Ketakutan Terhadap Omicron Bikin Wall Street Babak Belur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tiga indeks acuan Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Selasa (30/11/2021). Sejumlah emiten sektor pariwisata, transportasi, energi, hingga perbankan merosot tajam menyusul pernyataan pejabat eksekutif Moderna terkait efektivitas vaksin Covid-19 terhadap varian Omicron .
Tepat pukul 21:30 WIB, Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 78,95 poin atau 0,22% di level 35.056,99. S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah sebesar 15,02 poin atau 0,32% di 4.640,25, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) turun 66,34 poin atau 0,42% menjadi 15.716,50 saat bel perdagangan dimulai.
Occidental Petroleum (OXY) memimpin top losers di antara emiten sektor energi dengan penurunan sebesar 3,5% dalam perdagangan pra-market menyusul turunnya harga minyak hampir 3% karena lonjakan permintaan.
Sedangkan dari sektor perbankan, saham Bank of America (BAC) menjadi emiten paling terpuruk sebesar 2%. Dari sektor pariwisata dan transportasi, American Airlines (AAL) Group jatuh 1,5%, operator kapal pesiar Carnival Corp (CUK) melemah 1,9%. Kemudian, Royal Caribbean (RCL) dan Norwegian Cruise Line (NCLH) masing-masing anjlok sekitar 2%.
Seperti diketahui, bursa saham global mengalami penurunan relatif drastis setelah CEO Moderna Stéphane Bancel dalam sebuah wawancara di Financial Times mengatakan ada kemungkinan pihaknya melakukan modifikasi vaksin untuk merespons varian baru ini.
Kabar tersebut semakin panas saat pihak Regeneron Pharmaceuticals Inc mengatakan bahwa antibodi Covid-19 dan sejenis lainnya dimungkinkan kurang efektif terhadap varian Omicron.
"Varian baru ini telah menjadi musuh terburuk dan terbesar bagi pasar yang bentuknya adalah ketidakpastian," kata analis Spartan Capital Securities Peter Cardillo di New York, dilansir Reuters, Selasa (30/11/2021).
"Saya mengharapkan pasar tidak merosot sangat dalam, mungkin beberapa hari terakhir yang kita lihat pasar turun 1-1/2%, lalu reli lagi dan kembali turun lagi ... maju satu langkah dan mundur dua langkah itu tidak masalah," pungkasnya.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
Tepat pukul 21:30 WIB, Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 78,95 poin atau 0,22% di level 35.056,99. S&P 500 (SPX) dibuka lebih rendah sebesar 15,02 poin atau 0,32% di 4.640,25, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) turun 66,34 poin atau 0,42% menjadi 15.716,50 saat bel perdagangan dimulai.
Occidental Petroleum (OXY) memimpin top losers di antara emiten sektor energi dengan penurunan sebesar 3,5% dalam perdagangan pra-market menyusul turunnya harga minyak hampir 3% karena lonjakan permintaan.
Sedangkan dari sektor perbankan, saham Bank of America (BAC) menjadi emiten paling terpuruk sebesar 2%. Dari sektor pariwisata dan transportasi, American Airlines (AAL) Group jatuh 1,5%, operator kapal pesiar Carnival Corp (CUK) melemah 1,9%. Kemudian, Royal Caribbean (RCL) dan Norwegian Cruise Line (NCLH) masing-masing anjlok sekitar 2%.
Seperti diketahui, bursa saham global mengalami penurunan relatif drastis setelah CEO Moderna Stéphane Bancel dalam sebuah wawancara di Financial Times mengatakan ada kemungkinan pihaknya melakukan modifikasi vaksin untuk merespons varian baru ini.
Kabar tersebut semakin panas saat pihak Regeneron Pharmaceuticals Inc mengatakan bahwa antibodi Covid-19 dan sejenis lainnya dimungkinkan kurang efektif terhadap varian Omicron.
"Varian baru ini telah menjadi musuh terburuk dan terbesar bagi pasar yang bentuknya adalah ketidakpastian," kata analis Spartan Capital Securities Peter Cardillo di New York, dilansir Reuters, Selasa (30/11/2021).
"Saya mengharapkan pasar tidak merosot sangat dalam, mungkin beberapa hari terakhir yang kita lihat pasar turun 1-1/2%, lalu reli lagi dan kembali turun lagi ... maju satu langkah dan mundur dua langkah itu tidak masalah," pungkasnya.
Lihat Juga: 14 Juta Investor Pasar Modal Indonesia, AEI Dorong Sinergi Emiten dalam Membangun Ekonomi
(uka)