Pengamat UI: Perombakan BUMN Karya Merupakan Peremajaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus merombak manajemen BUMN Karya. Dalam sepekan, empat perusahaan BUMN Karya dirombak yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Bahkan, Erick pada hari ini djadwalkan kembali mengganti manajemen PT Wijaya Karya.
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan perombakan ini sebagai bentuk regenerasi. Hal ini dilakukan untuk menyambut peremajaan di BUMN Karya dalam menghadapi tantangan kedepan.
"Perombakan ini supaya direksi baru cukup punya energi dalam menghadapi tantangan ke depan terkait bisnis pasca Covid-19 dan juga beberapa kewajiban utang jatuh tempo dalam jumlah jumbo yang mereka hadapi," ujar Toto saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Dia menambahkan generasi lebih muda (pejabat karir) dari lingkungan BUMN Karya, membuktikan Erick ingin sesuatu yang segar dalam meningkatkan kinerja perseroan plat merah di BUMN Karya.
"Jadi kalau melihat beberapa CEO senior atau old crack macam Bintang Perbowo (Hutama Karya), Tumiyana (WIKA) itu dipensiunkan, membuktikan Erick ingin generasi muda," katanya.
Sebagai informasi, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pada Senin (8/6) akan ada pergantian direksi BUMN karya lagi yaitu dari PT Wijaya Karya/WIKA (Persero) Tbk sesuai dengan jadwal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Memang jadwalnya (BUMN) Karya dirombak semua. Hari Senin besok WIKA, sesuai jadwal," katanya.
Arya melanjutkan, Menteri Erick Thohir menginginkan adanya regenerasi di BUMN Karya dalam perombakan direksi. "Jadi pergantian ini lebih kepada refreshing saja, lalu regenerasi. Jadi perlu regenerasi di Karya. Dan kemudian juga sesuai dengan target-target ke depan," katanya.
Setelah kinerja sempat terhambat dengan adanya pandemi corona (Covid-19), Kementerian BUMN berharap akan terjadi percepatan setelah direksi BUMN Karya dirombak.
"Ini infrastruktur kan perlu setelah corona, kita butuh percepatan dan kecepatan yang lebih tinggi lagi. Jadi harapannya, mereka kembali lagi beraktivitas dengan kencang, tapi dengan protokol baru, dengan new normal," jelasnya.
Lihat Juga: Sambut Nataru, BRI Pastikan Keandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel
Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan perombakan ini sebagai bentuk regenerasi. Hal ini dilakukan untuk menyambut peremajaan di BUMN Karya dalam menghadapi tantangan kedepan.
"Perombakan ini supaya direksi baru cukup punya energi dalam menghadapi tantangan ke depan terkait bisnis pasca Covid-19 dan juga beberapa kewajiban utang jatuh tempo dalam jumlah jumbo yang mereka hadapi," ujar Toto saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Senin (8/6/2020).
Dia menambahkan generasi lebih muda (pejabat karir) dari lingkungan BUMN Karya, membuktikan Erick ingin sesuatu yang segar dalam meningkatkan kinerja perseroan plat merah di BUMN Karya.
"Jadi kalau melihat beberapa CEO senior atau old crack macam Bintang Perbowo (Hutama Karya), Tumiyana (WIKA) itu dipensiunkan, membuktikan Erick ingin generasi muda," katanya.
Sebagai informasi, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pada Senin (8/6) akan ada pergantian direksi BUMN karya lagi yaitu dari PT Wijaya Karya/WIKA (Persero) Tbk sesuai dengan jadwal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). "Memang jadwalnya (BUMN) Karya dirombak semua. Hari Senin besok WIKA, sesuai jadwal," katanya.
Arya melanjutkan, Menteri Erick Thohir menginginkan adanya regenerasi di BUMN Karya dalam perombakan direksi. "Jadi pergantian ini lebih kepada refreshing saja, lalu regenerasi. Jadi perlu regenerasi di Karya. Dan kemudian juga sesuai dengan target-target ke depan," katanya.
Setelah kinerja sempat terhambat dengan adanya pandemi corona (Covid-19), Kementerian BUMN berharap akan terjadi percepatan setelah direksi BUMN Karya dirombak.
"Ini infrastruktur kan perlu setelah corona, kita butuh percepatan dan kecepatan yang lebih tinggi lagi. Jadi harapannya, mereka kembali lagi beraktivitas dengan kencang, tapi dengan protokol baru, dengan new normal," jelasnya.
Lihat Juga: Sambut Nataru, BRI Pastikan Keandalan Super Apps BRImo dan Optimalkan Layanan 721 Ribu E-Channel
(bon)