Manfaatkan Produk Samping, Anak Usaha PLN Produksi Oksigen Medis
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) melalui salah satu anak usahanya, PT Indonesia Power (IP) mampu memproduksi 2.645 tabung oksigen per tahun dari pembangkit listrik Priok Power Generation and O&M Services Unit (POMU). Oksigen tersebut diproduksi dengan memanfaatkan produk sampingan oksigen yang selama ini dibuang begitu saja.
"Selama ini ada produk samping oksigen tapi hanya dibuang ke langit. Atas perintah Pak Erick Thohir, kami coba dengan tim engineering sudah dapat dihasilkan oksigen medis dengan standar medis dan sudah diterbitkan sertifikat dari Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK)," ujar Direktur Utama Indonesia Power M Ahsin Sidqi di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Pada kesempatan yang sama, Indonesia Power juga menyerahkan bantuan oksigen dan infantometer kepada RSUD dan Puskesmas di Wilayah Jakarta Utara. Adapun jumlah bantuan oksigen sebanyak 2.400 tabung dan 24 infantometer.
Saat ini, kata Ahsin, oksigen yang diproduksi Indonesia Power tidak diperuntukkan untuk kepentingan komersial, melainkan untuk kebutuhan sosial. Namun, dia juga menegaskan, produksi oksigen dari PLTGU Tanjung Priok ini sudah memenuhi standar mutu dan medis. "Kami seterusnya akan memproduksi oksigen dengan kadar murni sesuai rekomendasi sertifikasi," tambahnya.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Syofvi Felienty Roekman mengapresiasi inovasi Indonesia Power yang mampu memproduksi oksigen yang sesuai dengan kebutuhan medis. Ke depan, dia berharap pembangkit lain juga bisa menghasilkan inovasi lainnya.
"Mudah-mudahan kita segera rolling ke pembangkit lainnya baik yang di Jawa maupun luar Jawa. PJB sudah, Indonesia Power sudah, dan di Sumatera sedang diproses. Namun semua pembangkit berbeda prosesnya, tapi produksi tidak dibatasi," tandasnya.
"Selama ini ada produk samping oksigen tapi hanya dibuang ke langit. Atas perintah Pak Erick Thohir, kami coba dengan tim engineering sudah dapat dihasilkan oksigen medis dengan standar medis dan sudah diterbitkan sertifikat dari Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan (BPFK)," ujar Direktur Utama Indonesia Power M Ahsin Sidqi di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Pada kesempatan yang sama, Indonesia Power juga menyerahkan bantuan oksigen dan infantometer kepada RSUD dan Puskesmas di Wilayah Jakarta Utara. Adapun jumlah bantuan oksigen sebanyak 2.400 tabung dan 24 infantometer.
Saat ini, kata Ahsin, oksigen yang diproduksi Indonesia Power tidak diperuntukkan untuk kepentingan komersial, melainkan untuk kebutuhan sosial. Namun, dia juga menegaskan, produksi oksigen dari PLTGU Tanjung Priok ini sudah memenuhi standar mutu dan medis. "Kami seterusnya akan memproduksi oksigen dengan kadar murni sesuai rekomendasi sertifikasi," tambahnya.
Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN Syofvi Felienty Roekman mengapresiasi inovasi Indonesia Power yang mampu memproduksi oksigen yang sesuai dengan kebutuhan medis. Ke depan, dia berharap pembangkit lain juga bisa menghasilkan inovasi lainnya.
"Mudah-mudahan kita segera rolling ke pembangkit lainnya baik yang di Jawa maupun luar Jawa. PJB sudah, Indonesia Power sudah, dan di Sumatera sedang diproses. Namun semua pembangkit berbeda prosesnya, tapi produksi tidak dibatasi," tandasnya.
(fai)