Airlangga Sebut Tantangan Ekonomi 2022 seperti Tikungan Sirkuit Mandalika, Kok Bisa Begitu?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengibaratkan ancaman ekonomi tahun depan seperti tikungan di Sirkuit Mandalika karena masih banyak tantangan yang harus diantisipasi. Ancaman tersebut tak jauh dari keganasan virus corona yang terus bermutasi.
"Tikungan itu ibaratnya seperti Sirkuit Mandalika mendorong adrenalin. Tikungan itu adalah Covid-19 dan variannya. Dari sisi geopolitik, kita tahu sudah ada pembicaraan antara China dengan AS, di mana ini pertanda baik," kata Airlangga dalam video virtual, Kamis (18/11/2021).
Dia mengatakan tahun ini merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki ekonomi. Dukungan bisa dari dalam negeri, menjaga kestabilan politik nasional menjelang pemilihan presiden 2024.
"Kita lihat agenda politik akan terjadi 2024, dan akan masuk 2023. Ini menjadi kesempatan emas untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di 2022," kata dia.
Pihaknya juga melihat sejumlah indikator perbaikan ekonomi semakin solid. Berdasarkan indeks keyakinan konsumen per Oktober 2021 sudah masuk dalam fase optimis atau berada di angka 113.4 lebih tinggi dibandingkan 95.5 pada September 2021.
"Selanjutnya penjualan eceran juga sudah naik ke 5.2 sehingga tentu dari segi sisi itu kita terlihat cukup baik. Kemudian kita lihat PMI Manufaktur juga sudah berada pada 57.2," kata dia.
"Tikungan itu ibaratnya seperti Sirkuit Mandalika mendorong adrenalin. Tikungan itu adalah Covid-19 dan variannya. Dari sisi geopolitik, kita tahu sudah ada pembicaraan antara China dengan AS, di mana ini pertanda baik," kata Airlangga dalam video virtual, Kamis (18/11/2021).
Dia mengatakan tahun ini merupakan kesempatan emas untuk memperbaiki ekonomi. Dukungan bisa dari dalam negeri, menjaga kestabilan politik nasional menjelang pemilihan presiden 2024.
"Kita lihat agenda politik akan terjadi 2024, dan akan masuk 2023. Ini menjadi kesempatan emas untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi di 2022," kata dia.
Pihaknya juga melihat sejumlah indikator perbaikan ekonomi semakin solid. Berdasarkan indeks keyakinan konsumen per Oktober 2021 sudah masuk dalam fase optimis atau berada di angka 113.4 lebih tinggi dibandingkan 95.5 pada September 2021.
Baca Juga
"Selanjutnya penjualan eceran juga sudah naik ke 5.2 sehingga tentu dari segi sisi itu kita terlihat cukup baik. Kemudian kita lihat PMI Manufaktur juga sudah berada pada 57.2," kata dia.
(nng)