Analis: Ekspansi SILO Beri Dampak Positif pada LPKR

Rabu, 15 Desember 2021 - 16:17 WIB
loading...
Analis: Ekspansi SILO Beri Dampak Positif pada LPKR
Ekspansi PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) diyakini akan berdampak positif bagi perusahaan induknya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Analis memproyeksikan PT Siloam International Hospitals Tbk ( SILO ), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk ( LPKR ), memiliki potensi untuk tumbuh stabil sepanjang 2021 dan 2022 mendatang. Hal itu berkaitan dengan sejumlah rencana ekspansi perseroan.

"SILO berencana menambah pengoperasian dua rumah sakit baru setiap tahun. Manajemen SILO berkomitmen agar margin EBITDA tetap stabil di kisaran 20%-25%," ungkap Equity Research Analyst PT Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei dalam publikasi risetnya yang dikutip, Rabu (15/12/2021).



Dia memperkirakan, sampai akhir tahun 2021, pendapatan SILO mencapai Rp8,93 triliun, EBITDA Rp1,94 triliun dan laba bersih Rp674 miliar. Adapun pada tahun 2022, lanjut dia, kinerja perseroan diprediksi cenderung tumbuh dengan pendapatan Rp9,56 triliun, EBITDA Rp2,09 triliun dan laba bersih Rp754 miliar.

"Rencana SILO mendorong transformasi digital juga berperan penting dalam pertumbuhan kinerja perusahaan," tambahnya. SILO telah melakukan investasi strategis di Prixa.ai, sebuah platform bantuan medis artificial intelligence (AI), yang mengaplikasikan teknologi diagnostik yang terhubung dengan aplikasi Peduli Lindungi. Teknologi ini dapat digunakan untuk merampingkan proses rujukan pasien dan menjadi alat yang berharga untuk membantu dokter dalam membuat diagnosis yang akurat dan efisien.

Selain itu, SILO juga terus mengembangkan MySiloam dan website perusahaan sebagai rencana transformasi digital. Saat ini, sekitar 8% pengguna MySiloam adalah pasien baru dan sekitar 10% dari total kunjungan rawat jalan dikelola melalui MySiloam.



"Pertumbuhan kinerja SILO tentunya berdampak positif terhadap LPKR sebagai induk usaha," ujar Jono. LPKR merupakan pemegang saham utama SILO dengan kepemilikan 55,4% saham per 3 Agustus 2021.

Komisaris Utama SILO sekaligus CEO LPKR John Riady mengatakan bahwa LPKR melalui SILO berkomitmen untuk terus mengembangkan industri kesehatan di Indonesia. "Industri kesehatan merupakan salah satu industri atau sektor yang penting dan perlu dikembangkan di Indonesia. Terlebih lagi, perekonomian diperkirakan semakin bertumbuh dan kebutuhan akan fasilitas kesehatan semakin tinggi," kata dia.

Saat ini, SILO mengelola dan mengoperasikan 40 rumah sakit, terdiri dari 14 rumah sakit di wilayah Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)