Rapor Bursa Sepekan: IHSG Naik dan Nilai Transaksi Harian Anjlok
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama sepekan data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia ( BEI ) bergerak pada zona positif. Pada periode 6-10 Desember 2021, indeks harga saham gabungan ( IHSG ) kembali ditutup menguat signifikan.
"IHSG ditutup meningkat 1,75% di level 6.652 pada pekan ini dari posisi 6.538 sepekan yang lalu," ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Aulia Noviana Utami Putri, dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/12/2021).
Berbeda dengan IHSG, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) turun 1,77% menjadi Rp15,03 triliun dari Rp15,30 triliun pada penutupan pekan lalu. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian naik 11,6% dari 22,99 miliar saham menjadi 25,65 miliar saham selama sepekan.
"Sementara itu rata-rata frekuensi harian bursa turut berubah (anjlok) 2,76% menjadi 1.322.238 kali transaksi dari 1.359.699 kali transaksi selama sepekan yang lalu," katanya.
Kapitalisasi pasar selama sepekan meningkat sebesar 2,97% menjadi Rp8.338,964 triliun dari Rp8.098,623 triliun.
Pada hari perdagangan akhir pekan, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp721,50 miliar dan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp39,604 triliun.
Selama sepekan, BEI diramaikan dengan delapan pencatatan perdana saham (IPO) dan 1 obligasi. Dimulai pada Senin (6/12/2021), terdapat empat pencatatan saham baru, di antaranya adalah PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) yang resmi menjadi perusahaan tercatat ke-44 di tahun ini.
Selanjutnya ada obligasi berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper tahap II tahun 2021 dan sukuk mudharabah berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper tahap II tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk mulai dicatatkan di BEI pada Kamis (9/12).
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 92 emisi dari 53 emiten senilai Rp94,71 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi serta sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 475 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp428,36 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 124 emiten.
Surat berharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 141 seri dengan nilai nominal Rp4.523,98 triliun dan USD300,00 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp5,28 triliun.
"IHSG ditutup meningkat 1,75% di level 6.652 pada pekan ini dari posisi 6.538 sepekan yang lalu," ujar Sekretaris Perusahaan BEI, Aulia Noviana Utami Putri, dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/12/2021).
Berbeda dengan IHSG, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) turun 1,77% menjadi Rp15,03 triliun dari Rp15,30 triliun pada penutupan pekan lalu. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian naik 11,6% dari 22,99 miliar saham menjadi 25,65 miliar saham selama sepekan.
"Sementara itu rata-rata frekuensi harian bursa turut berubah (anjlok) 2,76% menjadi 1.322.238 kali transaksi dari 1.359.699 kali transaksi selama sepekan yang lalu," katanya.
Kapitalisasi pasar selama sepekan meningkat sebesar 2,97% menjadi Rp8.338,964 triliun dari Rp8.098,623 triliun.
Pada hari perdagangan akhir pekan, investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp721,50 miliar dan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp39,604 triliun.
Selama sepekan, BEI diramaikan dengan delapan pencatatan perdana saham (IPO) dan 1 obligasi. Dimulai pada Senin (6/12/2021), terdapat empat pencatatan saham baru, di antaranya adalah PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) yang resmi menjadi perusahaan tercatat ke-44 di tahun ini.
Selanjutnya ada obligasi berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper tahap II tahun 2021 dan sukuk mudharabah berkelanjutan I Indah Kiat Pulp & Paper tahap II tahun 2021 yang diterbitkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk mulai dicatatkan di BEI pada Kamis (9/12).
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 92 emisi dari 53 emiten senilai Rp94,71 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi serta sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 475 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp428,36 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 124 emiten.
Surat berharga negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 141 seri dengan nilai nominal Rp4.523,98 triliun dan USD300,00 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp5,28 triliun.
(uka)