Sampoerna Rogoh Rp2 Triliun Bangun Pabrik Rokok Bebas Asap di Karawang

Selasa, 30 November 2021 - 19:56 WIB
loading...
Sampoerna Rogoh Rp2 Triliun Bangun Pabrik Rokok Bebas Asap di Karawang
Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis. Foto/Dok SINDOphoto/Arie Yudhistira
A A A
JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) kian serius menggarap pasar rokok elektrik di Indonesia dengan mengumumkan realisasi investasi rokok bebas asap. Perseroan akan membangun fasilitas produksi batang tembakau IQOS dengan merek HEETS di Karawang, Jawa Barat. Adapun total nilai investasinya mencapai USD166,1 juta atau setara Rp2,37 triliun (asumsi kurs Rp14.300).

Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis mengatakan, investasi ini merupakan bentuk kepercayaan Sampoerna dan induk perusahaan, Philip Morris International (PMI), atas iklim investasi Indonesia dan upaya nyata perseroan untuk menjadi bagian dari pemulihan perekonomian nasional yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia.

"Fasilitas (produksi) ini merupakan bagian dari komitmen global PMI dalam menyediakan produk tembakau bebas asap sebagai alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa," ujarnya, Selasa (30/11/2021).



Pabrik yang dijadwalkan akan beroperasi pada kuartal IV/2022 ini dibangun untuk memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan sekaligus difokuskan juga untuk pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik.

Mindaugas meyakini bahwa investasi ini sejalan dalam menciptakan nilai ekonomi jangka panjang di Indonesia dengan mengedepankan inovasi, penelitian ilmiah, dan teknologi. Fasilitas produksi di Karawang tersebut akan menjadi fasilitas produksi ke-7 PMI secara global dan ke-2 di Asia.

"Pembukaan pabrik produk batang tembakau untuk IQOS dengan merek HEETS di Karawang merupakan salah satu pencapaian bersejarah dalam komitmen PMI untuk mewujudkan visi masa depan bebas asap, khususnya konsumen dewasa di kawasan Asia yang memilih untuk terus menikmati produk tembakau," bebernya.



Mindaugas mengharapkan realisasi investasi ini dapat meningkatkan efek berganda yang lebih besar melalui penciptaan nilai tambah, serapan daun tembakau dari petani lokal, serta membuka lapangan kerja baru bagi tenaga kerja berketerampilan tinggi.

Sebagai catatan, Sampoerna telah melakukan uji pasar IQOS di Indonesia secara terbatas sejak bulan Maret 2019 untuk mempelajari potensi pasar dan respons perokok dewasa terhadap produk rokok elektrik.

IQOS merupakan singkatan dari "I stop original smoking", yang merupakan metode memanaskan tembakau tanpa adanya proses pembakaran, sehingga paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya bagi tubuh berkurang hingga rata-rata 90-95% dibandingkan dengan asap rokok.

Produk ini merupakan salah satu dari beberapa platform produk bebas asap rokok yang dikembangkan PMI untuk menjawab permintaan dari perokok dewasa akan alternatif rokok yang lebih baik.



PMI telah menginvestasikan lebih dari USD8,1 miliar untuk produk bebas asap sejak 2008. Perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat ini telah memasarkan rokok elektrik tersebut di 70 pasar di kota-kota utama sejumlah negara.

Totalitas studi PMI hingga saat ini menunjukkan bahwa IQOS, meskipun tidak bebas risiko, cenderung mengandung lebih sedikit risiko dibandingkan dengan terus merokok bagi perokok dewasa yang beralih sepenuhnya pada IQOS.

IQOS dan produk tembakau habis pakainya pertama kali dipasarkan ke konsumen di Nagoya, Jepang dan Milan, Italia pada tahun 2014. Per 30 September 2021, pengguna IQOS telah mencapai sekitar 20,4 juta orang dewasa di seluruh dunia.
(ind)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1770 seconds (0.1#10.140)