Gubernur BI Sebut Penyaluran Kredit Mulai Kembali Lancar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia ( BI ) Perry Warjiyo mengatakan bahwa ketahanan sistem keuangan tetap terjaga dan fungsi intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan secara bertahap.
Baca juga: BI Prediksi Transaksi Berjalan di Kuartal III Tahun Ini Surplus
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan September 2021 tetap tinggi sebesar 25,18%, dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tetap terjaga, yakni 3,22% (bruto) dan 1,04% (neto).
Intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif, yaitu sebesar 3,24% (yoy) pada Oktober 2021, yang didorong baik oleh permintaan dan penawaran.
"Permintaan kredit membaik seiring meningkatnya aktivitas dunia usaha dan konsumsi sejalan dengan melonggarnya aktivitas masyarakat," ujar Perry secara virtual di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar karena menurunnya persepsi risiko. Seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif, terutama kredit konsumsi dan kredit modal kerja.
"Di sektor konsumsi, kredit pemilikan rumah (KPR) terus mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 8,87% (yoy)," ungkap Perry.
Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM meningkat menjadi sebesar 3,04% (yoy). Hal ini menunjukkan berlanjutnya perbaikan di sektor riil dan dunia usaha, khususnya UMKM.
"Bank Indonesia akan terus melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif serta sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lainnya di sektor keuangan untuk mendorong peningkatan kredit perbankan," pungkasnya.
Baca juga: BI Prediksi Transaksi Berjalan di Kuartal III Tahun Ini Surplus
Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan September 2021 tetap tinggi sebesar 25,18%, dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tetap terjaga, yakni 3,22% (bruto) dan 1,04% (neto).
Intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif, yaitu sebesar 3,24% (yoy) pada Oktober 2021, yang didorong baik oleh permintaan dan penawaran.
"Permintaan kredit membaik seiring meningkatnya aktivitas dunia usaha dan konsumsi sejalan dengan melonggarnya aktivitas masyarakat," ujar Perry secara virtual di Jakarta, Kamis (18/11/2021).
Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar karena menurunnya persepsi risiko. Seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif, terutama kredit konsumsi dan kredit modal kerja.
"Di sektor konsumsi, kredit pemilikan rumah (KPR) terus mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 8,87% (yoy)," ungkap Perry.
Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM meningkat menjadi sebesar 3,04% (yoy). Hal ini menunjukkan berlanjutnya perbaikan di sektor riil dan dunia usaha, khususnya UMKM.
"Bank Indonesia akan terus melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif serta sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lainnya di sektor keuangan untuk mendorong peningkatan kredit perbankan," pungkasnya.
(uka)