Kementan Tingkatkan Kualitas SDM melalui SEAVEG 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian ( Kementan ) menggenjot kualitas SDM pertanian melalui aneka kegiatan. Di antaranya Internasional Symposium Southeast Asia Vegetable 2021 (SEAVEG) di Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari mulai 18-20 November secara online dan tatap muka.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian makin kuat jika didukung riset dan inovasi berkelanjutan, maka petani Indonesia harus mengikuti perkembangan teknologi era Industri 4.0. “Petani Indonesia tidak boleh tertinggal. Banyak inovasi teknologi dan mekanisasi dibuat untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/11/2021).
(Baca juga:oto Pejabat Kementan Pakai Baju Loreng Beredar, Begini Penjelasannya)
Menurutnya, saat ini para generasi muda telah masuk di era teknologi digital sehingga perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi. “Generasi muda didorong mengambil peran khususnya sektor pertanian melalui kegiatan yang produktif,” katanya.
Berbicara generasi muda, tak terlepas dari peran Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) unit kerja Kementan yang bertanggung jawab meningkatkan kualitas SDM pertanian.
(Baca juga:Tanda Tangani MoU dengan Kementan, Kapolri Siap Kawal Ketahanan Pangan)
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan pihaknya berkewajiban meningkatkan kompetensi SDM pertanian. “Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM, agar bisa menghadirkan inovasi dan terobosan penting,” katanya.
Salah satu upayanya, melalui simposium internasional SEAVEG 2021 yang merupakan seri kelima dari rangkaian SEAVEG 2021 khusus menyoroti teknologi dan pendekatan baru pada sayuran untuk ketahanan dan diet sehat. SEAVEG 2021 akan digelar di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta (18-20/11/2021) berlangsung secara tatap muka dan online.
(Baca juga:Kementan Raih Penghargaan Komunikasi Publik di AMH 2021)
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti mengatakan SEAVEG 2021 merupakan kerja sama BPPSDMP Kementan dengan Vegetable Science International Network (Veginet) dan World Vegetable Center.
“Ini merupakan even yang sangat strategis untuk sharing knowledge and experience ilmiah dan praktis di bidang vegetable terutama di kawasan Asia Tenggara. Seperti kita ketahui Asia Tenggara adalah penghasil sayuran terbesar di dunia,” kata Kapusdik Idha WA.
Menurutnya, SEAVEG 2021 akan dihadiri oleh 10 negara dari akademisi, swasta, dan pemerintah yang diharapkan mampu memberikan solusi menangkal pandemi Covid-19 karena sayuran vegetable merupakan sumber nutrisi dan pangan sehat.
“Melalui SEAVEG 2021, kita akan menghubungkan semua pemangku kepentingan sayuran mulai penelitian, produksi dan distribusi. Tidak hanya di kawasan regional Asia Tenggara juga ke tingkat global,” katanya.
Kapusdik Idha WA menambahkan simposium akan menjadi wadah diskusi dan terbuka bagi dosen, peneliti, mahasiswa dan pemangku kepentingan lainnya yang tertarik untuk mendapat dan berbagi ilmu serta mempresentasikan ide dan pengalamannya.
“Ke depan, kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas SDM pertanian, juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan sektor pertanian makin kuat jika didukung riset dan inovasi berkelanjutan, maka petani Indonesia harus mengikuti perkembangan teknologi era Industri 4.0. “Petani Indonesia tidak boleh tertinggal. Banyak inovasi teknologi dan mekanisasi dibuat untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/11/2021).
(Baca juga:oto Pejabat Kementan Pakai Baju Loreng Beredar, Begini Penjelasannya)
Menurutnya, saat ini para generasi muda telah masuk di era teknologi digital sehingga perlu beradaptasi dalam memanfaatkan peluang dan memenangkan kompetisi. “Generasi muda didorong mengambil peran khususnya sektor pertanian melalui kegiatan yang produktif,” katanya.
Berbicara generasi muda, tak terlepas dari peran Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) unit kerja Kementan yang bertanggung jawab meningkatkan kualitas SDM pertanian.
(Baca juga:Tanda Tangani MoU dengan Kementan, Kapolri Siap Kawal Ketahanan Pangan)
Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan pihaknya berkewajiban meningkatkan kompetensi SDM pertanian. “Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM, agar bisa menghadirkan inovasi dan terobosan penting,” katanya.
Salah satu upayanya, melalui simposium internasional SEAVEG 2021 yang merupakan seri kelima dari rangkaian SEAVEG 2021 khusus menyoroti teknologi dan pendekatan baru pada sayuran untuk ketahanan dan diet sehat. SEAVEG 2021 akan digelar di Hotel Ambarrukmo Yogyakarta (18-20/11/2021) berlangsung secara tatap muka dan online.
(Baca juga:Kementan Raih Penghargaan Komunikasi Publik di AMH 2021)
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti mengatakan SEAVEG 2021 merupakan kerja sama BPPSDMP Kementan dengan Vegetable Science International Network (Veginet) dan World Vegetable Center.
“Ini merupakan even yang sangat strategis untuk sharing knowledge and experience ilmiah dan praktis di bidang vegetable terutama di kawasan Asia Tenggara. Seperti kita ketahui Asia Tenggara adalah penghasil sayuran terbesar di dunia,” kata Kapusdik Idha WA.
Menurutnya, SEAVEG 2021 akan dihadiri oleh 10 negara dari akademisi, swasta, dan pemerintah yang diharapkan mampu memberikan solusi menangkal pandemi Covid-19 karena sayuran vegetable merupakan sumber nutrisi dan pangan sehat.
“Melalui SEAVEG 2021, kita akan menghubungkan semua pemangku kepentingan sayuran mulai penelitian, produksi dan distribusi. Tidak hanya di kawasan regional Asia Tenggara juga ke tingkat global,” katanya.
Kapusdik Idha WA menambahkan simposium akan menjadi wadah diskusi dan terbuka bagi dosen, peneliti, mahasiswa dan pemangku kepentingan lainnya yang tertarik untuk mendapat dan berbagi ilmu serta mempresentasikan ide dan pengalamannya.
“Ke depan, kegiatan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas SDM pertanian, juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
(dar)