BEI Komitmen Kembangkan Investasi Hijau di Pasar Modal
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ) terus mendukung penerapan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola atau environmental, social, and governance (ESG). Di samping itu, BEI juga berkomitmen untuk terus mengembangkan investasi hijau di pasar modal Indonesia.
“BEI juga berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan investasi berkelanjutan dan peningkatan praktik ESG di pasar modal Indonesia,” ujar Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, dalam video Tanya IDX yang dikutip, Kamis (2/12/2021).
Hasan menuturkan, salah satu bentuk dukungan dari bursa adalah dengan bergabungnya BEI menjadi anggota United Nations Sustainable Stock Exchange (SSE) Initiative sejak April 2019 dan menjadi supporter Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD) pada 15 Juni 2021.
“Produk lainnya berupa, green bond, green sukuk, dan reksadana berbasis ESG juga sudah tersedia sebagai alternatif investasi bagi para investor kita,” imbuhnya.
Selain itu, Hasan menyebutkan, saat ini terdapat dua indeks bertema ESG di BEI, yaitu indeks IDX ESG Leaders dan indeks SRI-KEHATI (Sustainable and Responsible Investment – Keanekaragaman Hayati).
“Masing-masing berisikan 30 saham dan 25 saham perusahaan tercatat yang memiliki komitmen tinggi dalam mempraktikkan aspek ESG,” kat dia.
Kemudian, lanjut Hasan, pihaknya juga mendukung kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Peraturan OJK No. 51 Tahun 2017 dan Pedoman Teknis atas Penyusunan Laporan Keberlanjutan pada Lampiran Surat Edaran OJK No. 16 tahun 2021, secara bertahap OJK telah mewajibkan lembaga jasa keuangan untuk menyampaikan rencana aksi keuangan berkelanjutan dan laporan berkelanjutan atau sustainability report.
Sejauh ini, sudah ada 153 perusahaan tercatat (per 29 November 2021) di bursa yang telah menerbitkan laporan berkelanjutan tahun 2020.
“Di samping itu, BEI juga mendukung OJK yang telah menyiapkan roadmap penerapan keuangan berkelanjutan tahap II untuk periode 2021-2025. Hal tersebut mencakup beberapa aspek, antara lain, kebijakan, produk, infrastruktur, SDM, dan awareness. Rangkaian inisiatif yang akan dilakukan tersebut diharapkan dapat meningkatkan aspek ESG dan sustainable finance di pasar modal,” pungkasnya.
“BEI juga berkomitmen untuk terus melakukan pengembangan investasi berkelanjutan dan peningkatan praktik ESG di pasar modal Indonesia,” ujar Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, dalam video Tanya IDX yang dikutip, Kamis (2/12/2021).
Hasan menuturkan, salah satu bentuk dukungan dari bursa adalah dengan bergabungnya BEI menjadi anggota United Nations Sustainable Stock Exchange (SSE) Initiative sejak April 2019 dan menjadi supporter Task Force on Climate-related Financial Disclosures (TCFD) pada 15 Juni 2021.
“Produk lainnya berupa, green bond, green sukuk, dan reksadana berbasis ESG juga sudah tersedia sebagai alternatif investasi bagi para investor kita,” imbuhnya.
Selain itu, Hasan menyebutkan, saat ini terdapat dua indeks bertema ESG di BEI, yaitu indeks IDX ESG Leaders dan indeks SRI-KEHATI (Sustainable and Responsible Investment – Keanekaragaman Hayati).
“Masing-masing berisikan 30 saham dan 25 saham perusahaan tercatat yang memiliki komitmen tinggi dalam mempraktikkan aspek ESG,” kat dia.
Kemudian, lanjut Hasan, pihaknya juga mendukung kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Peraturan OJK No. 51 Tahun 2017 dan Pedoman Teknis atas Penyusunan Laporan Keberlanjutan pada Lampiran Surat Edaran OJK No. 16 tahun 2021, secara bertahap OJK telah mewajibkan lembaga jasa keuangan untuk menyampaikan rencana aksi keuangan berkelanjutan dan laporan berkelanjutan atau sustainability report.
Sejauh ini, sudah ada 153 perusahaan tercatat (per 29 November 2021) di bursa yang telah menerbitkan laporan berkelanjutan tahun 2020.
“Di samping itu, BEI juga mendukung OJK yang telah menyiapkan roadmap penerapan keuangan berkelanjutan tahap II untuk periode 2021-2025. Hal tersebut mencakup beberapa aspek, antara lain, kebijakan, produk, infrastruktur, SDM, dan awareness. Rangkaian inisiatif yang akan dilakukan tersebut diharapkan dapat meningkatkan aspek ESG dan sustainable finance di pasar modal,” pungkasnya.
(uka)