Bebas dari Ancaman Pailit, Pan Brothers Fokus pada Rencana Bisnis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Permohonan pernyataan pailit yang diajukan PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII) kepada PT Pan Brothers Tbk ( PBRX ) resmi ditolak oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Jakarta Pusat (PN Jakarta Pusat) pada sidang 11 November 2021.
Majelis Hakim memutuskan untuk menolak permohonan pailit yang diajukan Maybank untuk seluruhnya dan menghukum Maybank untuk membayar biaya perkara yang timbul akibat permohonan pernyataan pailit ini. Keputusan itu tentu saja direspons positif oleh PBRX.
“Perseroan sepenuhnya menghormati dan menyambut baik putusan hukum yang telah diputuskan PN Jakarta Pusat,” ucap Corporate Secretary Pan Brothers, Iswardeni, dalam keterangan resminya, Senin (15/11/2021).
Saat ini Pan Brothers dan grup usaha bersama penasihat keuangan dan penasihat hukum dapat kembali fokus kepada penyelesaian restrukturisasi. Mereka saat ini telah menyelesaikan skema-skema restrukturisasi dan menyampaikan proposal term sheet kepada bank-bank di sindikasi maupun bilateral.
Di dalam term sheet, perseroan dan grup usaha mengajukan perpanjangan jatuh tempo dua tahun untuk fasilitas pinjaman bilateral aktif dan sindikasi, dan tiga tahun untuk fasilitas pinjaman bilateral pasif. Secara umum bank-bank telah menyetujui proposal term sheet sebagaimana dimaksud.
Iswardeni mengungkap, berbagai tantangan selama pandemi Covid-19 telah memengaruhi kinerja perusahaan secara umum. Namun, di tengah situasi yang kurang mendukung, perseroan masih dapat mempertahan tenaga kerja dan memenuhi kewajibannya.
“Semua itu dapat terealisasi karena dukungan dan kepercayaan dari buyer dan supplier agar kegiatan operasional dapat terus berjalan normal tanpa adanya pengurangan karyawan/PHK. Bahkan, sejak bulan Oktober 2020 sampai dengan saat ini, Pan Brothers dan grup selalu dan tetap membayar kewajiban bunga secara rutin,” ujar Iswardeni.
Pengajuan kepailitan ini telah diajukan oleh Maybank ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak awal Agustus 2021 lalu, setelah sebelumnya Maybank juga mengajukan gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) kepada Pengadilan Niaga pada PN Jakarta Pusat pada 24 Mei 2021 dan ditolak oleh Majelis hakim pada 27 Juli 2021.
“Kami percaya bahwa semua usaha maksimal yang telah kami lakukan akan dapat mewujudkan rencana bisnis perseroan dan sejalan dengan upaya permerintah mendukung pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ungkap dia.
Saat ini, market untuk industri perseroan sangat terbuka dengan peluang menerima shifting order dari banyak negara, yang melihat Indonesia sebagai negara yang paling siap untuk menerima itu.
“Dan Pan Brothers dan grup merupakan produsen partner dari berbagai brand dunia yang memiliki tingkat compliance yang tinggi baik compliance social, safety, maupun technical dengan standard ekspor,” tegas dia.
Terkait harga saham, Iswardeni berharap, saham PBRX bisa kembali naik usai terbebas dari ancaman pailit. Pasalnya, harga saham PBRX yang saat ini berada di kisaran Rp150 dianggap tak mencerminkan fundamental perusahaan.
Dia optimistis, setelah ada berita positif ini maka harga saham Pan Brothers bisa balik ke harga yang wajar dan naik bertahap di kisaran Rp400 per saham, dengan PER 7,5 x, seperti yang terjadi pada rentang 2019 hingga 2020.
Majelis Hakim memutuskan untuk menolak permohonan pailit yang diajukan Maybank untuk seluruhnya dan menghukum Maybank untuk membayar biaya perkara yang timbul akibat permohonan pernyataan pailit ini. Keputusan itu tentu saja direspons positif oleh PBRX.
“Perseroan sepenuhnya menghormati dan menyambut baik putusan hukum yang telah diputuskan PN Jakarta Pusat,” ucap Corporate Secretary Pan Brothers, Iswardeni, dalam keterangan resminya, Senin (15/11/2021).
Saat ini Pan Brothers dan grup usaha bersama penasihat keuangan dan penasihat hukum dapat kembali fokus kepada penyelesaian restrukturisasi. Mereka saat ini telah menyelesaikan skema-skema restrukturisasi dan menyampaikan proposal term sheet kepada bank-bank di sindikasi maupun bilateral.
Di dalam term sheet, perseroan dan grup usaha mengajukan perpanjangan jatuh tempo dua tahun untuk fasilitas pinjaman bilateral aktif dan sindikasi, dan tiga tahun untuk fasilitas pinjaman bilateral pasif. Secara umum bank-bank telah menyetujui proposal term sheet sebagaimana dimaksud.
Iswardeni mengungkap, berbagai tantangan selama pandemi Covid-19 telah memengaruhi kinerja perusahaan secara umum. Namun, di tengah situasi yang kurang mendukung, perseroan masih dapat mempertahan tenaga kerja dan memenuhi kewajibannya.
“Semua itu dapat terealisasi karena dukungan dan kepercayaan dari buyer dan supplier agar kegiatan operasional dapat terus berjalan normal tanpa adanya pengurangan karyawan/PHK. Bahkan, sejak bulan Oktober 2020 sampai dengan saat ini, Pan Brothers dan grup selalu dan tetap membayar kewajiban bunga secara rutin,” ujar Iswardeni.
Pengajuan kepailitan ini telah diajukan oleh Maybank ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak awal Agustus 2021 lalu, setelah sebelumnya Maybank juga mengajukan gugatan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) kepada Pengadilan Niaga pada PN Jakarta Pusat pada 24 Mei 2021 dan ditolak oleh Majelis hakim pada 27 Juli 2021.
“Kami percaya bahwa semua usaha maksimal yang telah kami lakukan akan dapat mewujudkan rencana bisnis perseroan dan sejalan dengan upaya permerintah mendukung pemulihan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ungkap dia.
Saat ini, market untuk industri perseroan sangat terbuka dengan peluang menerima shifting order dari banyak negara, yang melihat Indonesia sebagai negara yang paling siap untuk menerima itu.
“Dan Pan Brothers dan grup merupakan produsen partner dari berbagai brand dunia yang memiliki tingkat compliance yang tinggi baik compliance social, safety, maupun technical dengan standard ekspor,” tegas dia.
Terkait harga saham, Iswardeni berharap, saham PBRX bisa kembali naik usai terbebas dari ancaman pailit. Pasalnya, harga saham PBRX yang saat ini berada di kisaran Rp150 dianggap tak mencerminkan fundamental perusahaan.
Dia optimistis, setelah ada berita positif ini maka harga saham Pan Brothers bisa balik ke harga yang wajar dan naik bertahap di kisaran Rp400 per saham, dengan PER 7,5 x, seperti yang terjadi pada rentang 2019 hingga 2020.
(uka)