Penyeimbang Antara 2 Kekuatan China dan AS, Luhut: RI Tak Perlu Berpihak

Kamis, 16 Desember 2021 - 13:57 WIB
loading...
Penyeimbang Antara 2 Kekuatan China dan AS, Luhut: RI Tak Perlu Berpihak
Menkomarves, Luhut Binsar Pandjaitan menilai, Indonesia sebagai negara penyeimbang antara dua kekuatan utama dunia, yakni China dan Amerika Serikat (AS). Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan menilai, Indonesia sebagai negara penyeimbang antara dua kekuatan utama dunia, yakni China dan Amerika Serikat (AS).

"Indonesia negara besar, negara yang kaya, negara yang tidak perlu berpihak pada satu kekuatan pun. Dan ini saya sampaikan ke teman saya di Tiongkok maupun di Amerika," kata Menko Luhut dalam keterangan resmiyang diterima MPI, Kamis (16/12/2021).

Menurut Luhut, dengan potensi tersebut, Indonesia punya bisa menjadi penyeimbang yang kuat antara dua negara tersebut. Baca Juga: Gaduh Soal Kelonggaran Karantina Pejabat, Begini Komentar Luhut

"Kita posisikan Indonesia sebagai penyeimbang yang kuat. Dan kita bisa mengambil, saya kira, keuntungan untuk ramai-ramai dalam hal ini," urainya.

Pesan itu pun disampaikannya soal klaim di perairan Laut China Selatan. Menurut mantan Menko Polhukam itu, Indonesia tidak pernah punya masalah soal klaim tersebut.

"Ini ada Natuna, ada South China Sea, itu kami nggak ada masalah. Tidak ada persoalan di situ. Sepanjang menyangkut teritorial, integrity Indonesia, kita tidak pernah diskusi pada siapapun. Jadi firm (tegas) posisi kita," tegasnya.



Menko Luhut menceritakan, dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken, ia pun mengatakan Indonesia sudah berubah dari 15 tahun yang lalu.

"Saya katakan ke Antony, 'Kalian lupa Indonesia, tidak dihitung Indonesia. Saya pikir tidak bisa, tapi kalau kalian tidak mau hitung (Indonesia) tidak apa-apa. Kami bisa survive (bertahan) juga kok'. Jadi seperti itu pesan yang saya sampaikan ke mereka bahwa inilah Indonesia. Beda dengan Indonesia dengan 15-20 tahun yang lalu," ungkapnya.

Dengan demikian, Menko Luhut memastikan Indonesia sama sekali tidak berpihak pada salah satu negara. Selama kerja sama yang dilakukan saling menguntungkan, maka semua negara adalah kawan.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2243 seconds (0.1#10.140)