakaran.
kebakaran yang menimpa selama dua hari di Kilang Minyak Balongan membuat Pertamina harus menanggung rugi yang diperkirakan cukup besar.
Abra Tallatov, peneliti Indef, pernah mengkalkulasi kerugian Pertamina yang disebabkan oleh kebakaran Kilang Balongan. Menurut perhitungannya, besar kerugian yang dialami Pertamina berkisar USD8 juta. Dengan kurs saat itu di kisaran Rp14.500, maka kerugian Pertamina ditaksir mencapai Rp116 miliar.
Perhitungan Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI), bahkan lebih besar lagi. Menurutnya, potensi kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran empat tangki di Kilang Minyak Balongan mencapai Rp1,25 triliun.
Perhitungan kerugian itu berdasarkan jumlah minyak yang ludes selama kebakaran. Ditambah biaya pembuatan kembali tangki dan biaya ganti rugi dan pengobatan buat warga yang mesti ditanggung Pertamina.
2. Kebakaran Kilang Minyak Cilacap pada Juni 2021
Kilang minyak milik Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah, terbakar pada Jumat malam tanggal 11 Juni 2021 lalu. Kejadian ini bermula dari sebuah tangki yang meledak dan kemudian membakar sebagian area Kilang Minyak Cilacap.
Pada kejadian ini, Pertamina harus menelan kerugian yang juga tak sedikit. Hal ini juga belum termasuk kerugian immateri seperti waktu, pikiran, tenaga, dan citra Pertamina.
Jika iseng-iseng mau membandingkan, bisa menggunakan perhitungan kerugian Pertamina yang terjadi pada 2011 lalu. Saat itu, dari ketiga tangki Kilang Cilacap yang terbakar, Pertamina menanggung kerugian sebesar USD30 juta atau sekitar Rp225 miliar (kurs saat itu di kisaran Rp8.500).
3. Kebakaran Kilang Minyak Cilacap November 2021
Kebakaran kilang minyak Cilacap yang terjadi lagi pada 13 November kemarin akan semakin membuat Pertamina tertekan. Pasalnya kerugian yang dialami ini pasti akan menambah kerugian yang ditimbulkan pada kebakaran yang terjadi pada Juni lalu.
Menurut Abra Tallatov terdapat beberapa kerugian yang jelas terdampak pada kejadian kebakaran kilang minyak Cilacap kali ini. Menurut perhitungannya, besaran kerugian yang dialami Pertamina bisa mencapai Rp237 miliar dari total 31.000 kiloliter (kl) minyak yang ada di tangki yang terbakar.
MG07-Fransiska Xaveria Eda
(uka)