JCB 2021 Usung Aliansi Strategis Percepatan Pemanfaatan SDA dan Mitigasi Kebencanaan
loading...
A
A
A
Menurutnya, upaya ini sejalan dengan program Pemerintah dalam pemenuhan energi dan ketahanan nasional, yaitu target produksi 1 juta barrel oil per day (bopd) dan 12 MMscfd gas pada 2030.
"IAFMI berkomitmen untuk mendukung hal ini, dan sepakat bahwa akselerasi ini tidak bisa dilakukan tanpa adanya kolaborasi dengan seluruh pelaku yang bergerak dalam mata rantai penyediaan energi," katanya.
Ketua IATMI John H Simamora menambahkan, untuk mencapai target 1 juta bopd dan 12 Bcfd gas pada 2030 diperlukan langkah konkret yang masif dan agresif berupa percepatan realisasi strategi alliance dengan pihak pihak terkait yang mempunyai kekuatan teknologi keuangan dalam melakukan pengambangan lapangan dan mature, marginal, dan idle field dengan konsep dan terobosan win win solution.
"IATMI mempunyai anggota sebanyak 13.000 total professional engineer yang tersebar di 14 negara, itu merupakan kekayaan SDM yang luar biasa yang bisa digerakkan di lapangan untuk mencapai target ambisius tersebut. Hanya saja dibutuhkan teknologi yang hebat dengan organisasi capability yang handal, simple, faster, better and agile dalam menghadapi dinamika lapangan," ungkap John.
Sementara itu, President HAGI Muharram Jaya Panguriseng menyebut ada tiga poin utama yang menjadi stressing tema JCB 2021, yaitu pertama, aliansi dimana semangat kolaborasi merupakan hal terpenting dalam mengatasi problem-problem di era VUCA kini. Kedua, utilisiasi SDA sebagai bagian dari upaya strategi mengakselerasi pemanfaatan sumber daya alam yang bersifat dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbarui guna kepentingan nasional.
"Ketiga, hazard mitigation sebagai upaya dalam meningkatan awareness terhadap mitigasi bencana yang melanda di Indonesia," kata Muharram.
Kegiatan pre-event JCB telah dimulai 18-19 November 2021 yang mancakup photo competition yang ditujukan untuk para professional di industri hulu migas dan untuk umum, kemudian One Day Course dengan lebih dari 400 peserta yang mengikuti sembilan judul topik di industri hulu migas.
Kegiatan event utama JCB, yaitu Session Talk akan mengundang enam menteri atau setingkat yang merupakan stakeholder dari keempat asosiasi; enam diskusi panel yang mengundang pembicara dari para CEO dari pemilik wilayah kerja hulu migas dan pimpinan perusahaan pelaku usaha industri hulu migas. Serta regulator sebagai perwakilan pemerintah dan SKK Migas.
Kemudian Academic Talk yang mengundang narasumber dari universitas dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Selain itu, JCB 2021 juga menampilkan 243 technical paper presentation yang sudah dikirimkan oleh keempat asosiasi dan civitas akademika.
"IAFMI berkomitmen untuk mendukung hal ini, dan sepakat bahwa akselerasi ini tidak bisa dilakukan tanpa adanya kolaborasi dengan seluruh pelaku yang bergerak dalam mata rantai penyediaan energi," katanya.
Ketua IATMI John H Simamora menambahkan, untuk mencapai target 1 juta bopd dan 12 Bcfd gas pada 2030 diperlukan langkah konkret yang masif dan agresif berupa percepatan realisasi strategi alliance dengan pihak pihak terkait yang mempunyai kekuatan teknologi keuangan dalam melakukan pengambangan lapangan dan mature, marginal, dan idle field dengan konsep dan terobosan win win solution.
"IATMI mempunyai anggota sebanyak 13.000 total professional engineer yang tersebar di 14 negara, itu merupakan kekayaan SDM yang luar biasa yang bisa digerakkan di lapangan untuk mencapai target ambisius tersebut. Hanya saja dibutuhkan teknologi yang hebat dengan organisasi capability yang handal, simple, faster, better and agile dalam menghadapi dinamika lapangan," ungkap John.
Sementara itu, President HAGI Muharram Jaya Panguriseng menyebut ada tiga poin utama yang menjadi stressing tema JCB 2021, yaitu pertama, aliansi dimana semangat kolaborasi merupakan hal terpenting dalam mengatasi problem-problem di era VUCA kini. Kedua, utilisiasi SDA sebagai bagian dari upaya strategi mengakselerasi pemanfaatan sumber daya alam yang bersifat dapat diperbaharui dan yang tidak dapat diperbarui guna kepentingan nasional.
"Ketiga, hazard mitigation sebagai upaya dalam meningkatan awareness terhadap mitigasi bencana yang melanda di Indonesia," kata Muharram.
Kegiatan pre-event JCB telah dimulai 18-19 November 2021 yang mancakup photo competition yang ditujukan untuk para professional di industri hulu migas dan untuk umum, kemudian One Day Course dengan lebih dari 400 peserta yang mengikuti sembilan judul topik di industri hulu migas.
Kegiatan event utama JCB, yaitu Session Talk akan mengundang enam menteri atau setingkat yang merupakan stakeholder dari keempat asosiasi; enam diskusi panel yang mengundang pembicara dari para CEO dari pemilik wilayah kerja hulu migas dan pimpinan perusahaan pelaku usaha industri hulu migas. Serta regulator sebagai perwakilan pemerintah dan SKK Migas.
Kemudian Academic Talk yang mengundang narasumber dari universitas dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Selain itu, JCB 2021 juga menampilkan 243 technical paper presentation yang sudah dikirimkan oleh keempat asosiasi dan civitas akademika.
(fai)