Memo Internal Bocor, Karyawan Google Potong Gaji dan Dipecat Jika Ogah Vaksin
loading...
A
A
A
NEW YORK - Karyawan Google diperingatkan bakal kehilangan sebagian gajinya atau bahkan berakhir dengan pemecatan, jika tidak mematuhi kebijakan vaksinasi Covid-19 yang diterapkan perusahaan. Pernyataan ini berdasarkan dokumen internal yang dirilis CNBC.
Sebuah memo yang diedarkan oleh pimpinan Google mengatakan, karyawan memiliki waktu hingga 3 Desember 2021 untuk menyatakan status vaksinasi mereka dan mengunggah dokumentasi bukti telah melakukan vaksin.
Atau memperlihatkan surat yang menunjukkan pengecualian medis atau secara agama. Perusahaan mengatakan setelah awal Desember, akan mulai menghubungi karyawan yang belum mengunggah status mereka atau tidak divaksinasi, serta mereka yang mengajukan permintaan pembebasan dari vaksin tidak disetujui.
Dokumen itu mengatakan karyawan yang belum mematuhi aturan vaksinasi hingga batas waktu 18 Januari 2022 akan dipaksa cuti sementara dengan tetap menerima gaji selama 30 hari. Setelahnya, perusahaan bakal merumahkan tanpa gaji selama 6 bulan untuk selanjutnya dipecat jika tidak segera mematuhi aturan.
Seorang juru bicara Google, disebutkan oleh CNBC belum menanggapi permintaan tanggapan terkait dengan memo internal yang bocor. Sementara itu sebagian besar industri teknologi terus mendorong kembali bekerja ke kantor.
Sedangkan beberapa perusahaan besar dan kecil bersiap untuk masa depan yang lebih fleksibel, Google sendiri mengharuskan tenaga kerjanya untuk akhirnya datang ke kantor selama tiga hari dalam seminggu pada beberapa momen di tahun baru.
Pemerintahan Biden telah memerintahkan perusahaan-perusahaan AS dengan 100 atau lebih pekerja untuk memastikan karyawan mereka sepenuhnya telah divaksin atau menjalani tes Covid-19 secara berkala pada 18 Januari.
Namun, Google meminta lebih dari 150.000 karyawannya untuk mengunggah status vaksinasi mereka ke sistem internal perusahaan. Apakah mereka berencana untuk datang ke kantor atau tidak, perusahaan mengindikasikan bakal mengikuti arahan Biden.
"Kami berharap bahwa hampir semua peran Google di AS akan berada dalam lingkup perintah eksekutif," kata memo Google.
"Siapa pun yang memasuki gedung Google harus sepenuhnya divaksinasi atau memiliki akomodasi yang disetujui yang memungkinkan mereka untuk bekerja atau datang ke tempat kerja," kata perusahaan.
Lihat Juga: Curi Perhatian Ratusan Investor, 4 Startup Finalis Grab Ventures Velocity Ikuti Coaching Intensif
Sebuah memo yang diedarkan oleh pimpinan Google mengatakan, karyawan memiliki waktu hingga 3 Desember 2021 untuk menyatakan status vaksinasi mereka dan mengunggah dokumentasi bukti telah melakukan vaksin.
Atau memperlihatkan surat yang menunjukkan pengecualian medis atau secara agama. Perusahaan mengatakan setelah awal Desember, akan mulai menghubungi karyawan yang belum mengunggah status mereka atau tidak divaksinasi, serta mereka yang mengajukan permintaan pembebasan dari vaksin tidak disetujui.
Dokumen itu mengatakan karyawan yang belum mematuhi aturan vaksinasi hingga batas waktu 18 Januari 2022 akan dipaksa cuti sementara dengan tetap menerima gaji selama 30 hari. Setelahnya, perusahaan bakal merumahkan tanpa gaji selama 6 bulan untuk selanjutnya dipecat jika tidak segera mematuhi aturan.
Seorang juru bicara Google, disebutkan oleh CNBC belum menanggapi permintaan tanggapan terkait dengan memo internal yang bocor. Sementara itu sebagian besar industri teknologi terus mendorong kembali bekerja ke kantor.
Sedangkan beberapa perusahaan besar dan kecil bersiap untuk masa depan yang lebih fleksibel, Google sendiri mengharuskan tenaga kerjanya untuk akhirnya datang ke kantor selama tiga hari dalam seminggu pada beberapa momen di tahun baru.
Pemerintahan Biden telah memerintahkan perusahaan-perusahaan AS dengan 100 atau lebih pekerja untuk memastikan karyawan mereka sepenuhnya telah divaksin atau menjalani tes Covid-19 secara berkala pada 18 Januari.
Namun, Google meminta lebih dari 150.000 karyawannya untuk mengunggah status vaksinasi mereka ke sistem internal perusahaan. Apakah mereka berencana untuk datang ke kantor atau tidak, perusahaan mengindikasikan bakal mengikuti arahan Biden.
"Kami berharap bahwa hampir semua peran Google di AS akan berada dalam lingkup perintah eksekutif," kata memo Google.
"Siapa pun yang memasuki gedung Google harus sepenuhnya divaksinasi atau memiliki akomodasi yang disetujui yang memungkinkan mereka untuk bekerja atau datang ke tempat kerja," kata perusahaan.
Lihat Juga: Curi Perhatian Ratusan Investor, 4 Startup Finalis Grab Ventures Velocity Ikuti Coaching Intensif
(akr)