Tanda-tanda Ekonomi Pulih, BLT UMKM sudah Cair Rp15,36 Triliun

Jum'at, 19 November 2021 - 08:46 WIB
loading...
Tanda-tanda Ekonomi...
Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) dengan target diberikan kepada 12,8 juta usaha. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan saat ini tren pemulihan ekonomi Indonesia terus membaik. Berdasarkan data BPS 2021, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2021 naik sebesar 3,51% year on year (yoy).

"Kita patut bersyukur, berdasarkan data BPS 2021 tren perbaikan kinerja ekonomi nasional terus membaik. Indikator pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2021 naik sebesar 3,51% (yoy)," ujar MenKop UKM Teten Masduki, di Jakarta, Jumat (19/11/2021).



Dia menyatakan upaya pemulihan ekonomi terus dilakukan pemerintah, antara lain melalui BLT UMKM atau Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) dengan target diberikan kepada 12,8 juta usaha mikro telah disalurkan 100% dengan anggaran Rp15,36 triliun.

"KUR dengan target Rp285 triliun telah terealisasi Rp244,9 triliun atau 85,92% dengan jumlah 6,48 juta debitur, dan Penyaluran modal kerja bagi koperasi melalui LPDB, dengan target Rp 1,6 triliun, telah terealisasi Rp1,2 trilliun atau 80,27% kepada 162 koperasi," jelasnya.

Selain itu, penguatan permodalan menjadi salah satu program utama pemerintah. Berdasarkan hasil riset dari UNDP pada tahun 2021, selama PPKM darurat, satu dari tiga UMKM mengalami masalah pendanaan usaha dan pembayaran cicilan utang.

"Usaha Mikro dan Kecil sulit mendapatkan pembiayaan formal, karena tidak memiliki asset untuk dijaminkan serta tidak adanya pencatatan laporan keuangan," jelasnya.

Untuk itu, kini KemenKopUKM mengembangkan sebuah aplikasi yang disebut LAMIKRO (Laporan Akutansi Usaha Mikro), untuk membantu pelaku usaha mikro, membuat sistem laporan keuangan sederhana dan mudah digunakan.

"Melalui UU Cipta Kerja yang di turunkan dalam PP Nomor 7 Tahun 2021 diamanatkan memberikan kemudahan pembiayaan bagi UMKM, yakni, Pembiayaan mudah dan murah bagi UMKM, serta Pemerintah pusat bertanggung jawab memfasilitasi sistem pelaporan secara elektronik," kata Teten.



Dia menjelaskan pembiayaan akan lebih efetif jika diikuti dengan digitalisasi. Digitalisasi menjadi enabler percepatan pemulihan ekonomi nasional. Berdasarkan data IdEA, Saat ini, sebanyak 16,4 juta atau 25,6% UMKM telah bergabung ekosistem digital.

"Penggunaan e-wallet, juga meningkat selama pandemi. Hal ini di dukung jumlah penyedia layanan e-wallet di Indonesia yang mencapai lebih dari 50 operator, yang telah mendapatkan regulasi dari Bank Indonesia pada tahun 2020," tambahnya.

Saat ini, Fintech juga bertumbuh sangat cepat. Total outstanding pada September 2021 mencapai Rp27,48 triliun atau bertumbuh 55,1% dari Januari 2021.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1523 seconds (0.1#10.140)