KLHK: Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca, Perilaku Saat Pandemi Harus Dijaga

Minggu, 07 Juni 2020 - 14:24 WIB
loading...
KLHK: Turunkan Emisi...
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berharap model perilaku yang sudah berubah, sudah bagus, tetap dipertahankan. Foto/SINDO Photo
A A A
JAKARTA - Pandemi COVID-19 ternyata memberi dampak terhadap lingkungan, termasuk kualitas udara. Antara lain, penurunan emisi gas rumah kaca. Tetapi, perbaikan lingkungan tersebut bersifat sementara dan ada kemungkinan terjadi rebound, sehingga semua elemen harus mempertahankan berbagai perilaku bagus yang dilakukan saat pandemi.

Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) MR Karliansyah. “Pertanyaannya, bagaimana setelah COVID-19? Kita berharap model perilaku yang sudah berubah, sudah bagus, tetap dipertahankan. Tetapi, tidak cukup hanya dengan penyediaan sarana sanitasi cuci tangan. Harus lebih jauh dan lebih besar lagi,” kata Karliansyah dalam seminar virtual di Jakarta.

Di antara kebiasaan yang harus dipertahankan tersebut, lanjut Karliansyah, adalah dengan menjaga bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, juga dengan memperbaiki manajemen lalu lintas, pengembangan sistem transportasi massal dan pengembangan hutan kota.

“Jadi tidak hanya dengan memakai masker dan menjaga jarak. Pola tersebut tetap kita lakukan, tetapi kita juga melihat dari aspek yang lebih luas. WFH ini perlu diadopsi, gaya hidup bersih, tenggang rasa perlu kita lanjutkan,” lanjut Karliansyah.

Perbaikan kualitas udara tersebut imbuhnya, bisa dilihat pada pada Stasiun Pemantauan Udara KLHK. Tercatat bahwa terjadi penurunan konsentrasi partikulat ukuran 2,5 mikron (PM 2,5) sebesar 45 % di Gelora Bung Karno. Hal yang sama juga terjadi di Pekanbaru. “Di Jakarta langit terlihat biru,” kata dia.

Kondisi demikian juga terjadi di luar negeri. Citra satelit di Cina, misalnya, menunjukkan penurunan konsentrasi gas Nitrogen Dioksida (NO2) yang signifikan seminggu setelah pemberlakuan lockdown. Dua minggu setelah lockdown, lanjut dia, konsentrasi NO2 rendah. Namun dampak ini bersifat sementera karena pada pertengahan Maret konsentrasinya meningkat kembali, meski masih di bawah konsentrasi sebelum lockdown.

“Kondisi serupa juga terjadi di Eropa, dimana konsentrasi NO2 menurun sangat drastis, terutama di Jerman, Perancis, Spanyol, dan Italia,” paparnya.

Tidak hanya udara. Pandemi COVID-19 juga meningkatkan kualitas air sungai. Pemantauan kualitas air sungai pada Stasiun Monitoring KLHK, ujar Karliansyah, menunjukkan Konsentrasi Zat Pencemar Organik (BOD dan COD) mengalami penurunan di Sungai Brantas dan Konsentrasi Amoniak di Sungai Ciliwung.

“Sungai-sungai di Indonesia cenderung mengalami perbaikan kualitas air, sebagaimana juga terjadi di beberapa sungai lainnya di dunia seperti Sungai di Wuhan dan Venesia,” pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Lestarikan Terumbu Karang,...
Lestarikan Terumbu Karang, PHE ONWJ Kembangkan Inovasi Paranje
AQUA Konsisten terhadap...
AQUA Konsisten terhadap Pengelolaan Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat
Strategi Pupuk Kaltim...
Strategi Pupuk Kaltim Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Wujudkan Lingkungan...
Wujudkan Lingkungan Hidup Berkualitas, LPKR Olah Air Limbah secara Bertanggung Jawab
LPKR Efisiensikan Penggunaan...
LPKR Efisiensikan Penggunaan Material untuk Lingkungan Hidup yang Bersih
Genjot Penjualan Produk...
Genjot Penjualan Produk Kayu, Kemenhut Perkuat Pemasaran Domestik
PHE Kolaborasi Selamatkan...
PHE Kolaborasi Selamatkan Primata Langka di Gunung Puntang
Lippo Cikarang Berkomitmen...
Lippo Cikarang Berkomitmen Jadi Agen Perubahan yang Berkelanjutan
Greenlab Indonesia Berkomitmen...
Greenlab Indonesia Berkomitmen Bangun Industri yang Berkelanjutan di Sumatera
Rekomendasi
Langgar Gencatan Senjata...
Langgar Gencatan Senjata Lebanon, Israel Bom Gedung di Beirut
Thailand Diguncang Gempa,...
Thailand Diguncang Gempa, Jirayut Pastikan Kondisinya Aman
Saksikan Cahaya Hati...
Saksikan Cahaya Hati Indonesia Open House Mau Sharing atau Flexing? Pukul 12.30 WIB di iNews
Berita Terkini
Moodys Bunyikan Alarm...
Moody's Bunyikan Alarm Peringatan Kesehatan Fiskal AS
28 menit yang lalu
Tak Terbendung! Harga...
Tak Terbendung! Harga Emas Tembus ke Rp1.806.000 per Gram
1 jam yang lalu
Dulu Kabur, Kini Perusahaan...
Dulu Kabur, Kini Perusahaan Asing Antri untuk Kembali ke Rusia
2 jam yang lalu
PetroChina Jabung Ciptakan...
PetroChina Jabung Ciptakan Multiplier Effect Ekonomi Jambi
3 jam yang lalu
PLN EPI Pasok 350 Ton...
PLN EPI Pasok 350 Ton Cangkang Sawit via Laut ke PLTU Tidore
5 jam yang lalu
Hore! Jelang Lebaran,...
Hore! Jelang Lebaran, Harga BBM Non-Subsidi Turun Mulai Hari Ini
7 jam yang lalu
Infografis
Tips Sehat supaya Asam...
Tips Sehat supaya Asam Urat Tidak Ganggu saat Mudik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved