Rebound Strategi AP I Sambut Era The New Normal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Angkasa Pura I atau AP I menyiapkan rebound strategy sebagai inisiatif strategis dalam menghadapi fase selanjutnya dari pandemi Covid-19 yaitu fase new normal. Hal ini dilakukan untuk mendukung antisipasi dini skenario the new normal yang diarahkan Pemerintah, khususnya Kementerian BUMN.
Sebelumnya sejak awal merebaknya Covid-19 di Indonesia pada Maret lalu, Angkasa Pura I telah lebih dulu menerapkan survival strategy sebagai upaya perusahaan untuk bertahan di tengah penurunan trafik penumpang pesawat akibat pembatasan perjalanan udara yang berdampak signifikan terhadap penurunan pendapatan perusahaan.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, AP I menyiapkan rebound strategy sebagai upaya mengantisipasi konsisi new normal dan menyiapkan lompatan pertumbuhan perusahaan pada 2021 melalui program kerja multi dimension performance improvement.
"Hal di mana berbagai upaya dalam rebound strategy yang sudah mulai dilakukan pada sisa tahun ini dapat dirasakan pada 2021, ketika situasi sudah berangsur kembali normal dari pandemi Covid-19," ujar Faik Fahmi di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Lebih lanjut terang dia, situasi saat ini dan prediksi ke depan merupakan momen yang sangat menantang bagi operator bandara untuk menjalankan bisnis dan kewajiban pelayanan publiknya. "Namun melalui upaya persiapan ini, Angkasa Pura I optimis dapat lebih siap memasuki masa new normal dan melakukan lompatan bisnis ketika pandemi ini berakhir nanti," imbuhnya.
Terdapat 6 inisiatif dalam rebound strategy, Angkasa Pura I yang terkait, (pertama), antisipasi new normal dan membangun new business. Serta kedua yang melibatkan process-people-technology
1. Persiapan The New Normal
Angkasa Pura I memetakan dan menyiapkan touch points pengguna bandara yang akan berubah perilakunya menjadi new normal pada fase baru pandemi Covid-19 atau ketika pandemi dinyatakan usai.
“Misalnya kelengkapan alat atau prosedur pada beberapa touch points seperti Konter check-in: wajib menggunakan masker dan sarung tangan, serta sanitasi bagasi. Security check: sanitasi barang bawaan, CCTV enhancement untuk dapat mengenali wajah dan masker, thermal scanner.
Waiting room: posisi tempat duduk diberi jarak, makanan dijual menggunakan vending machine, pembayaran digital.Boarding gate: antrean minimal 1,5 meter antar penumpang.
Sebelumnya sejak awal merebaknya Covid-19 di Indonesia pada Maret lalu, Angkasa Pura I telah lebih dulu menerapkan survival strategy sebagai upaya perusahaan untuk bertahan di tengah penurunan trafik penumpang pesawat akibat pembatasan perjalanan udara yang berdampak signifikan terhadap penurunan pendapatan perusahaan.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan, AP I menyiapkan rebound strategy sebagai upaya mengantisipasi konsisi new normal dan menyiapkan lompatan pertumbuhan perusahaan pada 2021 melalui program kerja multi dimension performance improvement.
"Hal di mana berbagai upaya dalam rebound strategy yang sudah mulai dilakukan pada sisa tahun ini dapat dirasakan pada 2021, ketika situasi sudah berangsur kembali normal dari pandemi Covid-19," ujar Faik Fahmi di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Lebih lanjut terang dia, situasi saat ini dan prediksi ke depan merupakan momen yang sangat menantang bagi operator bandara untuk menjalankan bisnis dan kewajiban pelayanan publiknya. "Namun melalui upaya persiapan ini, Angkasa Pura I optimis dapat lebih siap memasuki masa new normal dan melakukan lompatan bisnis ketika pandemi ini berakhir nanti," imbuhnya.
Terdapat 6 inisiatif dalam rebound strategy, Angkasa Pura I yang terkait, (pertama), antisipasi new normal dan membangun new business. Serta kedua yang melibatkan process-people-technology
1. Persiapan The New Normal
Angkasa Pura I memetakan dan menyiapkan touch points pengguna bandara yang akan berubah perilakunya menjadi new normal pada fase baru pandemi Covid-19 atau ketika pandemi dinyatakan usai.
“Misalnya kelengkapan alat atau prosedur pada beberapa touch points seperti Konter check-in: wajib menggunakan masker dan sarung tangan, serta sanitasi bagasi. Security check: sanitasi barang bawaan, CCTV enhancement untuk dapat mengenali wajah dan masker, thermal scanner.
Waiting room: posisi tempat duduk diberi jarak, makanan dijual menggunakan vending machine, pembayaran digital.Boarding gate: antrean minimal 1,5 meter antar penumpang.